Part 6. Jas Hitam

529 30 5
                                    

"Retal bantu mama masak di dapur" ucap Nesa

"iya mah" Retal lalu berjalan menuju di dapur

"tal, mama mau nanyak sama kamu, kakak kamu kenapa belakangan ini, kenapa sifatnya selalu berubah ubah, moodnya kenapa tidak menentu?"

"jangan bahas itu mah, nanti kakak denger" ucap Retal

"tapi..tapi....."

"GOOD MORNING semuanya" ucap Reval yang mengucek ucek rabut dan matanya

"Morning too"

"mah, aku mau makan mie sekarang" ucap Retal

"mie?, tumben" tanya Nesa

"kakak lagi pusing tuhh mah" jawab Retal

"pusing?, anak mama pusing?, ada apa gerangan?" ucap candaan dari Nesa

"ahhh, kalian tuhhh pagi-pagi bikin kepalaku tambah pusing" ucap Reval

"kamu beneran pusing?" tanya Nesa

"UPSss keceplosan heheheh" grutu Reval

"Retal ambilin mama minyak di tas mama, Reval ikut mama kesofa" ucap Nesa yang menarik tangan Reval kearah sofa

"mamahhhhh, aku gk apa-apa" ucap Reval

"jangan banyak omong, ikut aja kata-kata mama"

Sampainya di sofa, Retal telah datang dengan sebuah minyak yang di suruh oleh mamanya.

"mah aku gk suka bau minyak itu, plisss mahhh jangan" ucap Reval memohon seperti bayi yang tidak suka dengan obat

Tapi, tidak semudah itu untuk membujuk Nesa. Nesa lalu membuka baju Reval. Dan membaluri dari punggu hingga ke bagian perut.

Sudah pastinya kelihatan roti sobek yang menggugah selera.

"mamah, panes tauuu, minyaknya" ucap Reval

"mau cepet sembuh apa enggak, sini dahi kamu mama mau isin minyak"

"ahhhhh, mama, aku bukan anak kecil lagi" teriak Reval

"lalu kalau bukan anak kecil anak apa?" ucap Nesa terputus yang dilanjut oleh Retal

"bayi jumbo, wkwkwk" ucap Retal

"gk lucu" balas Reval yang menutup matanya menahan panas dari minyak

"ihhhh" grutu Retal

Malam akhirnya muncul

"mah, kita makan apa sekarang?" tanya Retal di ruang tamu

"hmmm, makan apa ya?, bbq? Mau gk?" ucap Nesa

"mau donk mahhh, yokk buat" jawab Retal

"bbq nya di halaman aja yuk, biar lebih seru" ucap Nesa

"gk, gk ada yang boleh keluar dari rumah ini" bantah Reval keluar dari kamarnya

"kenapa lagi?, Reval kamu tuhh banyak larangan banget deh"

"pokoknya gk boleh, gk ada yang boleh melawan perintahku" jelas Reval

"Reval, kamu kenapa sihhh, ada apa?" tanya Nesa

"yaudah, siapin aja bahan-bahannya, lalu ikut aku ke atas"

"keatas?" Nesa bingung kenapa manggang di atas

"udah siap-siap aja" ucap Reval yang lalu duduk di sofa

Saat semua bahan sudah siap, mereka lalu naik ke lantai dua.

"tempat apa ini?" tanya Nesa

Melihat ruangan kosong bercat putih polos.

"siapin aja" ucap Reval

"tapi, nanti asapnya kemana?" tanya Nesa

Dan
Shtttttt, atap lalu terbuka lebar

"lewat atas mah" jawab Reval

"ihh, kamu tuhh"

30 menit berlalu. Reval makin lama makin gk tenang, takut saudaranya dan mamanya dalam bahaya.

"mah udahan ya, udh malem" ucap Reval

"gk, mama mau diem disini aja"

"mah, ayolahhh, aku mau tutup atap aja" ucap Reval

"gk" ucap Nesa

"mah" teriak Reval

Menarik kedua anggota keluarganya dan menutup atap.

"apa itu?" tanya Nesa yang terengah-engah

"cepat ikut aku" ucap Reval menarik mereka berdua turun ke bawah

"tembakan?" tanya Retal

Langkah demi langkah diambil menuruni tangga

"kak, itu apa tadi?" tanya Retal yang berdiri di samping mamanya

"ancaman" ucap Reval

Mama dan Retal melotot melihat kearah Reval

"maksudnya?" tanya Nesa berbisik

"sudah aku bilang, perasaanku tidak baik-baik saja, untuk tembakan tidak tepat mengenai kalian"

Saat sampai diruang tengah. Seseorang tengah berdiri di ruang tengah. Dengan jas hitam yang melekat tepat ditubuh orang itu

"haha?, kalian" ucap orang itu

Badan Reval lalu membeku tiba-tiba...

10 vote aku lanjut

Bersambung......

Reval And RetalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang