Chapter 1 [ Remake ]

4.5K 366 14
                                    

Yo! Ok jadi d sini Rei mau ngasi tau kalo Rei bakal remake cerita ini dari awal sampe akhir.

Alesannya karena cerita yang Rei buat sebelumnya itu aneh, beneran :'D

Rei lebih milih remake d sini daripada bikin new book buat hasil remake karena Rei gamau ngecewain kalian yang udah nungguin book ini dari lama

So.. ENJOY! Moga suka ma ceritanya ❤

.

.

.

.

08.00

"Heh~"

Suara game memenuhi seluruh area ruangan. Seorang lelaki dengan surai campuran pudding nya, kini tengah memainkan game yang sudah ia beli sejak beberapa minggu lalu.

Sementara sahabatnya hanya memeluk yang lebih kecil dari arah belakang sembari melihat kemampuan bermain sahabat gamer nya itu.

"Kau yakin bisa mengalahkan final boss kali ini?" Tanya sang surai hitam.

Yang ditanyai seperti itu hanya melirik sinis. "Kau meremehkan kemampuan ku?"

Kuroo -lelaki bersurai hitam- itu tertawa mendengar jawaban malas sahabatnya. "Aku tidak meremehkan mu. Aku hanya bertanya, Kenma.. Bedakan mana meremehkan dan mana yang bertanya.."

Kuroo menjawab santai, sementara lelaki bernama Kenma itu hanya berdecih kesal. "Kalau begitu, jawabanku adalah, "ya". Aku yakin bisa mengalahkan final boss kali ini, karena aku juga sudah berkali kali mengalahkan final boss di game lainnya." Jawab Kenma tanpa mengalihkan pandangannya kearah Kuroo.

"Percaya diri sekali kau ini~" Kuroo kembali tertawa kecil.

Keadaan kembali hening, hanya diisi oleh suara game yang Kenma mainkan. Tak lama, suara sang ibu dari arah dapur memanggilnya.

"Kenma!! Tetsurou-kun!! Cepat turun kebawah!! Kaa-san sudah membuatkan kalian sarapan!!"

Kuroo dan Kenma secara serentak menolehkan kepalanya kearah pintu, "Wakatta!!" Balas Kenma dari kamar.

"Huh.. Kuro—"

DEG!

Saat Kenma menolehkan wajahnya kearah Kuroo, tepat pada saat itu juga Kuroo menolehkan wajahnya kearah Kenma dengan posisi yang masih sama dengan sebelumnya.

Wajah mereka kini berdekatan. Hanya berjarak beberapa centi jika diukur.

Hening kembali melanda, dan saat mereka menyadari jarak yang mereka ciptakan, keduanya saling memerah. Seluruh darah seketika tampak naik ke wajah keduanya. Membuat mereka memiliki wajah semerah tomat sekarang.

"A-Ah g-gomen.." Kenma mengalihkan pandangannya kearah belakang, sementara Kuroo melakukan hal yang sama.

"Ugh.. t-tidak apa.." Kuroo menjawab ragu.

Kenma kemudian menghela nafasnya. Berusaha untuk mengurangi rasa gugup akibat kejadian yang baru saja terjadi.

Ia berdiri. "Huhh baiklah.. Lebih baik kita segera turun kebawah.. Kaa-san sudah menunggu kita.."

Kuroo hanya mengangguk. Mereka kemudian turun ke lantai bawah, dan terlihat bahwa kedua orang tua Kenma kini telah duduk manis di meja makan, menunggu mereka berdua.

"Ara~ kalian lama sekali.." Ibunya bersuara, sementara Kenma dan Kuroo mulai mendudukan dirinya di kursi kosong.

"Gomen.." Hanya itu yang dapat Kenma katakan, karena ia tidak mungkin menceritakan alasan kenapa ia dan Kuroo terlalu lama turun kebawah saat dipanggil oleh ibunya.

"Hahah, tidak apa kok.. Kaa-san hanya bercanda~"

Kenma tidak menjawab lagi setelahnya, namun ia dapat merasakan bahwa wajahnya kembali memerah saat mengingat kejadian beberapa menit lalu.

Sang ibu yang menyadari kemudian memandang bingung. "Sayang? Kau baik baik saja kan? Kenapa wajah mu memerah?"

Tangannya ia gunakan untuk menyentuh dahi Kenma. Memastikan bahwa anaknya itu tidak terkena demam tiba tiba.

"A-Aku baik baik saja.." Kenma dengan segera mengalihkan wajahnya kearah samping, sementara Kuroo diam diam memandangi wajah memerah Kenma.

Ia menampilkan senyum kecil tanpa sadar.

"Jika dilihat seperti ini.. kau tampak lucu ternyata.."

<°• TBC •°>

Friends Become Lovers [ KuroKen ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang