RENJUN AS MANTAN

2.9K 390 75
                                    



HeLloWw~~





























"Hai permisi?"

Aku menoleh ketika seseorang mengajakku bicara. Seorang lelaki tersenyum manis kepadaku. Tapi kamu menatapnya bingung.

"Bolehkan gue duduk disini?" Tanyanya lagi padaku. Dengan ragu, aku mengangguk. Namun, saat ia terduduk semua siswi yang berada di kantin menjerit tertahan.

Semua mata serasa tertuju padaku. Apa mungkin kepada lelaki didepanku ini? Aku mencoba tidak memperdulikannya dan melanjutkan makanku.

"Anak baru ya?" Aku mendongkak ketika dia mengajakku bicara. Sambil tersenyum dia menunggu jawabanku. Astaga, tampak sekali. Aku menggeleng pelan, menepis pikiranku.

"Iya" jawabku padanya. Sungguh aku tak pandai berbicara dengan orang baru. Aku kembali fokus pada makananku, tapi laki-laki didepanku ini kembali bertanya, "nama lo siapa?"

Belum sempat aku menjawab pertanyaannya, datang lagi tiga lelaki yang menghampiri mejaku. Lalu tanpa permisi, mereka duduk. Sungguh aku sangat malu.

"Wah si renjun langsung di gas ae nih" aku hanya diam mendengarkan apa yang mereka bicarakan.

"Biar ga keduluan sama lu Chan" temannya menyauti dan lelaki itu tersenyum yang membuat matanya ikut tersenyum. Astaga kenapa manis sekali. Ya ampun aku ini tak bisa melihat lelaki tampan.

"Bisa diem ga? Gue lagi nanya dia" atensiku kembali kepada laki-laki didepanku ini. Lalu dia kembali tersenyum padaku, "jadi siapa namanya?"

"(Y/n)" aku menjawab pertanyaan, terlihat lelaki didepanku ini tersenyum sumringah, lalu berkata, "gue udah tau, nama yang cantik kayak orangnya, nama gue Renjun"

"OALAH HH INJUN SUDAH BESARR"

Aku menutup kupingku saat orang itu teriak sangat keras. Lelaki bernama Renjun ini menatap tajam pada yang berteriak. "Echan, berisik anjing"

Laki-laki yang disebut echan ini malah cengengesan. "maap bos hehe"

"Dahlah yuk cabut aja Jen, jaem, ada yang mau pdkt tuh" dan ketiga lelaki itu pergi meninggalkan aku dan juga renjun berdua.

"Eh gue udah selesai, duluan ya" beruntungnya makananku sudah habis. Aku Langsung pergi meninggalkan renjun yang sempat ku lihat sedang menatapku sambil tersenyum. Ada apa dengan lelaki itu?







-






Bel telah berbunyi, menandakan akhirnya pembelajaran. Aku segera membereskan barang-barangku. "Alice, aku duluan ya"

Setelah berpamitan dengan teman baru ku itu, aku bergegas pergi ke depan untuk menunggu kakakku yang katanya akan menjemputku.

Sampai didepan gerbang, aku masih belum menemukan sosok kakakku. Aku memutuskan untuk menunggunya sebentar.

Sudah hampir 30 menit, dan kakakku itu belum juga menampakkan dirinya. Aku yakin dia sedang tertidur pulas dirumah dan melupakan janjinya untuk menjemput diriku.

Aku segera meraih ponselku yang berada di saku, lalu menekan salah satu nomor yang ku beri nama 'aheng'. Iya dia adalah kakakku.

Aku segera menelfon kakakku itu, saat panggilan ku tersambung, aku langsung mengoceh, "abanggg lo masih dimana??? Lama banget tau ga? Gue kesel disini, gimana sih jadi Abang ga bener banget"

"Astaga adikku, abangmu lupa menjemput" ucapnya disebrang sana. Dugaan ku benar, kakakku ini memang tak bisa dipercaya.

"Terus gimana dong ABANGG??" aku sedikit berteriak.

"Jalan aja Sono, atauga terbang, gue malas jemput AWOWKWOWKWKWK" ku dengar dia tertawa puas disana. Aku semakin kesal padanya.

"Dah sendiri aja ye Lo, gue mau kasih makan Louis dulu, bye adikku tersayang mwahh" lanjutnya

Langsung aku memutuskan panggilannya sepihak. Aku kesal pada kakakku itu, seperti dia bukan manusia yang normal.

Saat aku memutuskan untuk memesan ojek online, ponsel ku ditarik oleh seseorang. Dan aku mendapati sosok renjun yang mengambil ponselku. Dia tersenyum sangat manis.

"Pulang sama gue aja yuk, keburu hujan" aku mengadah keatas, dan benar saja langit mulai gelap.

"Mau kan?" Aku bingung, antara harus ikut bersama renjun atau memesan ojek.

Saat aku sedang berpikir, tanganku ditarik lembut oleh renjun, "keburu hujan, mending ikut gue"

Akhirnya aku pun masuk kedalam mobil renjun. Renjun mengitari mobil dan ia duduk di kursi pengemudi, "pake seat belt nya, atau mau gue pakein?"

Aku buru-buru memasang sabuk pengaman itu dan ku dengar renjun tertawa pelan sambil bergumam, "masih sama"

"Masih sama apa?" Karena aku mendengar gumamannya, aku bertanya padanya, lagi-lagi ia tertawa tanpa menjawab.

Renjun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, hujan mulai turun dan AC mobil renjun sedikit terlalu dingin. Aku tak berniat memberitahunya, tapi renjun sangat peka. Ia mematikan AC mobil dan tersenyum padaku, "kalo dingin bilang"

Aku mengangguk namun sebuah tangan mengusak rambutku lembut, dan sudah pasti itu ulah seorang renjun.

Waktu begitu cepat, sampailah aku dirumah ku. Aku hendak melepas seat belt ku, namun perkataan renjun berhasil membuatku bingung.

"Lo ga ingat sama gue, (y/n)?" Tanyanya, aku menyengrit bingung dengan ucapan Renjun. Kita aja baru kenalan, inget apaan coba.

"Inget apaan?" Ku dengar dia menghela nafas. "Gue Renjun masa ga ingat sih?"

Aku mencoba mengingat, tapi aku baru bertemu dengannya tadi. Ingatan apa yang harus aku ingat.

"Iya tau Renjun, terus inget apaa?"

Dia menatapku, "Gue injun, Huang Renjun, mantan lo waktu kelas tiga SD"

Aku membulatkan mataku, terkejut dengan apa yang barusan renjun katakan. Di injun? Mantanku saat aku kelas tiga SD?

"Lo! injun si omonim omonim itu?" Aku masih terkejut dengan semua ini.

"Iya elah, lu yang itunya aja inget" astaga, dia benar injun, mantanku dulu. Aku dan dia putus karena dia memilih suka pada anak kelas lain waktu itu. Memang bibit fakboi dia sudah ada sejak kelas tiga SD.

Aku tertawa, dan renjun menatap ku malas, "udah si itukan dulu, gue dulu kan lagi drama waktu itu"

Aku menghentikan tawaku, saat melihat wajah renjun yang ditekuk, lalu mengusap kepalanya, "uuu udah besar ternyata injun nya (y/n), Makin ganteng lagi"

Wajah renjun kembali berseri, dia menahan tanganku lalu memperkecil jarak wajah antara aku dan dia.

"Ayo balikan, dulu itu cinta monyet, kalo sekarang cinta selamanya"











































Ya ok ini apa

Vote coment nya jangan lupaa

See u

Stay safe and healthy <3

NCT DREAM ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang