-2-

623 82 4
                                    

"A-apakah benar itu adalah Erwin temanku?" Gadis itu bertanya kepada ibunya

"Ah, ibu lupa memberitahumu, jadi-"
Ucapan wanita paruh baya itu terpotong saat pria yang bernama Erwin sudah selesai memperbaiki lampu

"Sudah selesai tante" ucap pria tersebut sambil membereskan barang-barangnya

"Mampir dulu nak"
"Boleh-boleh"

Gadis yang bernama [F/N] tersebut masih terpaku, ia tak percaya bahwa satu-satunya teman yang ia miliki telah kembali

Sudah 7 tahun mereka tak dipertemukan, sudah 7 tahun jarak memisahkan mereka. Dan sekarang mereka dipertemukan di kediaman gadis yang bernama [Y/N] tersebut.

Saat pria yang bernama Erwin tersebut hendak berjalan, gadis yang bernama [F/N] tersebut spontan memeluk temannya dan berkata

"Aku merindukanmu"

[Y/N] tidak bisa mengenali suara temannya karena temannya tersebut telah mengalami masa pubertas yang membuat suaranya menjadi berbeda

Erwin juga merahasiakan tentang kedatangannya karena ia ingin memberikan kejutan kepada temannya. Lalu ia memeluk temannya dan berkata

"Aku juga merindukanmu"

Mereka berpelukan untuk beberapa saat, [Y/N] melepaskan pelukannya karena ia sadar masih ada ibunya di sana. Gadis itu mencari tongkatnya yang ia jatuhkan, tapi ternyata tongkat itu sudah berada ditangan ibunya

"Ini tongkatmu nak" kata wanita paruh baya tersebut

"Terimakasih ibu"

--------------✧✧--------------

Mereka berbincang-bincang di meja makan yang berada didapur kediaman gadis tersebut, ibu [Y/N] membuatkan 3 cangkir teh untuk teman berbincang

Mereka membicarakan tentang pendidikan pria yang bernama Erwin Smith tersebut. Ya, pria tersebut pergi selama 7 tahun untuk menuntut ilmu

Ya, dia bukanlah seorang yang mempunyai pekerjaan sebagai tukang yang bisanya memperbaiki lampu. Dia adalah seorang pengusaha yang sangat sukses, sangat aneh jika dia menuntut ilmu selama itu dan menjadi tukang yang memperbaiki lampu

"Kenapa kamu masih ingat kepadaku? Ku kira kau sudah melupakanku"

"Tentu saja tidak, aku tidak akan melupakanmu. Kau adalah gadis yang unik [Y/N]"

"Bagaimana bisa? Aku hanyalah seorang gadis yang memiliki keterbatasan"

Erwin terdiam, lalu tak lama kemudian ibu [Y/N] meninggalkan putrinya bersama satu-satunya teman yang putrinya miliki

"Kau unik" ucap pria tersebut

"Tapi bagaimana bisa?"

"Kau unik karena kau tetap yakin bahwa kekuranganmu tersebut bisa disembuhkan. Padahal kata dokter kau tak dapat di sembuhkan"

"Jadi begitu"

Hening, suasana ini mulai memenuhi ruangan tersebut. Tak lama kemudian [Y/N] memecahkan keheningan

"Erwin, umm.. aku ingin bertanya sesuatu padamu"

"Ya? Tanyakan saja"

"Aku ingin tahu bagaimana wujudmu, aku tak pernah tau seperti apa kau dari pertama kita bertemu"

Erwin terkekeh kecil
"Aku seperti..."

Erwin menceritakan bagaimana ciri-ciri nya pada temannya tersebut, mulai rambut yang berwarna pirang hingga netra nya yang berwarna biru

"Seperti itu... Ya, aku bisa membayangkannya!"

"Kau memang suka membayangkan sesuatu ya"

"Iya, kalau tidak bagaimana aku menjalani kehidupanku?"

"Kau benar"

"Aku harap suatu hari aku dapat melihatmu"

"Aku juga berharap kau bisa melihat betapa cantiknya dirimu"

Waktu cepat berlalu, pria yang bernama Erwin Smith juga telah pulang beberapa saat yang lalu

 Waktu cepat berlalu, pria yang bernama Erwin Smith juga telah pulang beberapa saat yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thank you for reading this fanfiction!
Anzu Hamasaki

𝑩𝑳𝑰𝑵𝑫 - [Erwin Smith x reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang