2

671 123 14
                                    

VOTE dulu biar ga lupa. Trims

__________________________________

Gojo Satoru memasuki lab dari rekan kerjanya, dia terlihat sedang mengurusi sesuatu.

"Nanami, aku minta sampel itu." Ucap Gojo serius.

"Pengambilan sampel forensik, ya? Kemari." Pria bersurai pirang itu menunjukan dan menyerahkan sebuah sampel yang diminta Gojo.

"Terimakasih, apa kau menyimpan sampel lainnya?"

"Ya, tapi hanya satu."

"Tolong jaga itu baik-baik!" Gojo pergi dari ruangan lab tersebut.

Gojo kini memasuki lab yang ada digedung B, dia tengah bereksperimen untuk sebuah penelitiannya.

"Maaf, hanya ini yang bisa kubawa." Ucapnya sambil menaruh sebuah rangkaian sistem teknologi.

"Ini cukup, terimakasih Maki."

"Gojo sensei, jangan sampai keluarga Zenin lainnya tahu." Ujar Maki.

"Aku mengerti."

Kini keduanya tengah membuat sesuatu, Gojo Satoru sedang bekerja sama dengan Zenin Maki untuk merancang sebuah eksperimen.

"Gojo sensei, apa ini akan berhasil?" Tanya Maki dengan ekspresi tidak yakin.

"Entahlah, jika kita gagal tidak ada lagi eksperimen ini, sampel forensiknya sudah tidak ada lagi." Jawab Gojo yang masih sibuk dengan aktivitasnya.

5 hari berlalu, Gojo dan Maki sudah selesai dengan rancangannya. Mereka terlihat kelelahan mengerjakan rancangan gila itu.

"Jadi, bagaimana cara kerjanya?" Tanya Maki.

"Entahlah, aku bahkan tidak yakin sistemnya apakah sudah benar atau tidak."

"Haaaa!!" Teriak Maki frustasi.

"Aku berhasil memasuki inti sistem, seharusnya ini sudah otomatis...woahh!!" Gojo terkejut dengan sistem yang sudah menyala itu.

"Apa benar-benar berhasil, Gojo sensei?" Maki dan Gojo tengah menatap rancangannya itu.

"Baik, kita tunjukan pada Nanami."

Nanami menerima telfon dari Gojo untuk datang ke lab yang ada di gedung sebelah dari gedung utama. Nanami terkejut melihat rancangan Gojo.

"Jjang!!! Biar ku tunjukan hasil kerjaku." Ucap Gojo dengan lagak sok kerennya.

"Human android pertama yang berhasil dirancang oleh Gojo Satoru dan Zenin Maki, apa ini terlihat seperti asli....benar kan Nanami?"

Human android ini dirancang menggunakan tubuh manusia asli dengan organ dalam yang diganti dengan sistem teknologi.

"Apa-apaan ini Satoru, bagaimana dia bisa hidup?" Nanami sangat tidak percaya dengan eksperimen Gojo.

"Inti sistem milik perusahaan Zenin itu sangat canggih, kita tidak perlu menggunakan jantung manusia lagi."

"Sebenarnya ini masih belum sempurna, karena molekul didalamnya bisa saja rusak dan entahlah aku masih belum menelitinya lebih jauh." Tutur Gojo.

"Zenin [Name]....." Kata pertama yang keluar dari mulut orang itu.

"Heee, dia tahu nama [Name]?" Maki terkejut.

"Aaa, entahlah, sepertinya DNA Inumaki membuat sistemnya mencerna memori dirinya, mari kita uji seberapa banyak memori yang dia ingat saat masih hidup."

Gojo menghampiri dan memberinya beberapa pertanyaan.

"Kau ingat namamu?"

"Inumaki-Toge, Gojo sensei..." Jawaban darinya membuat Gojo dan yang lainnya bungkam.

Dia bahkan mengingat nama pria yang berhadapan dengannya.

"Gojo sensei, aku ingin pulang...[Name]-pasti sudah menungguku~"

"Tunggu, kau mengingat apa yang terjadi padamu sebelumnya?" Tanya Maki pada temannya itu.

"Ledakan pesawat dan aku tidak sadarkan diri."

Gojo kini berbincang degan Nanami dan berdiskusi soal eksperimennya.

Gojo dan Maki bersiap-siap untuk pulang ke asrama, dan pastinya membawa Inumaki yang bisa dibilang setengah manusia dan robot. Karena tubuhnya memakai tubuh manusia dan organ dalam yang memakai sistem teknologi.

"Satoru!" Panggil Nanami.

"Jangan sampai ada yang tahu dia rancangan lab, bisa saja memori dan perilakunya berubah ketika sistemnya rusak." Jelasnya pada Gojo yang dibalas dengan anggukan.

××××××××××××××××××××××

"Toge-kun, kau bisa masuk kedalam kamarmu." Gojo terus memperhatikan rancangannya itu.

"Aku mau bertemu [Name]."

"Besok saja, dia akan bangun pagi-pagi, maka temuilah dia." Maki menepuk pundak temannya itu.

"Shake." Jawab Inumaki

"He, apa yang dia ucapkan?" Gojo terlihat bingung mendengar kata yang diucapkan Inumaki.

"Maaf aku belum menjelaskannya, dia tidak bisa berkata sembarangan karena akan merusak sistem miliknya sendiri, jika dia berkata 'berhenti' maka otomatis sistemnya juga akan berhenti, itu sebabnya aku membuat rancangan bahasa untuknya sendiri." Jelas Maki pada sensei-nya yang dibalas dengan manggutan.

Inumaki berdiri dihadapan cermin yang tertempel di dinding kamarnya, netra ungu-nya menatap dirinya tidak percaya.

'Aku sekarang hidup, dengan organku yang seperti ini, aku kembali normal. [Name], maaf membuatmu kesepian.' batin Inumaki

Membingungkan ya??
Iya sama, author juga bingung

Silahkan kasih saran ya jika ada kesalahan.

Trims, yang sudah vote dan komen
Sangat berkesan bagi author.

salam manis
-Helena

˚ ༘♡ 𝑬𝒑𝒉𝒆𝒎𝒆𝒓𝒂𝒍 ⋆。˚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang