part 32

790 55 14
                                    

🌼✨


Telah terjadi longsor yang menimpa warga desa guana bukan hanya longsor namun juga terjadi banjir bandang yang menghantam sebagian desa. Radio FM

Fatur pun dengan segera berlari menuju markas besar untuk diminta agar dirinya di masukan kedalam daftar relawan menuju kesana. Tapi sepertinya takdir berpihak pada Fatur tanpa ia harus meminta ternyata komandan nya sudah memasukan nama Fatur kedalam sana karna ia adalah seorang kapten yang harus memimpin pasukan nya.

Sementara itu didesa guana banyak orang yang terluka tim medis sampai tak tau lagi harus mengobati siapa jumlah tim medis pun tak cukup banyak.

" Sya , diruangan sana dua orang anak kecil terjebak. Mereka terluka parah sya " Ita begitu panik ia juga tidak bisa masuk kedalam sana karna longsor menutupi ruangan itu.

" Gimana caranya kita masuk kesana "

Tasya berlari menuju ke arah sasya " sya kita butuh kamu , cuman kamu satu satunya dokter beda yang ada disini " dengan cepat sasya pun segera berlari bersama Tasya menuju ruang oprasi.

" Dok, ada pasien yang harus segera di oprasi " ucap perawat itu panik , Ita langsung terdiam bagaimana ia akan melakukan hal itu sementara dirinya adalah seorang dokter ahli dalam.

" Dok, bapak itu udah sekarat dok"

Ita menghela nafas nya mau tidak mau dia harus bisa untung aja dia memiliki pengalaman saat berada di URK dulu.

" Siapkan ruang oprasi !" Titah Ita pada perawat itu.

Para tentara membantu warga yang terjebak longsor, untungnya ada mereka kalo saja tidak ada entah apa yang akan terjadi pada desa ini. Usai oprasi sasya selesai ia langsung segera pergi untuk melihat dua orang yang terjebak disana

" Deon gimana ?" Tanya sasya , Deon pun juga bingung ia harus bagaimana agar bisa masuk kedalam sana.

" Longsor udah nutupin jalan masuknya sya , tapi ada satu jalan dan itu bahaya " jelas Deon

Arya berlari menghampiri Deon " pak , capten sudah tiba " mendengar itu sontak membuat sasya kaget.

" Oke " Deon pun segera pergi menemui capten.

" Fatur bukan sih ?" Ia bertanya tanya pada dirinya sendiri sempat saja capten yang lain bukan Fatur.

Ita pun datang menghampiri sasya yang masih berdiri didepan rumah itu " sya , aku cariin tau gak sih " ucapnya ita ngos-ngosan.

" Kita harus nolongin anak anak itu ta "

" Gimana caranya ?" Tanya Ita bingung

" Satu satunya jalan kita masuk lewat sana , emang kecil sih "

" Ya udah aku ambil alat alat dulu " sasya pun mengangguk Ita segera berlari menuju Rs untung saja tak jauh dari sana.

" Sasya ......." Panggil seseorang dari arah belakang

Sasyapun menoleh " Fatur....?"

Fatur langsung mendekap sasya dalam pelukannya ia benar benar sangat khawatir terhadap gadis nya.

" Kamu gpp kan ?" Tanya Fatur dalam posisi mereka masih berpelukan.

" Iyah GPP kok " sasya  melepas kan pelukan nya lalu tersenyum pada Fatur.

" Kamu ngapain disini?"

" Tur dua orang terjebak dalam sana !" Jelas Deon

" Ada satu jalan buat masuk kesana , aku bakal masuk sama Ita " Ita pun datang menghampiri mereka

" Aku sama kamu yang masuk kesana " ucap Fatur menatap sasya " sini ta biar aku yang masuk " sasya pun mengangguk mengiyakan.

" Hati hati ya "kata Deon dan Ita serentak.

Sasya dan fatur pun masuk kedalam sana mereka lewat dijalan yang sangat kecil dan juga berbahaya. Untung saja mereka sudah masuk dan tak sengaja lengan sasya tergores sesuatu. Fatur pun dengan segera mengobati lengan sasya.

" Udah gpp tur , kita cari mereka sekarang "
Mereka berdua pun menyusuri rumah itu hanya ada beberapa lampu yang menyala disana, dan akhirnya mereka menemukan dua orang anak itu. Dengan segera sasya mengobati nya.

" Dek , masih bisa dengar Kaka kan?" Tanya sasya memastikan , ia pun hanya mengangguk.

" Aku bantuin kamu " Fatur pun membantu sasya mengobati luka anak Yang satunya .

" Tur , kamu liat deh " tunjuk sasya pada luka dibagian kaki anak itu.

" Kayanya kaki mati rasa sya "

" Aku gak bawa neurebion , kita harus bawa dia keluar secepatnya dari sini !" Sasya sangat panik jika terlambat di tangani bisa berakibat fatal

" Kamu bawa dia tur keluar , aku disini jagain yang satu nya lagi "

" Kamu pegang ini " ucap Fatur sambil memberikan talkie walkie.

" Ya udah kamu hati hati ya tur" Fatur pun segera menggendong anak itu keluar dari sana saat mereka keluar dari rumah itu  longsor kembali terjadi dan menutupi jalan satu satu nya untuk masuk kesana.

Fatur pun terus berjalan untuk membawa anak itu ketempat aman . Deon dan Ita segera menghampiri Fatur dan anak itu.

" Tur sasya mana ?!" Panik Ita

" Dia masih didalam,kalian jaga anak ini aku mau nolongin sasya " Fatur pun langsung berlari kencang kesana.

Namun ia terdiam saat melihat longsor sangat tebal menutupi pintunya. Untung saja Fatur tadik memberi kan talkie walkie pada sasya.

" Halo sya.....! Kamu baik baik aja kan?"

Tak ada jawaban dari saysa membuat Fatur semakin panik .

" Sasya jawab!"

Tak ada jawaban, Fatur menduduk pasrah bagaimana jika terjadi sesuatu pada sasya disana ia tak akan memaafkan dirinya .

" Tur aku baik baik aja " jawab sasya dari balik talkie walkie.

Fatur pun merasa legah mendengar suara sasya disana .

" Kamu tunggu ya sya , aku pasti bakal bantuin kamu keluar dari sana !"

Didalam sana sasya memeluk anak kecil itu, kepala sasya berdarah untuk saja ia masih kuat menahannya, yang penting Sekarang anak ini selamat.

" Kaka gpp kan ?" Tanya anak itu sayup

" Gpp kamu gak usah mikirin kaka ya" kata sasya tersenyum. Meskipun kepalanya Sangat sakit tapi ia harus bisa menahan nya.

Fatur pun mengambil beberapa alat untuk bisa menebus longsor itu ia di bantu oleh anggota nya yang lain.

" Pak , sepertinya ini butuh waktu 2 jam pak" ucap Gilang pada Fatur .

Mau tak mau Fatur harus menunggu tidak mungkin juga ia akan memaksa menerobos masuk kedalam sana bisa bisa longsor nya semakin parah dan bisa meninmbun rumah itu.

" Saya minta cepat nya , Pacar saya didalam sana " ucap Fatur dengan nada paniknya.

" Baik pak !"














Next part
Komen and vote
Seeyou🙏😍

Senior 2 ( sasya Pratista )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang