Permaisuri Dokter Racun [2]

Bab 373: Investigasi Komprehensif

Setelah Bai Luochu dan Pei Rumo bertemu dengan tentara, dia segera memberi tahu mereka, "Semuanya, tiba-tiba ada perubahan rencana. Meskipun aku minta maaf karena tiba-tiba memindahkan kalian semua ke sini dari perbatasan Wilayah Desolate, sekarang bukan waktunya untuk membicarakan hal ini. Kita perlu segera mengkonsolidasikan pengetahuan kita tentang geografi Daerah Desolate dan faksi-faksi yang ada. "

"Tabib Bai bisa rileks. Kami memahami urgensi dari masalah ini." Prajurit yang memimpin segera menegaskan pendirian mereka.

Bai Luochu mengangguk dan mengirim semua orang ke daerah masing-masing.

Ketika Pei Rumo melihat bagaimana Bai Luochu memperlakukan tentaranya, dia mencibir, "Kamu semakin bertingkah laku seperti seorang jenderal militer…”

Bai Luochu mengangkat alisnya tapi dia tidak menyangkal 'pujiannya'. Bagaimanapun, dia telah tumbuh secara signifikan lebih dewasa.

Lu Wenshu menjadi semakin marah saat menyaksikan tingkah laku intim Pei Rumo dan Bai Luochu. Dia memikirkan cara dan sarana untuk bergabung kembali dengan grup. Dia mungkin diliputi oleh emosi tetapi rencananya untuk berkumpul kembali dengan Bai Luochu dan Pei Rumo akan memungkinkan anggota sekte untuk menghindari deteksi untuk saat ini. Tentu saja, dia tidak ingin Bai Luochu terlalu dekat dengan Pei Rumo.

Tetapi Lu Wenshu merasa sangat terkejut karena dia tidak dapat menemukan kesempatan untuk mendekati mereka. Setiap kali dia merasa ada celah baginya untuk mendekati mereka, Bai Luochu tiba-tiba akan mengganti topik atau akan pergi dan meninggalkan daerah yang dia cari. Lu Wenshu tidak dapat menemukan kesempatan dan dia bahkan curiga bahwa dia melakukannya dengan sengaja.

Tentu saja, Bai Luochu melakukannya dengan sengaja. Dia sudah merasakan kehadiran seseorang yang memantau mereka berdua di awal hari. Meskipun dia tahu bahwa seseorang mengikuti mereka, dia tidak pernah mengira itu adalah Lu Wenshu. Dia lebih seperti lalat yang mengganggu daripada seorang kultivator yang kuat… Namun, meskipun dia tidak tahu siapa itu, dia tahu bahwa Lu Wenshu telah mencari kesempatan untuk bergabung kembali dengan grup. Setiap kali dia merasa ada yang tidak beres, dia akan pergi. 

Lu Wenshu merasa ada nafas yang tertahan di tenggorokannya dan dia hampir mati tercekik.

Sayang sekali Bai Luochu tidak terlalu memedulikan Lu Wenshu untuk diganggu dengan hidup atau mati. Dia memiliki hal-hal yang lebih baik untuk dilakukan dan dia tidak punya waktu untuk memikirkan orang lain.

"Yang Mulia, kami menemukan sesuatu di sini!" Seorang tentara menemukan jejak di tanah dan segera berteriak.

Bai Luochu dan Pei Rumo berbalik dan berjalan menuju prajurit yang berteriak di saat berikutnya.

Setelah mengamati jejak di tanah, Bai Luochu menoleh untuk melihat Pei Rumo dengan cemas. Ini adalah trek yang familiar ...

"Apa pendapat Anda tentang masalah ini?" Bai Luochu tidak terburu-buru untuk menyuarakan pendapatnya. Sebaliknya, dia meminta pendapat Pei Rumo tentang masalah tersebut.

"Kamu benar. Kurasa ada seseorang yang memantau Daerah Desolate ..." Pei Rumo memasang ekspresi muram di wajahnya dan dia tenggelam dalam pikirannya.

Faktanya, Bai Luochu telah membentuk pemahaman tentang kebenaran di balik mata-mata di Wilayah Desolate. Dia mengenali jejak kaki dan jejak di tanah. Melihat pola bergelombang dari jejak sol di tanah, ditambah dengan potongan kain yang diperoleh tentara Pei Rumo, Bai Luochu mengkonfirmasi tebakan di dalam hatinya. Anggota sekte Lu Wenshu ...

"Baiklah. Kita akan pindah ke tempat lain besok." Bai Luochu mengabaikan Pei Rumo dan dia menoleh untuk melihat tempat tanpa kehadiran manusia. Cahaya yang dalam melintas di matanya.

Ketika Bai Luochu mengalihkan pandangannya ke arahnya, Lu Wenshu hampir menampakkan dirinya saat pikirannya bergetar. Seolah-olah palu godam raksasa menghantam jantungnya. Meski penampilannya berbeda, semangatnya tetap sama. Aura yang dia pancarkan juga tidak akan berubah.

Dia masih memperhatikan saya ...  Lu Wenshu menggelengkan kepalanya diam-diam sebagai tanggapan. Setelah memikirkannya, dia menemukan bahwa dia tidak pernah bisa menyembunyikan dirinya dari Bai Luochu.

Kenapa dia menatapku? Apakah dia menunggu jawaban?

Lu Wenshu tetap diam karena masalah itu terkait dengan sekte-nya. Dia tahu bahwa hanya ada dua jawaban untuk pertanyaan Bai Luochu, 'ya' dan 'tidak', tetapi dia tidak tahu bagaimana menjawabnya. Di satu sisi, itu adalah cinta dalam hidupnya. Di sisi lain, dia harus menghadapi sekte-nya. Dia merasa terlalu sulit untuk membuat pilihan.

Pada saat dia merasa lelah, Lu Wenshu membuat keputusan. Kematian Bai Luochu disebabkan oleh sekte-nya dan mereka sangat berhutang padanya.

...

"Beberapa dari kalian akan berpatroli di Daerah Desolate bersamaku hari ini. Ini akan dihitung sebagai permintaan maaf yang pantas." Junior Lu Wenshu tidak tahu apakah mereka akan mendapatkan hukuman yang lama. Dengan temperamen Lu Wenshu, jarang sekali dia memberi mereka kesempatan seperti ini. Namun, mereka merasa bahwa mereka tidak akan dapat memperoleh manfaat apa pun dengan pergi bersama Lu Wenshu. Bahkan, dia mungkin akan menyerang mereka tanpa alasan yang bagus. Mereka menarik wajah panjang saat mereka menatapnya.

"Ada apa? Kamu tidak ingin? Jika kamu tidak ingin, kembali ke sekte dan jelaskan kebodohanmu kepada master sekte!" Lu Wenshu melempar bom.

Ketika juniornya mendengarnya, jiwa mereka hampir terpencar karena terkejut. Tidak peduli seberapa temperamental Lu Wenshu, dia tidak akan menghukum mereka. Jika mereka kembali ke sekte dengan tangan kosong, akan sulit untuk menghindari hukuman. Selain itu, kultivasi mereka mungkin akan mandek untuk jangka waktu tertentu karena hukuman.

"Kami memahami niat Kakak Senior dan akan mengikuti instruksi Anda." 

Setelah menyadari bahwa rencananya setengah selesai, Lu Wenshu pergi ke tempat yang ditunjukkan oleh Bai Luochu sehari sebelumnya.

Mungkin karena dia sedang kurang beruntung, atau mungkin karena Bai Luochu dengan sengaja menghindarinya, Lu Wenshi bertemu dengannya hanya ketika matahari akan terbenam.

"Tabib Bai, kebetulan sekali!" Mata Lu Wenshu berbinar saat melihat Bai Luochu. Apakah kita akhirnya akan memiliki percakapan yang bagus?

Sebelum pemimpin kedua belah pihak melakukan sesuatu, junior Lu Wenshu dan tentara Pei Rumo mencabut senjata mereka saat mereka berhadapan.

Sebelum Bai Luochu bisa membersihkan hutan keraguan di benaknya, kedua belah pihak hampir pecah menjadi perkelahian habis-habisan.