JAEMIN AS BOS

1.8K 270 15
                                    


Hiii

Klik 🌟 oke

Happy Reading!

Maap untuk typo!























"Permisi pak" aku membuka pintu ruangan bos ku ini, sebelumnya aku sudah mengetuk dan dipersilahkan untuk masuk olehnya. Terlihat raut wajah yang serius, membuat hatiku sedikit menjerit. Astaga, benar benar indah ciptaan-Nya.

Aku melangkah menuju mejanya dan memberikan beberapa tumpukan berkas yang harus di tanda tangani olehnya.

"Mohon maaf mengganggu waktunya, ini ada beberapa berkas yang harus bapak tanda tangani"

Ku lihat, dia mendongak menatap padaku dengan wajah datarnya. Wajah datar saja gantengnya minta dinikahi, aduh pak Jaemin.

"Belikan saya ice americano, tidak pakai lama"

Kamu tersenyum kikuk dan mengangguk. Ini adalah salah satu sifat pak Jaemin yang kamu kurang suka darinya. Dia tidak suka menunggu lama, walau dia tahu terkadang saat memesan coffee pesanan itu banyak juga pengunjung lain.

"Baik pak, mohon ditunggu"

Aku berbalik berjalan menjauhi mejanya, lalu segera keluar untuk memesan coffee pesanan pak Jaemin. Beruntungnya cafe depan kantor adalah salah satu coffee yang pak Jaemin suka.

Saat aku sampai disana, aku segera memesan apa yang dipesan oleh pak Jaemin. Namun ternyata, ada 20 pesanan yang harus aku tunggu. Oh astaga, alamat dimarahi pak Jaemin kalau begini. Aku sedikit merutuki diriku, yang tidak memesan sejak tadi. Padahal aku sudah tau, pak Jaemin pasti memesan kopi.

Saat aku sedang menunggu, dentingan bel tanda seseorang datang membuat atensi ku teralih padanya. Namun seketika, mataku membulat melihat orang itu, dan sialnya dia pun melihatku juga.

Degup jantungku semakin tak kencang, saat orang itu tersenyum dan mulutnya berucap tanpa suara, "aku rindu kamu"

Tanganku sudah berkeringat, jantungku semakin berdetak lebih kencang, serta gelisah saat ia sampai di hadapanku. Oh astaga, kenapa mantan yang tak ingin ku temui lagi, malah duduk tepat di sebelahku.

"K-kak ja-jaehyun kena-pa ad-a disini?" Sial, aku sangat gugup. Kenapa pesanan itu sangat lama, aku ingin segera pergi dari hadapan lelaki ini. Aku berdiri, aku akan berlari. Namun, ternyata tangan kekar kak Jaehyun berhasil menahanku.

"Lepas!" Aku menghempaskan dengan kasar, dan segera pergi ke luar cafe, masa bodoh dengan pesanan pak jaemin. Aku berlari kearah gang gang sempit terdekat. Namun langkah ku terhenti.

"Aku kangen kamu" ucapnya tiba-tiba memeluk diriku. Aku tak membalas pelukannya, pikiranku blank, saraf-saraf dalam tubuhku mendadak kaku. Aku ingin melepaskan pelukannya, namun tubuhku terasa kaku. Bayangan dahulu kembali datang dalam pikiranku.

"Le-lepas!!" Aku berusaha melepas pelukan nya, rasa sakit yang sudahku kubur dalam-dalam mulai naik kembali, rasa takut yang mulai hilang, kini kembali datang. Hanya karena seorang Jaehyun. Mantanku yang berhasil membuat diriku terpuruk karena ulahnya.

Namun Jaehyun tak melepaskan pelukannya. Dirinya malah makin mengeratkan pelukannya saat aku terus memberontak. 

"Seseorang bantu aku melepas pelukan si brengsek ini" jerit batinku.

"Kak Jaehyun, le-lepas-in" air mataku sudah mulai menetes, rasa gelisah,gugup, takut itu menyerang kembali padaku.

"LEPASIN (Y/N)!" Aku menoleh mendengar suara itu. Aku melihat Pak jaemin yang tengah menatap kak Jaehyun marah. Rautnya terlihat sangat marah.

Kak Jaehyun melepaskan pelukannya, aku berlari dan bersembunyi dibelakang punggung pak Jaemin. Aku tak peduli, jika sesudah ini pak Jaemin memarahi ku karena pesanannya tak sampai.

"(Y/N), dia siapa??" Tanya kak Jaehyun, aku tak tahu harus menjawab apa.

"Dia tunangan saya. Anda siapa? Berani sekali memeluk calon istri saya!" Tegas Pak Jaemin yang membuat kebingungan, namun aku tetap diam.

"Ga mungkin kan, kamu masih sayang sama aku kan?" Jaehyun tak memperdulikan ucapan Pak Jaemin, ia berusaha meraih diriku. Tanpa sadar, aku memeluk pak Jaemin dari belakang.

"Apa anda tidak lihat?? Dia ketakutan. Jangan pernah mengganggu calon istri saya lagi!" Tegas pak Jaemin sekali lagi.

"Bacot banget lu, gausah bohong. Gue tau! Dia masih sayang sama gue!" Di akhir kalimatnya, kak Jaehyun meninju wajah mulus pak Jaemin. Membuatku memjerit keras.

Tentu saja pak Jaemin membalas pukulan kak Jaehyun. Aku semakin takut, pak Jaemin dan kak Jaehyun terus saling memukul. Dengan keberaniannya yang entah darimana, aku ingin memisahkan perkelahian mereka.

"Kak Jaehyun stopp!!" Kak Jaehyun mendorongku sampai kepalaku terkena trotoar. Namun aku tetap ingin memisahkan mereka, walau kepalaku mulai terasa pening, dengan sekuat tenaga aku bangkit untuk memisahkan mereka. Pelipisku terasa basah, dan benar, darah mengucur dari pelipisku.

BUGHH

"(Y/N)!!"

akulah yang terkena pukulan itu. Hidungku langsung mengeluarkan cairan merah. Kepalaku semakin terasa sakit, dan darah dari pelipisku terus mengalir dan sekarang hidungku ikut mengeluarkan darah terus menerus.

Aku sudah tidak kuat menopang tubuhku dan berakhir aku terjatuh. Dengan sisa-sisa kesadaran ku, aku merasa tubuhku bersandar di pak Jaemin. Dia tak memperdulikan darah yang mengotori bajunya. Dan terakhir yang aku ingat, raut wajah pak Jaemin yang terlihat sangat khawatir.



AUTHOR POV

"Dia punya hemofilia, cepat bawa ke rumah sakit!" Panik Jaehyun membuat Jaemin langsung membawa mu untuk segera ke rumah sakit.

Masa bodoh dengan pakaiannya, Jaemin khawatir dengan keadaanmu. Dia tak tahu jika kamu mempunyai hemofilia. Saat masuk kedalam sebuah taksi, Jaemin tak berhenti bergumam untukmu.

"Bertahan, aku ingin kamu bertahan"

-

Sampai di rumah sakit, Jaemin sangat cemas. Dia duduk dengan gelisah menunggu kabar dari dokter mengenai kondisi mu. Cukup lama, akhirnya dokter keluar. Jaemin segera menghampiri dokter itu.

"Gimana keadaan dia dok?"

"Pasien sudah kami tangani. Tinggal menunggu dia sadar, kalau begitu saya tinggal, mari"

"Terimakasih dok"

Jaemin segera masuk kedalam ruanganmu. Matamu masih terpejam dengan selang yang berada di tanganmu. Jaemin duduk di kursi tepat dipinggir ranjang. Lalu tangannya terulur membawa tanganmu untuk ia genggam.

"Ayo buka mata kamu, aku gamau kamu kenapa-kenapa, aku sayang sama kamu" ucapnya dan mengecup tanganmu.

Tolong ingatkan pada Jaemin, bahwa (Y/N) bukan siapa-siapa nya.

Author POV end









END~

Vote n coment nya di tunggu sayang


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NCT DREAM ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang