Seragam putih abu - abu telah dipakai oleh Afkar, berangkat ke Sekolah SMA NUANSA 01 mengunakan motor dengan kecepatan di batas maksimal.Ia berhenti ketika melihat seseorang yang telah diincarnya dari dulu yang membuatnya benci setiap melihat seseorang itu. RENO. Musuh bebuyutannya ketika ia pindah telah pindah dari desa ke kota besar.
Reno bersama dengan seseorang gadis memakai kacamata hitam, rambutnya terurai sebahu, lesung pipit berada di sebelah kiri, dan sebuah tongkat panjang 120 cm berada di tangan kanannya."Oh, itu cewek Reno, boleh juga sih?." Gumam Afkar berada di sebrang jalan.
Afkar berlalu tidak menghiraukan lagi mereka. Afkar hanya ingin membalas Reno.
"Ren, sudah belum pasang helmnya nanti telah nih" Gerutu Diandra kepada Reno yang memasangkan helm di kepala.
"Bentar lagi selesai. Bawel banget sih jadi cewek." Reno menimpali perkataan Diandra.
"Iya sudah. Aku D.I.EM." Gerutu Diandra yang mimik wajahnya menekuk.
"Sudah selesai. Ayo tuan putri, silahkan naik di kuda besiku ya" Kata Reno mengandeng tangan Diandra dengan lembut.
Mereka menikmati jalanan sampai tiba di sebuah SMU NUANSA 01, tepat selang 5 menit berbunyi menandakan untuk memulai belajar mengajar.
Reno dan Diandra kelasnya bersebelahan. Diandra Berada di kelas XI MIPA 6 sedangkan Reno berada di kelas XI MIPA 5, sebelum itu seseorang datang membuat kelas itu gaduh dan ramai. Dia memiliki mata kecoklatan, lesung pipit berada di kanan, rambut pendek berponi seperti actor Cha Eun Woo. Ia mendekati seorang cewek berada di kursi deretan ketiga lalu menatapnya dengan intens.
"Heh, elu boleh gue duduk bareng. Gue bosen di belakang terus" Kata Afkar di hadapan Diandra.
"Elu bisu ya!Ngomong dong!" Kata Afkar sedikit emosi lagi.
"Terserah elu deh! Gue mau duduk di samping elu kan elu gagu" Kemudian Afkar duduk di samping Diandra membuat semua kelas tertuju pada mereka.
Ketika Diandra meraba meja kelas mencari pen untuk menulis , ia menyentuh bulu halus dan kulit yang halus hingga membangunkan Afkar.
"HEH NGAPAIN ELU! Pegang - pegang tangan gue! Modus ya elu!" Bentak Afkar ke Diandra membuat semua kelas mengarah kepadanya."Afkar, kamu keluar kelas sekarang! Daripada bikin ribut di pelajaran saya!" Bentak Guru berada di depan kelas.
"AWAS YA ELU!." Afkar berbicara di hadapan sambil menunjuk di muka Diandra.
"Gue gak takut sama elu! Salah sendiri elu tidur tadi! Bodo Amat!" Sergah Diandra. Akhirnya Diandra berbicara dengan Afkar.
"AFKAR KELUAR KELAS, SEKARANG!." Bentak Guru kumisnya yang terlihat naik turun.
Diandra menghirup udara bebas karena Afkar telah keluar dari kelas karena ia ingin mencari Pen untuk menulis Braile berujung meraba tangan Afkar.
Sedangkan Afkar keluar dengan emosi karena ulah Diandra, dia harus keluarkan dari kelas.
"Sialan tuh cewek! Gangguin gue tidur aja!." Gerutu Afkar menuju kantin sekolah karena lapar.
Selang beberapa menit ia melihat seseorang bergandengan. Ia melihat Reno, Diandra yang berada di lorong menuju kantin bersama Karin dan Katrine saudara kembar." Heh,lihatin apaan sih? ." Kata Rafka yang mengambil Indomie goreng punya Afkar.
" Gak tuh. Lihat Ulet sama Daun berjalan serta dayang - dayangnya noh." Tunjuk Afkar melihat Reno dan Diandra.
"BANGSAT! MIE GUE!GOBLOK!." Bentak Afkar terhadap Rafka telah memakan Indomienya.
" Tinggal beli lagi deh, gitu saja ngegass.Eh, tapi tuh cewek buta bisa elu ajak main sih! Lumayan, buat Reno bikin tensi." Kata Rafka kepada Afkar.
" Pinter elu Raf, setelah makan mie. Otak elu encer ternyata." Afkar memuji Rafka.
" Gue Gitu LOH." Bangga Rafka sambil memakan mie yang hampir habis.
" Eh yang lain mana? Kuy Bolos aja deh. Suntuk Gue di Kelas!" Ajak Afkar untuk Geng Satria dari Geng SMU NUANSA 01.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta di Pelupuk Mata
RomansaAku menantikan dia... tetapi takdir berkata lain untuk hubungan kita yang semu dan tidak akan abadi -Afkar- Menantikannya hanya sebuah ilusi bagiku, sehingga seseorang telah datang menggantikanmu - Dian- Aku bersamamu setiap saat, tetapi Hatimu t...