Friends Become Lovers [ KuroKen ] ✓

Chapter 6

Kenma menghela nafasnya. Hari sudah mulai malam. Ia bergegas untuk segera memasukki rumahnya dan berusaha untuk tidak terlalu memikirkan Kuroo yang entah kenapa tiba tiba menjadi hilang kabar.

Ponselnya tiba tiba saja berbunyi, menandakan bahwa ada pesan masuk. Ia tidak ingin terlalu berharap, jadi ia segera membuka pesan itu.

"Ternyata benar bukan dari Kuro.."

Akaashi

18.25
"Kozume, datanglah ke lokasi yang sudah ku kirimkan padamu malam ini pukul 7."

Kenma menaikkan sebelah alisnya bingung. Niat hendak bertanya "kenapa", tetapi ia urungkan dan hanya menjawab "ok".

"Huhh.. sebaiknya aku berhenti memikirkan Kuro untuk sementara.."

✧ ೃ༄*ੈ✩

"... Tou-san tahu lokasinya?"

Ayahnya tersenyum, "Tentu. Sekarang, ayo kita masuk kedalam mobil. Kaa-san mu sudah menunggu didalam sana."

Ia berjalan masuk duluan kedalam mobil, sementara Kenma hanya memandang bingung.

"Kenapa kaa-san dan tou-san tampak sangat senang malam ini?"

Kenma menghela nafasnya, dan ikut berjalan masuk kedalam mobil. Berusaha untuk tidak memikirkan hal hal yang kurang penting menurutnya.

.

.

Selama perjalanan menuju lokasi yang diberikan oleh Akaashi, Kenma hanya memandangi pemandangan pohon pohon dari dalam kaca mobil dengan lesu.

Ia tahu bahwa ia tidak boleh seperti ini atau akan berakhir mengkhawatirkan ayah dan ibunya. Dan mungkin bisa saja Akaashi ikut khawatir saat melihat kondisinya yang tampak tidak bersemangat sama sekali.

Bayangan tentang Kuroo tiba tiba saja kembali muncul di otaknya. Ia berdecih kesal.

"Kenapa di saat seperti ini justru aku harus memikirkan Kuro?"

Ia berusaha menghilangkan pikiran pikiran itu, namun sayangnya tidak bisa.

Dirinya sudah menemukan jawabannya hari ini. Dan ia benar benar tidak bisa menyangkal bahwa seorang Kenma Kozume, telah menyukai— tidak, mungkin lebih tepatnya mencintai sahabat masa kecilnya sendiri.

"Ah sudahlah.. lagipula belum tentu juga dia memiliki perasaan yang sama seperti apa yang aku rasakan saat ini.."

✧ ೃ༄*ੈ✩

"... tempat apa ini?"

Kenma memandang bingung pemandangan indah dihadapannya, sementara orangtua nya kini terkagum dengan pepohonan yang dihiasi oleh lampu lampu menyala.