13||

875 84 12
                                    

✨🌠 SELAMAT MEMBACA ✨🌠

🐣🐣🐣

"Hmmm, pembahasannya udah selesai?" sahut Rey .

"He'em. Emangnya kenapa?" tanya balik Saski dan Sandy.

"Yah gue mau pesan makanan. Gue udah lapar dari tadi, tapi karena kalian lagi membahas urusan cewek gue diam. Karena tadi gue bersuara eh malah disalahin," jelas Rey dengan wajah yang sengaja di cemberutkan.

Sandy mengangkat alisnya sebelah."Lah terus kenapa nggak pesan makanan dari tadi bapak Rey. Ngapain lo tinggal diam kayak anak kecil diarisan emak-emak. Aduh." Sandrinna mengomeli Rey. Saskia dan Aqeela tertawa mengejek.

"Emang yah, gue selalu salah dimata cewek," gumam Rey sambil mengelus-elus dada nya.

"Yaudah sana pesan makanannya!" Perintah Sandy.

"Kalian nggak mau pesan makanan juga? Yaudah gue pergi," ucap Rey kemudian beranjak dari tempatnya.

Tapi belum beberapa langkah ia pergi, ketiganya tiba-tiba meneriaki Rey. "Rey!! Tunggu!"

Rey yang merasa terpanggil membalikkan badannya dan beranjak kembali menuju ke meja yang ia tempati tadi.

Tanpa Sandy, Saskia dan Aqeel sadari. Dibelakangnya ada seseorang. "Haa!! Lagi ngapain!" teriak sosok tersebut dengan heboh. Otomatis ketiganya terlonjak kaget.

"Eh kambing!"

"Astaghfirullah!"

cetus ketiganya sambil memegang dadanya karena kaget. Rey yang sudah tau sosok yang jahil itu tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Sandy, Saskia dan Aqeela.

"Enak aja, gue bukan kambing oy!" protes Jefan dari belakang ketiganya kemudian menarik kursi dan duduk disebelah Aqeela.

"Kak JEFAN!!" teriak ketiganya lagi.

"Eh gue kenape? Santai dong."

"Kebiasaan bangset sih ngagetin orang," omel Saskia kepada kakaknya itu.

Jefan tanpak memperhatikan puppy eyes nya. " Ya maaf." Sambil cemburut seperti baby yang ngambek.

"Lagian kalian kenapa coba heboh banget panggilin Rey nya," ujar Jefan bertanya.

"Mau titip makanan juga. Kita belum makan nih," jawab Aqeela.

"Yaudah kalian mau pesan apaan.  Biar gue yang pergi pesan," tawar Jefan. Semuanya pun kompak menyebutkan makanan dan minuman yang ingin dipesan.

"Biar gue yang bantu pesanin minumannya. Ya kali kak Jefan bisa bawa sekaligus, tangannya cuman dua," celetuk Rey.

"Nah nah, gini nih baru mantap," ucap Sandy sambil mengacungkan dua jempol ke Rey sama halnya dengan Saskia dan Aqeela.  Rey tertawa renyah kemudian beranjak kembali untuk memesan minuman.

"Ngomong-ngomong Kak Kiesha sama Kak Ratu mana kak?" tanya Aqeela.

"Lagi ngerjain tugas kelompoknya, belum kelar," ucap Jefan.

"Nah terus kak Jefan? Tugas kelompoknya udah selesai?" tanya Sandy menyelidik.

Jefan yang disuguhkan pertanyaan seperti itu memutar matanya lalu tersenyum puas. "Yah nggak lah. Gue kan sekelompok sama mereka." Dengan santainya Jefan berbicara.

"Ngapain juga gue tinggal dikelas nahan lapar. Ntar gue sakit, tugasnya nggak bisa nolongin," lanjut Jefan.

"Definisi teman laknat." Dengan kompak Sandy, Saski dan Aqeela mengejek Jefan.

"Yaudah sana kak, cepetan pesan makanannya. Keburu bel bunyi," perintah Saskia. Jefan pun turut dan beranjak meninggalkan ketiganya.

🐣🐣🐣

Ditanam belakang sekolah, nampak sunyi. Tapi dibawah pohon yang rindang, terdapat dua insan yang tengah bercanda.

"Hahaha Ca, jadi tadi lo nggak sengaja kepeleset waktu kak Ratu nyuruh lo cepat-cepat siap-siap," ejek Alexa dengan tawa nya.

"Iya, serius dah rasanya kayak terbang dilangit tinggi banget terus jatuh sampai dasarnya," eluh Rassya.

"Ta-tapi lo nggak apa-apa kan? Hahaha." Alexa tidak bisa berhenti tertawa karena Rassya.

Sekarang ini, mereka tengah berbincang tentang kejadian mengenaskan yang Rassya alami, karena ulahnya sendiri. Eh bukan, lebih tepatnya Ratu. Karena kakaknya yang menyuruhnya cepat-cepat, terjadilah peristiwa mengenaskan itu.

"Tenang gue kan raja hutan, masa segitu aja udah sakit," jawab Rassya dengan angkuh yang juga ikut tertawa.

"Raja hutan? Lo masih ingat juga yah julukan lo waktu kecil," ucap Alexa antusias.

"Lebih tepatnya Raja hutannya Alexa." Dengan percaya diri Alexa memperjelas julukan mereka berdua waktu kecil.

"Iya dong. Kan gue Raja hutan dan lo putrinya," ujar Rassya tak kalah antusiasnya.

"Ternyata lo masih ingat. Gue juga masih ingat, lo pernah buatin gue semacam mahkota dari daun-daun kering," ucap Alexa yang flashback dengan masa kecilnya.

"Ingat juga ternyata. Lo tau nggak? Kenapa gue buat mahkota itu?" tanya Rassya. Alexa menaikkan alisnya seakan bertanya" apa" kemudian menggeleng.

"Dulu kan lo datang kerumah gue sambil nangis-nangis. Sampai-sampai bibi lo sama mama gue pusing mau ngapain. Kak Ratu juga sempat kesal sama lo karena nangis terus. Terus gue punya ide untuk buat mahkota untuk lo. Eh ternyata lo berhenti nangis terus main sama gue," jelas Rassya diselingi tawanya mengingat Alexa yang dulu.

"Haha iya iya gue inget. Astaga kok bisa-bisanya yah gue sampai nangis-nangis terus kerumah lo. Hahaha," tutur Alexa

"Hmm, kenapa yah?" tanya balik Rassya dengan senyum jahilnya.

🐣🐣🐣

Rey selalu salah dimata cewek🤣😭

Alexa sama Rassya flashback ke masa kecilnya guys🤭. Ternyata sweet juga mereka.hahha.

Makasih yang sudah baca😚❤️. VOTE KOMENTARNYA ☺️.

SEE DI NEXT PART. ( Kalau pada mau sih, hehe)

CERITA DIANTARA KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang