02. Satu hati

40 3 0
                                    

Pagi-pagi bukannya beres-beres rumah bantu bunda. Anak-anak bunda malah ngerusuh dadakan di teras.

"AH ELAH BAGONG. LO NGAPAIN TIDUR DI KAMAR GUE TADI HAH?"

Suara menggelegar Satria di teras buat Happy sama bunda kompak nutup telinga saking gedenya tuh suara.

"Satria, kamu jangan teriak-teriak." Kata Bunda di dapur. Satria mendengus sebal dan hendak memukul kepala Niki tapi sayangnya Niki berhasil menghindar dari pukulan sesat kakaknya.

"Numpang doang elah. Ngga berkah nanti kamar lo." Jawab Niki mengikat tali sepatunya.

"Kayak ngga punya kamar aja lo."

Niki hendak menjawab pernyataan kakaknya namun siluet Happy menghalangi pandangan Niki sehingga ucapannya hanya tertinggal di tenggorokan.

"Palingan ada yang ketok-ketok jendela dia terus dia takut jadi numpang di kamar bang- sat." Ucap Happy lalu berlalu dari kedua kakaknya.

"EH SAPI GUE BILANG MANGGILNYA YANG LENGKAP."

Happy hanya tertawa mendengarnya tidak ingin menanggapi lebih jauh karna jika Happy melakukannya maka sudah jelas Satria akan mengamuk.

Pagi-pagi bukannya sarapan nasi malah sarapan teriakan yang menggelegar punya Satria.

Kadang Happy heran. Bundanya kalem, mendiang ayahnya kata bunda juga kalem banget mirip Bumi. Tapi kok Satria ini banyak tingkah ya. Ngga mirip sama Niki, Bumi.

Jangan-jangan anak buangan?

Wah, kalau iya bakal Happy ceng-cengin mulu tiap hari.

Lamunan Happy langsung buyar saat menatap Keenan sudah ada di depannya sambil dadah dadah di depan mukanya.

"Ngelamun pagi-pagi ngga baik."

Keenan memakaikan helmnya di kepala Happy. Salah satu kebiasaan cowok itu.

Gimana Happy ngga baper? Tolong dong kalau di giniin tiap hari apa kalean kalean semua ngga baper?

Ngga baper sih kalau orangnya buluk kayak Satria. Tapi ini Keenan bro. Keenan Pasutra.

Orangtuanya model. Dua-duanya sekaligus. Jadi bayangkan saja wahai human jika kedua model di gabungkan.. maka lahir lah sosok Keenan yang gantengnya Mashaallah

Rahangnya tegas. Kulitnya putih susu. Alisnya agak tebal tak lupa dengan hidung yang mancung bak perosotan. Iris mata cowok itu berwarna hitam kecoklatan jika terkena sinar matahari.

Gimana Happy ngga bakal baper sama Keenan kalau setiap hari ketemu hah?

Banyak alasan yang bisa Happy utarakan kenapa Happy bisa menaruh rasa sama sosok Keenan, dan nanti bakal di ceritain. Gimana cerita cerita Happy-Keenan yang ternyata bisa bikin Happy jatuh hati sama sahabatnya sendiri. Keenan Pasutra.

"Wih, Nan. Cepet banget datengnya." Sapa Satria lalu berjabat tangan dengan Keenan khas para lelaki.

"Kepagian bang?"

"Nggak kok. Malahan bagus banget." Bukan Satria, melainkan Bunda yang menyahut pertanyaan Keenan. Keenan langsung menyalami tangan Bunda dengan sopan.

"Kabar baik bun?" Basa basinya.

Bunda mengangguk dengan senyuman yang khasnya menyejukkan hati siapapun yang memandang.

"Keenan sendiri?"

"Alhamdulillah. Baik banget."

"Iyalah, orang anaknya lagi jatuh cinta." Sahut Happy disana. entah apa yang mendorong tiba-tiba mulutnya ngucapin kayak gitu.

HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang