Rendi menunggu Diandra didepan kelas seusai Guru Fisika keluar, ia segera menemui Diandra lalu terduduk di sebelahnya.
“ Ren, Aku laper nih.Makan yok” Kata Diandra kepada Rendi.
“ Kamu peka banget sih kalau Aku disamping kamu Andra” Kata Rendi lalu mengandeng tangan Diandra.
“BAGOS! Kalian lupa sama kita? Asik banget sih!.” Serobot Karine dan Katrine yang dibelakang mereka.
“ Aku hampir lupa kalian. Maaf ya kembarku” Kata Diandra berdiri hendak memeluk si kembar.
Mereka berjalan bersama ke kantin untuk makan siang tetapi Rendi melirik sebuah meja kantin.
Seseorang yang lama berperang dingin sejak suatu kejadian yang merubah semua.
Melihat sekelebat Afkar membuat ingin menyadarkan tapi semua itu hanya dipikirannya saja. Rendi ingin menghentikan Afkar berakhir dengan sia – sia.
…………………………………………..
Rumah terlihat besar menjulang seperti gedung pencakar langit Afkar langsung memasuki ruang tengah tanpa permisi.“Loh… kamu sudah pulang nak? Mana Rendi?” Kata Mama.
“Belum Mama, Aku keatas dulu deh. Ngantuk habis main basket” Kata Afkar berlalu mencium pipi Mama.
Selang beberapa jam Rendi mengetuk pintu dan bersalaman dengan Mama.“Tadi Afkar sudah pulang Ma?” Selidik Rendi.
“ Sudah itu di atas kamu susul gih” Kata Mama
“ Afkar bolos lagi Mama…!” Kata Rendi mengadu pada Mama.“Iya, nanti mama siding dia! Heran deh ! kelakuan anak satu itu! oh iya, kamu ganti baju gih terus makan dulu ya” Kata Mama.
Setelah naik dilantai dua Afkar sudah menghadang Rendi didepan pintu kamar Rendi. Raut muka yang begitu benci menghadapi Rendi yang tidak lain saudara tiri Afkar membuat muak.
“ Minggir elo, gue mau ganti baju dulu” kata Rendi berhadapan dengan Afkar.
“ HEH ELU GADU YA KE NYOKAP!” Bentak Afkar.
“ Kalau iya kenapa? Elu stop deh kenakalan elu!” Kata Rendi menunjuk Afkar.
“ Itu urusan gue ya! Gak usah bacot elu!” Kata Afkar.
“ Terserah elu deh, minggir deh elu… gerah nih gue.” Rendi menggeser Afkar agar segera pergi dari depan pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta di Pelupuk Mata
RomanceAku menantikan dia... tetapi takdir berkata lain untuk hubungan kita yang semu dan tidak akan abadi -Afkar- Menantikannya hanya sebuah ilusi bagiku, sehingga seseorang telah datang menggantikanmu - Dian- Aku bersamamu setiap saat, tetapi Hatimu t...