◇Chapter 4◇

101 10 2
                                    

Jangan lupa voment nya ya guys biar author ini makin semangat bikinnyaaa, okeyyy?!!
Selamat membaca~~~
.
.
.
.
.


"Kak Nayla, Joana... ayo bangun."

Pagi-pagi buta Nicolle sudah ribut membangunkan Nayla dan Joana untuk bersiap-siap pergi jogging.

Namun sudah 20 menit berlalu, kedua temannya itu malah menutupi wajah mereka dengan selimut. Nicolle hanya berdecak malas, alhasil dia harus joging sendirian kali ini.

Sebenarnya bisa saja dia minta di temani oleh Daniel, kekasihnya itu. Tapi kali dia ingin quality time bersama temannya. Ternyata ekspetasi tidak seindah realita, Nicolle memutuskan untuk pergi sendirian saja.

Nicolle pun keluar dari Villa sambil mengeratkan jaket yang ia kenakan. Udara pagi di pulau ini tidak main main rupanya, sangat dingin membuat tubuh menggigil.

Tapi Nicolle tetap memantapkan hati nya untuk pergi jogging hari ini, dia mulai lari santai melewati pesisir pantai.

Di ruang tengah yang tadinya sepi sekarang menjadi ramai dengan adanya Tio, Jeka dan Jio. Mereka sedang menyiapkan peralatan untuk menyelam.

Itu semua mereka sewa dari Villa. Villa Okinawa ini memang memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Seperti tabung oksigen, kaca mata renang, pakaian renang, dan pelampung. Mereka juga menyediakan beberapa jet ski.

Daisy dan Katharina juga mempekerjakan orang untuk masalah perlengkapan itu. Jadi mereka tidak terlalu pusing melayani tamunya.

Bagaimanapun juga, penghasilan yang didapatkan mereka cukup banyak. Walaupun urusan resto dan urusan perlengkapan menyelam sudah ada yang mengurus, tetap saja mereka kewalahan dalam membersihkan dan merapihkan Villa sebesar itu hanya berdua. Jadilah Sharon menawarkan diri untuk membantu.

Kembali kepada mereka bertiga (read: Tio, Jeka dan Jio), mereka sudah bersiap untuk menyelam tepat saat matahari sudah muncul kepermukaan tanpa malu malu.

Dengan di pandu oleh pria berusia 30 tahunan, salah satu pegawai yang mengurus perlengkapan untuk menyelam. Mereka berdiri di dermaga sambil melakukan pemanasan.

Pria itu bernama Glenn, memberi instruksi kepada ke 3 pria itu untuk tetap berenang dan menyelam didaerah yang tidak terlalu dalam.

"Jika terjadi sesuatu atau kendala, kalian bisa menekan tombol yang ada di sebelah kiri tabung oksigen." Pak Glen memberikan arahan. Sedangkan Tio, Jeka dan Jio hanya mengangguk paham.

Lalu satu persatu dari mereka pun mulai menceburkan diri, pemandangan yang pertama kali mereka lihat adalah ikan ikan kecil yang sedang berenang kesana kemari, adapun terumbu karang yang sangat indah saat terkena pancaran sinar matahari pagi.

Itu semua membuat perasaan menjadi tenang saat melihat keindahan alam bawah laut ini. Jeka pun mulai berenang dan memimpin kedua kakak beradik itu untuk lebih menjelajah ke bawah laut.

Jio yang sedari tadi membawa kamera waterproof nya, asik memotret keindahan alam yang ada disana. Saat ikan ikan kecil melewati nya dia langsung memotretnya dalam beberapa jepretan.

Dari tadi Tio melambaikan tangan ke pada hewan laut yang lewat didepannya. Jika dia bisa berbicara di dalam air, mungkin dia sudah berceloteh panjang lebar mengajak ikan-ikan itu bicara.

Jeka lebih memilih berenang sendiri sambil sesekali melihat lihat ke bawah. Air lautnya sangat sangat jernih membuat siapa saja akan betah menyelam disana.

Dari jarak kejauhan, ada seseorang yang sedang mengintip disela sela terumbu karang. Sosok gadis manis bermata biru, Sally Oceana.

Gadis itu sangat penasaran, siapakah mereka dan mau apa mereka datang ke wilayahnya. Tapi dia hanya bisa menatap dari kejauhan tanpa ada niatan untuk mendekat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oceana Love Story (Mina TWICE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang