Chapter 2 : Reunion

174 23 13
                                    

Samar sinar matahari pagi yang menembus celah gorden mengganggu tidur makhluk manis di atas ranjang, kelopak matanya bergerak-gerak tak nyaman.

"Emm.. " leguhan halus lolos dari bibir tipis itu, si empunya merasa terganggu dengan sinar matahari yang masuk.

Tidak lama kemudian suara alarm yang berbunyi memaksa si manis untuk bangun. Alisnya berkerut beberapa kali sebelum akhirnya membuka mata. Tangannya terangkat kearah meja kecil di samping tempat tidur untuk mematikan alarm yang berbunyi dari ponselnya, pada lock screen bergambar tikus putih itu terlihat waktu yang menunjukkan pukul 08:16 AM.

"Sudah jam segini."

Perlahan dia bangun dari keadaaan berbaring kemudian duduk di atas kasur mengumpulkan sisa nyawa yang masih melayang.

Zhan Zhao mengingat kembali rencana yang sudah disusunnya untuk hari ini. Rencananya, hari ini dia akan ke kantor S.C.I kemudian bergabung bersama yang lain, setelah itu dia akan mengumpulkan semua hasil penyelidikan yang didapat dari kasus yang ada lalu menyelidiki nya lagi, setelah itu adalah mengikuti alur kasus.

Dari penjelasan Bao sir kemarin, Zhan Zhao berkesimpulan bahwa pembunuh ini memiliki kemampuan di atas manusia biasa, jika melihat dari tempat para korban, kemungkinan besar penembak ini mempunyai penglihatan yang sangat tajam, pasalnya keadaan ruangan tempat korban dalam keadaan mati, tempat peluru bersarang tepat di dahi dan hanya ada satu petunjuk yaitu pelaku penembakan berasal dari luar ruangan. Menurut logika manusia, pembunuhan ini mustahil terjadi, tapi mau menganggapnya ilusi juga tidak mungkin karena kasusnya nyata.

Mengingat kasus itu tepat setelah bangun dari tidur membuat kepala Zhan Zhao sedikit pusing, dia berharap dapat menemukan petunjuk lebih setelah melihat berkas penyelidikan.

***

Sekitar pukul 10:00 AM Zhan Zhao sampai di depan bangunan kepolisian kota S. Hal pertama yang Zhan Zhao lakukan adalah menemui Bao sir.

Setelah mengobrol beberapa saat, Zhan Zhao dan Bao sir menuju kantor S.C.I. Dari luar ruangan Zhan Zhao dan Bao sir dapat melihat anggota S.C.I sedang berkumpul ditengah ruangan melalui pintu yang terbuka. Jika melihat dari cara mereka melingkar dan melihat papan sambil mendengarkan Ma Han berbicara, mereka simpulkan bahwa anggota S.C.I sedang mengadakan rapat.

Zhan Zhao menengok kearah kanan dimana Bao sir berdiri lalu berbisik, "Bao sir, apa tidak mengapa jika kita masuk sekarang?"

Bao sir mengangguk yakin.

"Kita masuk pelan-pelan saja." kata Zhan Zhao.

Bao sir diam beberapa saat menerka maksud Zhan Zhao sampai akhirnya paham dan mengangguk - menyetujuinya.

Bao sir dan Zhan Zhao masuk dengan langkah tenang tanpa suara, lalu duduk di kursi paling belakang kemudian ikut menyimak.

Setelah beberapa lama mengikuti rapat, Zhan Zhao dapat menyimpulkan bahwa kasus yang sedang mereka diskusikan ialah mengenai sebuah penyelamatan sandra penculikan.

Sandra adalah seorang anak kecil berusia sekitar 5 tahun dan merupakan anak dari salah satu orang terkaya di kota S.

Kini Ma Han sedang menjelaskan cara atau rencana pembebasan tawanan. Namun, ditengah rapat seorang mengetuk pintu, yang membuat mata mereka yang berada di dalam ruangan menuju kearah suara ketukan dan mendapati seorang lelaki memakai seragam polisi datang membawa seikat bunga Mawar putih yang sudah dirangkai, lelaki berseragam polisi itu berdiri di samping pintu masuk yang terbuka tidak lupa memasang senyum ramah.

Monochrome LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang