6 : Different ?

249 30 1
                                    


'Author POV

Aula ini diterangi ribuan lilin yang melayang-layang di udara di atas empat meja panjang. Murid-murid kelas yang lebih tinggi duduk mengelilingi keempat meja itu. Meja-meja ini dipenuhi piring dan piala keemasan berkilau. Di ujung Aula, di tempat yang lebih tinggi, ada meja panjang lain, tempat para guru duduk. Profesor McGonagall membawa murid-murid kelas satu ke sana, sehingga mereka berhenti dalam satu barisan panjang, menghadap murid-murid yang lain, dengan para guru di belakang mereka. Ratusan wajah yang memandang mereka kelihatan seperti lentera pucat di bawah kelap-kelip cahaya lilin. Bertebaran di sana-sini di antara para murid, hantu-hantu berkilau bagai kabut keperakan.

""Disihir supaya tampak seperti langit di luar. Aku baca dalam buku Sejarah Hogwarts." Bisik Hermione pada Evelyn yang berdiri di sampingnya.

"Sejarah Hogwarts?" Tanya Evelyn bingung.

"Semacam buku, kau harus membacanya agar mengetahui seluk-beluk Hogwarts." Jelas Hermione.

Profesor McGonagall meletakkan bangku berkaki empat di depan murid-murid kelas satu. Di atas bangku itu diletakkannya topi sihir berujung runcing. Topi itu sudah bertambal, berjumbai, dan kotor sekali.

"Oh, mungkin menurutmu aku jelek, Tapi jangan menilaiku dari penampilanku, Berani
taruhan takkan bisa kautemukan Topi yang lebih pandai dariku. Jubahmu boleh hitam kelam, Topimu licin dan tinggi, Aku mengungguli semua itu Karena di Hogwarts ini aku Topi Seleksi. Tak ada apa pun dalam pikiranmu Yang bisa kau sembunyikan dariku, Jadi pakailah aku dan kau akan kuberitahu Asrama mana yang cocok untukmu. Mungkin kau sesuai untuk Gryffindor, Tempat berkumpul mereka yang berhati berani dan jujur, Keberanian, keuletan, dan kepahlawanan mereka Membuat nama Gryffindor masyhur; Mungkin juga Hufflepuff-lah tempatmu, Bersama mereka yang adil dan setia, Penghuni Hufflepuff sabar dan loyal Kerja keras bukan beban bagi mereka; Atau siapa tahu di Ravenclaw, Kalau kau cerdas dan mau belajar, Ini tempat para bijak dan cendekia,Ajang berkumpul mereka yang pintar; Atau bisa juga di SlytherinKau menemukan teman sehati, Orang-orang licik ini menggunakan segala cara Untuk mendapatkan kepuasan pribadi. Jadi, segeralah pakai aku! Janganlah takut dan jangan ragu! Dijamin kau akan aman
Karena aku Topi Seleksi-mu!" Seluruh Aula meledak dalam tepuk tangan riuhrendah ketika topi itu mengakhiri nyanyiannya. Topi itu membungkuk ke arah empat meja dan kemudian diam lagi.

Profesor McGonagall maju memegangi gulungan perkamen panjang.
"Yang disebut namanya harap maju dan memakai topi, lalu duduk di atas bangku untuk diseleksi," katanya.
"Abbot, Hannah!" Seorang anak perempuan berwajah merah dengan rambut pirang dibuntut kuda keluar dari barisan, memakai topi, yang langsung melorot menutupi matanya, dan duduk. Sejenak kemudian...

"HUFFLEPUFF!" teriak si topi.

"Bones, Susan!" Panggil Profesor McGonagall.

"HUFFLEPUFF!" teriak si topi lagi, dan Susan berlari untuk duduk di sebelah Hannah.

"Granger, Hermione!" Panggil Profesor McGonagall.

"Hermione, giliran kau" Bisik Evelyn kepada Hermione.

"Huh rileks" Ucap Hermione meyakinkan dirinya. Hermione nyaris lari ke bangku dan dengan bersemangat memasang topi di kepalanya.

"Dia cukup berani" Ron berbisik pada Harry.

"GRYFFINDOR!" teriak si topi.
Hermione tersenyum bangga, lalu berlari ke meja Gryffindor.

"Ku harap aku Gryiffindor juga" Gumam Evelyn.

"Malfoy, Draco" Panggil Profesor McGonagall.

'Evelyn POV

"Malfoy, Draco" Panggil Profesor McGonagall.

"Huh si anak menyebalkan itu, ku harap aku tidak seasrama dengannya" Batinku

Malfoy berjalan dengan sok ketika namanya dipanggil dan keinginannya langsung terkabul. Begitu menyentuh kepalanya, si topi langsung berteriak, "SLYTHERIN!". Anak-anak Slytherin bertepuk tangan dengan meriah.

"Kebanyakan dari asrama Slytherin adalah penyihir gelap" Ron berbisik kepada Harry. Tetapi aku juga mendengar nya.

"Pantas saja si pirang itu di Slytherin" Gumamku.

"Huhh.. Semoga aku tidak di Slytherin" Batinku.

"Weasley, Ron" Panggil Profesor McGonagall. Lalu Ron maju dengan wajah gugup nya, dan duduk di bangku itu.

"Another Weasley eh? Baiklah GRYIFFINDOR." Teriak topi itu. Seluruh meja Gryffindor bertepuk tangan, Lalu Ron berjalan ke meja Gryffindor dan bergabung dengan yang lainnya.

"Potter, Harry!" Panggil Profesor McGonagall. Saat Harry melangkah ke depan, bisik-bisik
tiba-tiba menjalar seperti api yang mendesis di seluruh aula.
"Potter, dia menyebut begitu?"
"Si Harry Potter yang itu?"

Harry berjalan ke bangku itu dengan gugup, lalu Profesor McGonagall menaruh topi itu di kepala Harry.

"Sulit. Sangat sulit. Keberanian besar,
rupanya. Otak juga encer. Ada bakat, oh, astaga, ya-dan kehausan untuk membuktikan diri,
ah, itu menarik... Jadi, sebaiknya di mana kau kutempatkan?" Kata topi itu.
"Jangan Slytherin, eh? Kau yakin? Kau bisa jadi penyihir hebat lho, semuanya ada di kepalamu, dan Slytherin bisa membantumu mencapai kemasyhuran, tak diragukan lagi-tidak? Yah, kalau kau yakin-lebih baik, GRYFFINDOR!" Ucap topi itu. Lalu anak-anak Gryffindor bertepuk tangan, menyambut kehadiran Harry.

"Gaunt, Evelyn" Tiba-tiba saja Profesor McGonagall menyebut namaku.

"Huhh.. Oke rileks" Gumamku. Aku berjalan ke arah bangku itu, dan mendudukannya, Profesor McGonagall menaruh topi itu di kepalaku.

"Hemm... Seorang Gaunt, kau berbeda dengan orang tuamu, di mana kau harus ku tempatkan." Topi itu berbicara tiba-tiba.

"Apapun tapi jangan Slytherin" Lirihku.

"Jangan Slytherin eh? Kau yakin? Kedua orang tuamu berada di Slytherin dulunya, baiklah-GRYFFINDOR!"

----------
Hallo !
Happy reading all 🍿✨
! BANYAK TYPO !
maaf jarang up, banyak tugas 💔🔫

[ MAKASIH YANG UDAH MAMPIR 🦋 ]

-caa

Always, Draco | Draco Malfoy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang