Jangan lupa vote dan komentarnya
Maaf typo bertebaran
Happy reading..
。:゚(;´∩';)゚:。
Seorang gadis cantik sedang duduk melamun di sebuah kamar, ia menatap dengan kosong kearah depan. Dia merasa sangat kesepian selama satu minggu ini.
"Thata, keluar sayang, mau berapa lama kamu mengurung diri?" tanya seorang wanita dengan suara lirih dari luar kamar tersebut.
Agatha, gadis itu hanya menatap pintu kamar almarhum abangnya dengan tatapan datar. Tidak ada ekspresi di wajah gadis cantik itu, setelah itu dia kembali menatap ke depan.
"Sepi," lirih gadis manis itu sambil tersenyum kecut.
Sepi, ya itulah yang ia rasakan saat ini, tidak ada yang bisa ia lakukan selain duduk melamun di kamar almarhum abangnya. Di kamar ini lah dia sering menghabiskan waktu dan juga ketika dia merasa sangat sepi.
Sedangkan di luar kamar Lina hanya bisa menatap sendu pintu kamar di depannya ini. Tidak ada jawaban seperti biasanya, gadis itu bahkan tidak menjawabnya.
"Gimana Tante?" tanya seseorang dari arah belakang perempuan itu.
"Alaric," panggil wanita itu lirih, ya selama satu minggu ini cowok tampan itu memang sering ke rumah Agatha. Dia kadang juga tidak sendiri karena teman-temannya pun juga ikut.
"Dia belum mau buka pintu," lanjut wanita itu lagi.
Alaric hanya mengangguk pelan, sekarang kesabarannya sudah habis. Sudah cukup bagi gadis itu untuk berduka, sekarang saatnya dia untuk bisa mengikhlaskan semuanya.
"Lo mau kemana?" tanya Adam saat melihat sahabatnya berlalu dari sana begitu saja.
"Gue bakalan masuk lewat balkon dia," jawab Alaric cepat sambil berjalan menuju taman belakang keluarga Anderson.
Sedangkan Adam dan ketiga sahabatnya hanya mengangguk pelan, mereka juga tidak bisa mencegah cowok itu. Terlebih lagi melihat tingkah Alaric yang sering marah-marah satu minggu ini karena tidak bertemu dengan Agatha.
Saat sampai di teman belakang, Alaric dapat melihat pintu balkon kamar Alvaro yang tidak di tutup. Dengan sigap pria itu langsung memanjatnya melalui tangga yang ada di sana.
Saat sampai di balkon, Alaric dapat melihat seorang gadis yang sedang duduk melamun di lantai sambil menyandarkan punggung kecilnya keranjang. Dengan langkah pasti pria itu berjalan masuk dan langsung mendudukkan dirinya di samping Agatha.
"Udah berapa hari nggak makan?" tanya Alaric dingin saat melihat tubuh gadisnya yang mengurus.
Agatha menolehkan kepalanya di samping, di sana dia dapat melihat Alaric yang sedang menatap dirinya datar. Setelah itu gadis itu kembali menatap lurus ke depan tanpa perlu menjawab pertanyaan cowok disampingnya ini.
"Tha, mau sampai kapan lo kek gini? nungguin lo kehilangan Fahri dulu? bukan cuma lo yang berduka atas meninggalnya Angga, tapi Fahri dan juga orang tuanya Angga juga. Fahri bahkan kehilangan dua sahabat sekaligus, yang pertama Angga yang ninggalin dia untuk selamanya, dan yang kedua lo. Orangtuanya Angga kehilangan putra semata wayangnya mereka. Jangan bikin mereka semakin kehilangan dengan lo yang kayak gini," jelas cowok itu panjang lebar berusaha untuk memberikan pengertian kepada gadis ini.
"Tapi Angga meninggal karena gue!!!" teriak gadis itu keras sambil berdiri dari duduknya.
"Kalau hari itu gue nggak ngerusak rem mobil lo!!! Angga nggak mungkin ketabrak!! dan itu nggak akan bikin dia meninggal!!!" teriak gadis cantik itu sambil mengacak-acak isi kamar milik Alvaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
STM Love Story' (Selesai)
Novela JuvenilBUDAYAKAN MEMFOLLOW AUTHOR SEBELUM MEMBACA. CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI. JADI SAYA MINTA JANGAN PLAGIAT CERITA SAYA. Agatha Farica Anderson adalah gadis cantik yang terlahir dikeluarga terpandang. Dia dulunya adalah gadis yang manja...