0.1

25 1 0
                                    

brukk

"aw"

"sorry, gue ga sengaja" ucapnya terburu-buru lalu pergi menuju kelasnya tanpa membantu gadis itu berdiri.

"sialan" umpatnya lalu berdiri sambil merapikan seragam osis nya.

Suara tawa terdengar oleh gadis itu lalu mencari arah suara tersebut. Gadis itu menatap malas pada kedua orang yang sedang menertawakannya sambil berjalan mendekat.

"cupu" 1 kata yang keluar dari mulut Hana, salah satu orang yang tertawa tadi.

"idiot" Melli ikut menambahkan apa yang dikatakan Hana.

Gadis itu menatap bergantian dua gadis didepannya ini. Rasa ingin menebas kepala mereka berdua sudah berada di ujung kepala.

Hana dan Melli tiba-tiba tertawa. Mereka menertawakan hal bodoh yang baru saja mereka buat "gimana Mi, cocok ngga kita jadi pembully?"

Mi, Miura. Gadis itu menghela nafas malas dan berjalan meninggalkan Hana dan Melli.

Sontak mereka berdua ikut menyusul Miura dan berjalan berdampingan.

"tugas kimia udah belum han?" miura membuka suara saat mereka duduk didalam kelas.

Hana mengeluarkan buku kimia nya lalu menaruh diatas meja Miura "siapa tadi yang nabrak lu?"

Miura tengah fokus menyalin tugas kimia nya dan tidak menghiraukan pertanyaan Hana, toh dia juga tidak tahu siapa yang menabraknya tadi.

"kantin aja yuk han, laper" ajak Melli pada hana. Mereka pun meninggalkan Miura didalam kelas, sahabatnya itu memang terlalu jenius. Saking jeniusnya malas untuk membuat tugas rumah, kecuali pelajaran yang dia sukai.

***

"selanjutnya, kandidat nomor 3 calon ketua osis beserta wakilnya untuk menaiki podium"

Ruang aula mendadak ribut mencari kehadiran kandidat calon ketos tersebut.

"saya ulangi, untuk kandidat nomor 3 calon ketua osis beserta wakilnya diharapkan menaiki podium, karna debat antar kandidat akan segera dilaksanakan"

Suara bisik-bisik memenuhi ruangan aula karna yang dipanggil tidak menunjukkan batang hidungnya, bahkan panitia menjadi sibuk mencari kehadiran kandidat tersebut, tidak ada info dari mereka sebelumnya.

"gue juga bilang apa, kandidat nomer 3 nih kaga bener" ucap melli pada kedua temannya.

"ya mau gimana lagi, dari awal juga gue udah ga sreg sama mereka. Liat kelakuan mereka aja bikin gue gedek tau ga" Hana menambahkan pernyataan melli.

"udah ngejulid nya?" Miura melihat temannya bergantian "yang kalian julidin itu pacar gue" ucap miura tidak terima.

"kita melupakan fakta itu Han" Melli dan hana tertawa pelan "jadi dimana pacar lu sekarang mi?" tanya Hana.

"tanding futsal, dia kga mau jadi babu sekolah" jawab miura santai.

"ga habis pikir gue sama pacar lu mi" Melli menggelengkan kepalanya sedangkan hana? Dia sedang bertepuk tangan bangga atas pernyataan Miura.

"udah diem, pak joko ngeliatin kita!" ucap miura pelan.

Melli dan hana memalingkan wajahnya dan fokus menonton debat para kandidat, yang sebenarnya mereka malas untuk menonton debat ini. Toh sebentar lagi mereka lulus, iya mereka lulus. Sekarang mereka kelas 12.

***


Miura POV

Dia, lelaki yang berhasil membuatku terkesan dan membuatku nyaman saat sedang bersamanya. Arion, nama lelaki itu. Seorang lelaki yang aku kenal melalui media sosial dan ternyata adik kelas ku. Iyaa adik kelas, bahkan umurku lebih tua sebulan darinya. Ntah aku yang cepat masuk sekolah dasar atau dia yang kelamaan masuk sekolah dasar.

"se-ma-ngat" ucapku kepadanya tanpa mengeluarkan suara, aku yakin dia paham dengan apa yang aku ucapkan. Sebenarnya aku tidak suka melihatnya tanding balap seperti saat ini, aku khawatir.




TBC...

Tap vote nya ya...
Kalau banyak yg vote aku lanjut story nya.
See u❤

L A C U N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang