Chapter 2 - Berdebar

618 85 37
                                    

Chapter 2 :
Debar Jantungku Berdetak, Saat Ku Genggam Tanganmu

Chapter 2 :Debar Jantungku Berdetak, Saat Ku Genggam Tanganmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Happy wedding Lini!!"

Sorak para tamu undangan menyerbu pendengaran Mahalini. Terutama suara keras Keisya yang langsung memeluk Mahalini erat, turut bahagia di hari bahagia sahabatnya itu.

Mahalini tentu balas memeluk Keisya erat meski agak kewalahan dikarenakan gaun pengantinnya itu. Keisya nampak senang sekali, bahkan mungkin melebihi dirinya di hari pernikahannya ini.

Mata Mahalini menangkap seseorang di samping Keisya, seorang wanita dengan dress ungu bermotif floral sedang tersenyum sopan kepadanya. Garis wajahnya tegas nan elegan, namun beraura manis dan hangat.

Sebuah pilihan yang sangatlah bagus, batin Mahalini.

"Pacar? Serius?" bisik Mahalini dengan mata tak beralih dari Lyodra.

Keisya mengangguk tanpa ragu, nampak sangat bahagia. "Doain tahun depan kita nyusul ya. Dia juga udah nabung loh. Idaman banget nggak sih?" ucapnya antusias.

Lyodra --wanita bergaun ungu-- menoleh, merasa dirinya diperbincangkan. Ia mengerutkan dahi, tidak setuju dengan perkataan Keisya barusan.

"Inget batas, Keisya. Ini cuma bisnis," lirih Lyodra dengan penekanan di tiap katanya sembari membawa Keisya turun dari pelaminan.

"Kenapa, Sayang? Mau nyumbang lagu? Boleh banget, silahkan mic-nya," ucap Keisya pura-pura tuli sambil menyodorkan mic yang entah didapatnya dari mana dengan senyum manis tanpa dosa.

Lyodra hanya memutar mata, hafal kelakuan gadis itu yang menyebalkan. Ia lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Keisya seraya berbisik, "Dua kali lipat."

Terbit senyum miring Keisya yang malah terlihat senang, lalu mengangguk mengiyakan sebelum mencuri ciuman kecil di pipi Lyodra. Dengan kesepakatan itu, Lyodra pun menurut, menerima mic dari Keisya sebelum melangkah menuju panggung.

Sementara di seberang sana, seorang wanita bergaun putih mengamati mereka dengan kerut di wajahnya. Entah kenapa hatinya terasa tak nyaman, Ia merasa hubungan Keisya dan Lyodra tak sebaik yang digambarkan Keisya. Mungkinkah ada masalah?

Tidak tidak, semoga baik-baik saja.

Mengusir pikiran negatif itu, Tiara menggelengkan kepala perlahan seraya mengangkat gelas jusnya untuk Ia cicipi. Ia berharap semoga itu tak terjadi. Semoga Keisya benar-benar serius kali ini.

"Duet bareng sana, Ti." Seseorang menyenggol lengan Tiara tiba-tiba, membuatnya hampir tersedak.

"Kok aku?! Dia kan pacarnya Keisya," tolak Tiara mentah-mentah sambil mengelap bibirnya dengan tisu.

Cintanya Aku | Lyodra x TiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang