⩨͢ 📚 zehn ະ

1.2K 239 9
                                    

"Hwan, kok lo gak balikin kucingnya anak vision sih", Asahi langsung menyerbu Junghwan dengan beribu pertanyaan. Gak sih, cuma satu.

"Hah apaan, oh itu..tadi kucingnya berontak terus cakar gue, terus kabur", jawab Junghwan polos.

"Nih bekasnya banyak bener", Junghwan menunjukkan tangannya yang mulus itu terkena cakaran sesuatu.

"Oalah, terus tau gak, tadi kita lihat kucingnya disayat-sayat gitu, tinggal bangkai doang, Bang Lucas nangis kejer", jelas Haruto.

"Bang Sahi kok lo deket-deket sama Haruto sih, gak takut dibunuh apa", Junghwan ceplas ceplos.

"Wah, ngajak ribut ni orang, udah gue bilang bukan gue ko!"tegas Haruto.

"yain"






























(......)

"Kangen Junkyu. . .", keluh Doyoung yang merupakan soulmate nya Junkyu.

"Daripada sedih-sedih kek perawan gitu mending lo bikin seblak deh, gue laper", suruh Yedam.

"Nah bener tuh", tambah Hyunsuk setuju.

"Order gopud ae lah", kata Doyoung.

"Gue pengen beli novel the little mermaid tapi dimana ya", kata Jeongwoo kebingungan.

"Bah, bujang kok bacaanya the little mermaid", Asahi tertawa terbahak-bahak.

"Asal lo tau, the little mermaid tuh karya eksklusif nya pak Hans Christian Andersen, tokoh dunia", jelas Jeongwoo dengan detail.

"Waaaa aku terkejut". Yang mengira Yedam pura-pura terkejut, kalian salah. Yedam terkejut beneran.

"Ini kok orderan seblak lama bener", keluh Hyunsuk.

"Kena cegat banci depan gang kali", jawab Haruto.

"Halah, sok iyes", sahut Junghwan.

Tiba-tiba Mashiho datang menenteng kresek berisi sesuatu menghampiri mereka.

"Kalian pesen apaan, banyak bener, seblak pasti", kata Mashiho.

"Nah itu tau, mana sini, gue udah laper naudubilah", seru Doyoung.

"Yos, ambil piring gih", suruh Yedam ke Yoshi yang dari tadi duduk di pojokan.

"Beres", katanya sambil jalan menuju dapur.

















(......)

"Buset ena bener, pedes pedes gurih", kata Hyunsuk sambil menyeruput seblaknya.

"Gila sih, asoy banget", tambah Yoshi.

"Eunghhhh"

"HAH LO KENAPA YOUNG?"

Doyoung memasukkan jari ke dalam mulutnya, mengambil sesuatu.

"ANJIR ADA JARUM PENTUL", teriak Jeongwoo.

"Hah ko bisa, gue complain sekarang juga", lanjut Doyoung sambil memainkan HP nya.

"Mana gak mau ngalah lagi yang punya toko, katanya gak mungkin kemasukan barang, apalagi jarum", keluh Doyoung.

"Masa sih jarum pentul segedhe ini gak keliatan", tambah Haruto.

Semuanya menatap Haruto curiga.

"Apa?! Gue dari tadi duduk disini ya jing!"bentak Haruto.

"Tapi kok lo gak liat sih young ada jarum", kata Yedam.

"Gue tadi sibuk ngobrol kan, gak liat-liat", jelas Doyoung.

"Usaha pembunuhan bukan sih?"Hyunsuk membuka suara.

"Hah, bisa jadi sih"

"Ditambah nih, tadi orderannya telat banget, apa ada yang manipulasi ya", tambah Jeongwoo.

"Widih, anak muridnya Hans Christian Andersen jenius", ledek Yoshi.

"Halah, gak usah mikir kejauhan, paling cuma ketidaksengajaan dari penjual sih kalo menurut gue, cuma jarum coy", elak Mashiho.

"Bener juga sih, yaudah deh"

-

"Oh Shi, kok tadi orderan kita ada di lo sih?"tanya Yedam.

"Ha, oh itu, tadi gue lagi didepan nungguin sarti lewat, terus ada orderan lo pada", jawab Mashiho.

"Ohhhhh"

IS THAT YOU? ft. Treasure (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang