Prolog

2.2K 217 36
                                    

Tolong Vote nya terlebih dahulu biar ga lupa. Trims

__________________________________

Seorang gadis memandang batu nisan yang terukir sebuah nama didalamnya. Gadis dengan netra (e/c) itu kini memandang layar ponsel yang sedaritadi digenggamnya, kemudian dia pergi meninggalkan pemakaman tersebut.

Sampailah disebuah gedung, beberapa kali gadis itu terlihat seperti sedang mengucapkan kalimat perkenalan disebuah elevator yang sepi.

Dia sampai disebuah ruangan yang begitu luas dengan beberapa orang berpakaian rapi didalam ruangan itu.

"Selamat siang, namaku Zen'in [Name]." Ucapmu pada seorang pria jangkung bersurai putih tersebut sambil berjabat tangan.

"Gojo Satoru, senang berkenalan denganmu....ehee...adiknya Maki dan Mai ya, kamu wajahnya terlihat beda dengan mereka~" ucapnya sambil nyengir tidak jelas.

"Ee..tidak, aku hanya sepupunya."

Seketika raut wajah Satoru berubah menjadi seperti orang yang awkward. Kini keduanya nampak berbincang, kemudian seorang pria mendatangi keduanya.

"[Name], maaf membuatmu menunggu lama." Ucapnya yang terlihat memasukan kedua lengannya disaku celana miliknya.

"Aniki, bagaimana lab nya? Apa sudah bisa aku pakai sekarang?" Tanyamu pada pria yang tidak lain adalah kakakmu.

"Iya, kamu bisa pakai sekarang, masuk saja kesana, aku ada meeting dengan yang lain, aku tidak bisa menemanimu."

"Baik, semoga sukses dengan meetingmu." Kamu pun berjalan menuju lab sambil melambaikan tangan pada kakakmu.

Kamu terlihat seperti mengotak-atik sebuah mesin yang ada dilab.

"Sialan, aku selalu gagal!" Ucapmu sambil menutup wajahmu dengan kedua telapak tangan.

'Apa aku harus merelakannya pergi? Aku sudah lelah.' batinmu

Pria jangkung bersurai putih itu menghampirimu, dia berdiri dihadapanmu sambil menatap kearah sebuah mesin yang sangat canggih.

"Pulanglah, kau pasti lelah dengan tugas sekolahmu."

Kamu hanya membalasnya dengan anggukan, kamu pun pergi meninggalkan lab dan segera keluar dari gedung tersebut.

"Lama sekali!" Ujar pria dengan netra navy yang sedang bersandar dipintu mobilnya.

"Sejak kapan kau ada disini? Bahkan..." Kamu mengecek ponsel dan terlihat banyak sekali notif panggilan tak terjawab.

"Maaf, aku mematikan suaranya."

Dia hanya menatapmu dengan ekspresi datarnya, netra navy-nya beralih pada sosok pria bersurai putih yang tadi bersamamu.

"Ayo pulang!" Ajak pria itu padamu.

"Satoru-san mengenal-" ucapanmu terhenti oleh pria yang kamu sebut.

"Adik angkatku, tidak perlu khawatir, kalian jika ingin berpacaran dimobilku, aku tidak akan mengganggu." Ledek Satoru pada kedua insan tersebut.

Mobil yang kamu tumpangi berhenti disebuah rumah yang menjadi kediamanmu selama ini.

"Arigatou, Satoru-san." Kamu membungkukkan bahumu untuk berterimakasih.

"[Name] jangan lupa makan malam, ku hubungi saat aku sudah sampai dirumah, tolong angkat telfonnya." Pria bersurai hitam itu memelukmu dan segera berpamitan.

"Bye~, Satoru-san....Megumi-san~"

Kamu memasuki rumahmu yang gelap, kamu menyalakan sebagian ruangan rumahmu pada saklar lampu yang menempel pada dinding.

Rumahmu sangat sepi karena kakakmu sedang sibuk bekerja mengurus perusahaan keluarga Zenin. Kamu hanya termenung dikamarmu yang disinari night lamp, sesekali kamu menatap sebingkai foto yang terpajang dimeja.

"Inumaki-san, apa tidak masalah jika aku memiliki kekasih setelah kepergianmu?" Kamu bergumam pada foto yang kamu genggam saat ini.

"Namanya Fushiguro Megumi, dia menemaniku saat kamu sudah tiada."

Kamu terbaring diranjang tempat tidurmu, menatap langit-langit kamar dan perlahan menutup matamu.

××××××××××××××××××××××××××

Reader's pov.

Namaku Zenin [Name], aku anak terakhir dari keluarga ayahku. Ayah bilang bahwa ibu meninggal saat aku lahir, kini ayah memegang perusahaan keluarga Zenin dan dia akan pensiun sebentar lagi. Ayah selalu sibuk dengan pekerjaannya dan sibuk menentukan siapa penerus perusahaan, kakakku selalu ingin menjadi penerus perusahaan namun ayah selalu mempertimbangkannya.

Aku akan bersekolah disalah satu SMK yang ada di Tokyo, Gojo Satoru yang merekomendasikanku untuk sekolah disana. Kebetulan pacarku yang bernama Fushiguro Megumi juga sekolah disana, mungkin aku akan menjalani kehidupan baruku disekolah itu.

Aku kehilangan kekasihku setahun lalu, dia bernama Inumaki Toge. Kecelakaan pesawat sudah merenggut nyawanya, kini yang tersisa hanyalah kenanganku saat bersamanya.

Sampai saat ini, aku masih tidak merelakannya pergi. Aku bahkan masih mengingat perkataanya saat dia bilang bahwa aku tidak perlu menunggunya kembali, ternyata dia benar-benar tidak kembali untuk selamanya.




Ini book kedua Jujutsu helen setelah yang OneShoot.
Silahkan dibaca ya, komen dan vote nya sangat berkesan bagi author.

Maaf jika OOC atau ada kesalah lainnya, silahkan untuk kasih saran juga.

˚ ༘♡ 𝑬𝒑𝒉𝒆𝒎𝒆𝒓𝒂𝒍 ⋆。˚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang