18||

805 76 12
                                    

✨🌠 SELAMAT MEMBACA ✨

🐣🐣🐣

"Heumm. Emang yah cewek," gumam Rassya sambil menyilangkan kedua tangannya didepan dada.

"Ha? Ada apa dengan cewek Sya?" celetuk Aqeela. Alexa yang berdiri disamping Aqeela menautkan alisnya. Sementara Rassya, ia spontan menoleh ke Aqeela dengan kaget.

"Lo dengar?" tanya Rassya. Alexa yang tak tahu arah pembicaraan kedua manusia aneh disampingnya itu, menautkan alis dan menyimak.

"Gue dengar? Sudah pasti iya dong." Dengan pede Aqeela menjawab.

"Asal lo tau nih yah. Telinga gue frekuensi nya tinggi banget, jadi gue dapat tahu tuh apa yang lo ucapin, walaupun nggak pas ditelingi gue," lanjut Aqeela.

"Idih, pede banget," ucap Rassya mengedik ngeri.

"Bukan telinga lo, emang kebetulan aja kali waktu gua ngomong anginnya bawa omongan gue ke telinga lo. Lagian apaan coba frekuensi. Emang lo antena yang biasa digunain untuk sinyal televisi," cerocos Rassya tak mau kalah.

"Emang bisa angin bawa omongan. Dasar manusia aneh!" cibir Aqeela kembali.

"Lo yang aneh, mana ada telinga yang frekuensinya tinggi bisa dengar omongan orang lain yang berbisik-bisik. Atau jangan-jangan lo penguntit yah," ujar Rassya juga.

"Eh, gue nggak aneh yah. Dan lo jangan maen fitnah-fitnah aja lu. Enak aja, gue bukan penguntit," omel Aqeela kesal.

Alexa yang berdiri disamping Aqeela, seperti nya menonton drama dari dua manusia aneh didekatnya itu. Alexa hanya ternganga, dan diam tak berkutik.

"Gue nggak fitnah, gue cuman ngomong. Emang salah?" ucap

"Salah, salah pake banget. Makanya kalau mau ngomong dipikir dulu baik-baik, karena nggak selamanya yang lo ucapin itu baik ditelinga orang lain. Dan nggak selamanya yang lo anggap biasa itu, biasa bagi orang lain!" tukas Aqeela.

"Adehh, tadi nyolot sekarang jadi orang sok bijak," sindir Rassya .

"Emang kenapa, lo keberatan ha! Kalau lo keberatan sana sekalian pergi lapor ke Pak RT/RW gue atau nggak sekalian langsung aja ke Kantor Lurah, atau lebih bagusnya lagi sana ke Pak Jokowi langsung," cibir Aqeela.

"Dih bocah aneh," ucap Rassya.

"Lo yang aneh." Tak mau kalah, Aqeela pun membalas tak kalah nyolotnya dihadapan Rassya.

"Lo, bukan gue." Hal sama pun dilakukan oleh Rassya. Terjadilah aksi saling tuduh menuduh.

Alexa yang tadi nya diam tak berkutik, menyimak tingkah manusia aneh didekatnya itu mulai risih.

"UDAH UDAH! STOP!!" Alexa berpindah posisi ke tengah- tengah Aqeela dan Rassya kemudian melerai Aqeela dan Rassya yang tadi saling nyolot.

"Kalian berdua kenapa sih?! Bawaanya berantem mulu kalau ketemu. Nggak bisa apa, akur gitu sehari aja tanpa ada cekcok." Alexa mengomeli keduanya abis-abisan. Aqeela dan Rassya diam mendengar tuturan Alexa.

"Apa kalian nggak sadar? Tingkah kalian tuh kayak bocah tau nggak sih. Mikir dong, umur kalian udah mau 17 tahun, tapi kok kalian masih childish sih?! Malu tuh sama anak-anak dibawah lo, masih belia tapi pemikirannya udah dewasa." Alexa menatap Rassya dan Aqeela secara bergantian.

"Hmmm, si Rassya tuh yang bawaannya mancing keributan terus. Alexa ajarin tuh sahabat kecil lo, biar nggak bikin ulah terus," celetuk Aqeela menyalahkan Rassya.

"Enak aja. Lo tuh yang salah," ucap Rassya tak terima. Mendengar itu, Aqeela pun membalas ke Rassya kembali, dan terjadi lagi cekcok diantara keduanya.

"GUE UDAH BILANG, STOP!" pekik Alexa ditengah-tengah keduanya. Aqeela dan Rassya pun diam kembali.

"Eca, menurut gue yah, ada baiknya lo beri tuturan kepada sohib lo tuh. Biar nggak kepedean dan nggak jadi orang yang sok iya," ujar Rassya. Aqeela yang mendengar itu hanya bisa memutar matanya malas.

Alexa pun hanya menggeleng-geleng melihat tingkah keduanya.

"Nih ambil bolanya." Alexa melemparkan bola basket ke Rassya dan dengan sigap Rassya menangkapnya.

"Untuk apa?" tanya Rassya sambil mengelus-elus bola basket itu.

"Pake nanya lagi. Kita lanjutkan latihan yang diperintahkan Pak Rahmat tadi. Gue nggak mau yah, minggu depan nilai gue jelek," tutur Alexa sinis ke Rassya.

"Astaga gue lupa. Gue baru ingat, ternyata teman kelompok gue anak emas guru ternyata," ucap Rassya. Aqeela dan Alexa saling tukar pandangan kemudian menyengir.

Yang dimaksud anak emas oleh Rassya adalah Alexa dan Aqeela. Mereka berdua memang anak emas guru-guru karena prestasinya. Meskipun sampai semester sekarang peringkat antara Aqeela dan Alexa sering bertukar, tapi mereka sama-sama andalan guru.

"Yaudah, hayyuk!" ajak Rassya kemudian memulai kembali latihan nya.

🐣🐣🐣

"Syaqeel berantem mulu yah bund🤣. Oh iya lebih suka Syaqeel akur atau berantem nih😂.

BTW ALEXA patut juga yah jadi emak/ pawang nya Syaqeel.kalau berantem🤣."

Alhamdulillah bisa update lagi. Mana nih suaranya para pembaca cerita ku. Muncul dong mau kenalan☺️.

Btw makasih ya yang sudah baca
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN.

#See you dinext part
#semangat belajar
#salamDisyuyy

27/01/2021







CERITA DIANTARA KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang