Part 10. LENCANA

499 29 1
                                    

"haha?, diturunkan?, apakah masalah yang kemarin belum puas, dan ini apa lagi, kalian tidak akan mama berikan kesempatan lagi"

Dann......

Tangan Nesa mulai mengambil ancang ancang

"kalian berdua membuat mama hancur, baru seumur hidup melihat orang seperti kalian, kalian tau uang sebanyak itu kalian kira dengan mengedipkan mata dapat mengembalikannya?, itu mustahil. Dan itu semua akan berakir sekarang" ucap Nesa

Dan Dorrr..........

Peluru terlepas dari pistol tersebut.

"mamah?" ucap Retal

"kalian pergi kesekolah saja, mama kalian kami akan mengurusnya, tidak perlu dipikirkan, pergi saja kesekolah sekarang" ucap para pembantu rumah tangga yang memengang Nesa

Sebelumnya

Para pembantu melihat keributan yang ada di rumah ini. Dan mata mereka tertuju pada sebuah benda yang membuat mereja menelan ludah. Sebuah pistol keluar dari saku celana Nyonya.

"ambil obat bius, ambil handuk, ambil borgol, ambil penutup mata, sekarang!!!" ucap Tata. Seorang Chef senior dan juga seorang bodyguard.

Seluruh pembantu telah mengambil apa yang ia suruh

"cepat menyebar" ucap Tata.

Mereka semua lalu menyebar. Mereka bersembunyi dibelakang celah-celah kursi, meja, lemari dan lain lainnya

Mereka melihat isyarat dari Tata. Dan waktu yang di tunggu akhirnya tiba

Isyarat tangan Tata menyuruh untuk menyerang.

Mereka berlari kearah Nesa sekencang-kencang mukingkin, karena hal itu membuat seseorang tidak merespon. Tata mendekat kearah Nesa dan mengalihkan pistol agar keadaan aman. Dan tak sengaja pistol itu mengeluarkan peluru. Pembantu yang berada di dekat Reval dan Retal menyadari hal itu, ia langsung menarik kedua anak kembar itu hingga terjatuh.

"bius, borgol" ucap Tata.

Dan pada akhirnya Nesa pingsan dengan tangan di borgol dan mata yang ditutup.

Reval dan Retal masih merasakan syok berat. Kaki tangan dan seluruh tubuh terasa bergetar.

Namun hari ini mereka harus pergi ke sekolah.

"kak kita akan sekolah sekarang atau tidak?" tanya Retal

"kita akan sekolah sekarang, mama udah ada yang mengurus" ucap Reval, Reval mengerti maksud adiknya yang dimana mental mereka baru saja mengalami tekanan. Mengambil langkah maju saja sangat berat. Karena tepat di depan mata mereka, peluru itu hampir mengenai kening Reval. Jika itu terjadi, Retal akan hidup sendiri dan kehilangan saudara laki-laki yang benar-benar ia sayangi.

"pak tolong antar kami kesekolah, bawa mobil satu saja" ucap Reval ke supir

"baik tuan" jawab pak supir

Mereka lalu menaki sebuah mobil bmw kesekolah. Dalam perjalanan, tangan Retal masih saja tidak bisa diam, jari jarinya dari tadi masih bergetar.

"tal, tenangin dirimu" ucap Reval yang memegang pundak Retal

"hmm" angguk pelan Retal

Sampainya di sekolah. Aura sekolah terasa berbeda. Yang semulanya mereka menjadi sorotan orang paling tampan tapi itu berubah semuanya, bisikan bisikan tidak enak di dengar mulai di lontarkan oleh satu sekolah.

"ihh....itu tuh keluarganya yang hacur, padahal banya uang, tapi gitulahhhh"

"gue gk mau deket deket sama mereka bisa bisa gue ikutan kena masalah nanti"

"dulu ganteng sihh tapi sekarang menjijikan"

"kentang gosong dateng tuhhh"

"gue kalau jadi mereka, gue udh keluar dari kk, gue gk sudi hidup berdampingan dengan keluarga kayak gitu"

Dua cowok kembar itu menghuraukan semua percakapan yang ia dengar.

Sampainya di dalam kelas

Buk Sri, seorang guru sombong dan angkuh memarahi Reval dan Retal karena alasan bahwa

"kalian berdua gk malu punya orang tua kaya gitu?"

"kalau ibu sih malu, gk mungkin ibu mau sekolah lagi"

"tapi kalian kenapa masih sekolah, kalian gk malu?"

"dan ibu malu punya murid kaya kalian, gk ada niat untuk keluar sekolah?"

"ibu persilahkan sekarang"

"semasih kalian berdua ada di sini pelajaran ibu tidak akan di mulai" ucap buk Sri yang membuat telinga Reval kepanasan.

Reval dan Retal lalu mengeluarkan sebuah lencana /lambang dari saku celananya. Berwarna emas berisi batu permata hijau. Yang membuat mulut guru itu terdiam sekejap

"lanjutkan pelajaran" ucap Reval

"baik baik ibu akan lanjutkan pelajaran" ucap bu Sri dengan gugup

Seluruh kelas terdiam dengan apa yang di lakukan oleh Reval tadi

Sebuah lencana yang berada di atas tingkatan kepala sekilah. Lencana itu melambangkan kepemiliki hak sekolah. Lencana yang dimiliki Reval dan Retal merupakan lencana tertinggi di sekolah ini. Lencana yang bisa melakukan apa saja. Seperti memecat guru, menurunkan ketua osis, membuat jam kos dan masih banyak lagi.

Mereka berdua layaknya pemilik sekolah ini. Katena hampir seluruh saham di miliki oleh Reval dan Retal.

"ok anak-anak ibu lanjutkan pelajarannya, maaf jika ibu berucap lanjang tadi" ucap bu Sri. Buk Sri baru 3 minggu di sekolah ini, jadi tidak tau siapa sebenarnya Reval dan Retal di sekolah ini.

Saat pulang sekolah

Seluruh orang berhamburan untuk pulang. Tetapi mereka berdua belum juga di jemput.

"kalian belum di jemput?" tanya pak satpam

"belum pak" ucap Retal

"mau bapak anterin pulang?"

"tidak usah pak" jawab Retal

Dan dari arah belakang terasa ada beberapa orang mendekat kearah Reval dan Retal.

Saat berbalik.........


10 Vote aku lanjut

Bersambung

Reval And RetalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang