Pesta 🎉🏢

52 12 4
                                    

Tett! Tett! Tett!

Jam istirahat yang di tunggu semua siswa pun bersuara, manusia lapar dan bosan berhamburan keluar dari sebuah ruangan.

Brak!
Angga lagi-lagi membuat Risa yang masih fokus dengan tugas yang Angga berikan terkejut.

“Belum kelar juga Ris?” Ucap Angga dan menenteng kursi di depan bangku Risa yang sudah di tinggal oleh penghuni nya.

“Lu bisa liat, gak usah banyak omong!” Sinis Risa.

“Gak perlu di lanjut!” Menatap wajah Risa.

“Maksud lu?” Menatap Angga terheran.

“Gak usah di lanjutin! Kurang jelas?” Sedikit Mendekat kan wajah.

“Iy gue ngerti, gak usah deket-deket lu bau!” umpat Risa dengan tangan kirinya menutup hidung dan tangan lainnya mendorong tubuh Angga agar muka Angga menjauh.

“Cowok Gans gak bakal bau! Nih cium aja ketek gue, kalau gak percaya!” Mengangkat tangan nya dan mencoba mendekatkan ketiaknya ke muka Risa.

“Tutup gak? Kalau lu gak tutup gw pukul pakek penggaris nih!” Ancam Risa dengan mengangkat sebuah penggaris berbahan besi tipis itu di atas meja.

“Iyiy gak nih!” Menurunkan tangannya.

“lu mau ngapain kesini?” Tanya Risa sambil meletakkan penggaris itu di tempat semula.

“Nanti malam lu ikut gue!” Tekan Angga sambil mendekatkan wajahnya lagi.

“Kemana? Jangan dekat-dekat!” Mendorong Angga.

“Nanti malam, gue harus menghadiri pesta kantor! Sebenernya gue ogah, tapi mau gimana lagi?” Jawab Angga malas, sambil bangun dari tempat duduknya.

“Terus apa hubungannya dengan gue? Lu kan bisa pergi sendiri!” Tanya penuh kecurigaan sambil memasukkan buku-buku di atas meja ke dalam ransel pink di belakang tubuh.

“Supaya gue ada temen, sekalian biar mereka anggap gue gak jomblo lagi!” Jawab Angga jujur dan mendekatkan wajahnya di belakang kepala Risa yang masih membalikkan badan.

Risa yang tak sadar bahwa muka Angga sudah di belakang kepalanya, Saat Risa membalikkan tubuhnya tak sengaja bersentuhan membuat kedua orang itu saling tatap menatap.

Tanpa Risa sadari mulut Risa sekarang menganga lebar, terkejut melihat muka Angga yang sebelumnya tidak pernah melihat muka Angga sedekat itu.

“Lu mau kan ikut gue?” Ucap Angga masih dengan posisi yang sama.

Karena Risa yang masih syok tanpa ia sadari, kepalanya mengangguk pelan.

Setelah mendapat persetujuan Risa, Angga pun segera menjauhkan wajahnya, bangun dari tempat duduknya.

Sedikit menekuk lutut nya agar muka Angga bisa mengimbangi muka Risa yang masih duduk di bangkunya.

“Nanti malam gue jemput lu jam tujuh malam, ingat!” Ucap Angga sambil menenteng bangku yang ia ambil tadi.

“Ouh iya, masalah pakaian, tenang aja gak usah bingung, nanti asisten gue bakal kirim gaun ke rumah lu!” Tambah Angga dan membalikkan badan berjalan keluar kelas, setelah menaruh kursi itu di tempat semula.

“Ta-tapi ngga!” Teriak Risa yang tidak di dengar Angga karena ia sudah melangkah keluar dari pintu ruangan.

MALAM HARI
Sesuai janji Angga menjemput Risa di depan rumah pukul tujuh tepat, sedangkan Risa sudah siap di depan rumah nya.

Love Rey PesicoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang