0.6

6 0 0
                                    

"hari ini dah ngapaian aja by"

Miura mengernyitkan dahinya heran. Tumben banget chat padahal lagi ngumpul bareng temennya ucap Miura dalam hati, karna biasanya kekasihnya itu akan hilang kabar saat dia sedang bersama teman-temannya. Miura tidak mempermasalahkan itu, ya karna memang benar jika sedang berkumpul lebih baik mengesampingkan ponsel.

"ga ngapa-ngapain sama aja kek biasa, cuma malem ini mau nginep dirumah Melli"
"bareng hana juga"

Tidak menunggu waktu lama setelah Miura mengirim pesan, lelaki itu langsung membalasnya.

"oh yaudah hati-hati"
"jangan aneh-aneh"

"oke siap!"
"kamu lagi ngapain?"
"tumben banget chat?"

"lagi istirahat bareng yang lain"
"udah kebiasaan bareng kamu, jadi aneh aja kalo aku ga chat"
"kek ada yang kurang"

*****

"tiap nginep nyeblak mulu" ucap hana yang sedang mengaduk seblak yang tengah mereka masak.

"ga nyeblak ga lengkap" sambung Miura yang dijawab kekehan oleh kedua temannya.
Miura tengah menyiapkan peralatan makan diatas meja, sedangkan Melli sedang membuat air minum untuk mereka.

"wangi banget, selamat makan" ucap Melli antusias. Makanan favorit mereka bertiga, oh sebenarnya bukan hanya mereka bertiga, ada banyak orang juga yang menyukai seblak. Namun, ntah mengapa mereka lebih suka seblak buatan sendiri daripada membelinya diluar. 

Mereka bertiga sebenarnya tinggal dilingkungan yang tidak terlalu jauh jarak rumahnya, sudah saling mengenal sejak kecil namun baru akrab saat sekolah menegah atas karna mereka bertiga sekelas, sempat berpisah saat kelas 11 namun tidak membuat mereka jadi berjauhan malah semakin dekat karna lebih sering bersama saat disekolah maupun diluar lingkungan sekolah. Saat kenaikan kelas 12 mereka sekelas lagi dan itu membuat ketiganya sangat senang.

Mereka bertiga menghabiskan malam dengan obrolan-obrolan ringan sampai mereka ketiduran. Pagi-pagi sekali Miura sudah pulang kerumahnya karna terus-terusan dihubungi untuk segera pulang.

Morning rutinitas Miura ialah membersihkan rumah apalagi di hari weekend, dari pagi-pagi sekali sudah mulai bersih-bersih rumah. Jika ada yang terlewat sedikit maka dia akan mendapatkan caci maki yang keluar dari mulut seseorang. Hal itu sudah dilakukannya sejak sekolah dasar, pernah suatu ketika saat dirinya kesiangan untuk pergi sekolah karna pada saat itu cucian piring temasuk banyak hingga tidak sempat untuk menyapu rumah karna disekolahpun dia harus datang pagi karna jadwal piket, lalu dirinya mendapatkan cacian dipagi hari hanya karna tidak menyapu, ingat ini pada saat kelas 4 sekolah dasar.

*****

Miura mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari ibu angkatnya. Miura kecil yang kurang mendapatkan kebahagiaan dari orang tuanya, yang hanya bisa tersenyum melihat keluarga temannya yang harmonis, selalu melihat perhatian dari keluarga teman-temannya, hati kecilnya merasa iri namun dia tidak bisa berbuat apa-apa. Mengadukan hal memilukan pada ayahnya? pernah, namun tetap saja Miura yang dipandang buruk oleh ibunya karna berpikir ayahnya selalu membela Miura.

Sejak saat itu Miura tidak berani mengadukan apapun ke ayahnya karna takut hal itu membuat pertikaian lagi di dalam rumah. Ayah Miura yang jarang dirumah karna pekerjaan yang selalu keluar kota berminggu-minggu membuat Miura terbiasa tinggal seatap dengannya dan terbiasa mendengar cacian buruk tentangnya bahkan ibunya suka menceritakan keburukan miura kepada orang lain yang bahkan itu tidak benar. Miura hanya bisa menghela nafas pelan. 

Miura kecil yang terlihat tidak terurus, pakaian yang dipakainya didapatkan bekas saudara-saudara perempuannya, jarang bisa makan enak apalagi untuk jajan diluar. Miura akan mendapatkan uang jika ayahnya pulang dan tentu saja diberikan dengan diam-diam, jika tidak ibunya pasti marah karna menurutnya uang yang diberikan pada Miura itu kebanyakan. Untuk sekedar membeli buku dan perlengkapan sekolah miura membeli dengan uangnya sendiri hasil menabung ataupun dari THR yang diberikan saat lebaran.

Miura kecil sampai remaja tidak pernah meminta dibelikan barang-barang mewah karna dia tau dia tidak akan mendapatkannya. Tas ransel sekolah miura yang sampai robek-robek dan terlihat kumuh tidak pernah diganti sampai Miura bisa membelinya sendiri. Pernah Miura dibelikan sepatu sekolah karna pada saat itu adik Miura memerlukan sepatu baru hingga ayah Miura berinisiatif untuk sekalian membeli sepatu untuk Miura. Namun, beberapa saat kemudian karna ingin membeli makan diluar dan Miura meminta mie ayam karna itu makanan favoritnya lalu keluar kata yang tidak mengenakan dihatinya "kalau tau gitu gausah dibeliin sepatu kemarin" ucap ibu tirinya. Karna pada saat itu Miura sudah SMA dan sudah lelah dengan hatinya yang terus mendapatkan perkataan seperti itu, Miura memutuskan untuk tidak makan diluar dan hanya berdiam diri didalam kamarnya.

Hari-hari dijalani Miura dengan biasa menerima hal-hal seperti itu. Tangisan tanpa suara yang menyesakkan hatinya karna dipendam sendiri. Bukan tidak ingin berbagi dengan teman-temannya, namun teman-teman Miura juga memiliki masalahnya sendiri dan Miura tidak ingin membuat teman-temannya khawatir. Selama ini yang selalu menjadi tempat cerita teman-temannya adalah dirinya. Sesekali Miura menceritakan masalahnya jika itu sudah sangat menyakiti hatinya dan selebihnya dia memilih untuk memendam sendiri.

Sampai bertemu dengan Arion, hidup Miura mulai berwarna dan memiliki senderan saat dirinya membutuhkan bahu, dapat merasakan kenyamanan saat dirinya membutuhkan pelukan, pada saat itu Miura menjadikan Arion sebagai rumahnya. Rumah teraman dan ternyaman untuk Miura pulang. Hal yang Miura kecil tidak didapatnya, pada saat Arion hadir semua hal itu didapatnya.

Miura bukan tipikal orang yang bisa langsung terbuka pada siapapun. Namun, tidak butuh waktu lama untuknya dapat terbuka mengenai hidupnya pada Arion karna dia menemukan kenyamanan disana yang tidak dapat di deskripsikan. Kehadiran Arion dihidupnya membuat dia tidak mereka kesepian lagi, dia memiliki teman cerita, teman ngobrol, teman yang bisa diajak diskusi dan teman yang bisa membuatnya tidak merasa kosong lagi. Arion adalah satu-satunya orang yang ngga akan Miura temukan lagi didunia ini.

*****

Can we start over? lets be strangers again. Let me introduce myself. We can laugh, talk, and relearn everything again and come up with new inside jokes and create new memories and give each other a second chance. Can we?

L A C U N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang