Kedatangan Seera yang melangkah masuk melewati gerbang barak pelatihan Istana tentu bukan hal yang asing lagi meski tidak semestinya wanita di perbolehkan masuk kedalam sana. Aura dominan serta kecantikan parasnya memang selalu berhasil menarik atensi semua orang hanya tertuju padanya.
Namun, tampaknya aura kesal wanita itu membuat beberapa Ksatria sedikit menyingkir dan memilih menjauh ketika Seera melewati mereka. Beberapa yang hendak menyapa pun segera menundukkan kepala mereka, begitu Seera mendekat ke arah meja yang berisikan beberapa Ksatria yang tengah beristirahat termasuk Troy.
Troy adalah putra tunggal Erik, sang perdana menteri di Istana Darken.
"Wow, apa yang terjadi dengan Princess kita ini?" tanya pemuda itu, sambil menyesap sedikit cairan berwarna merah pekat dari cawan di tangan kanannya.
Seera membanting pantatnya diatas kursi setelah tanpa diminta salah satu Ksatria beranjak berdiri dan mempersilahkan Seera menempati kursinya.
Dan dengan tidak tahu malunya, Seera langsung mengambil alih cangkir minuman ditangan Troy yang masih pemuda itu sesap, menenggak isinya hingga tandas dan meletakkannya di atas meja dengan suara bantingan yang terdengar cukup keras.
Troy yang melihat wajah merah padam tuan putri dari Istana Darken itu langsung menyeringai jahil. "Pasti karena Tuan Abercio lagi."
"Memangnya karena siapa lagi?" jawab Seera dengan nada sewot.
Troy tersenyum geli mendengar dan melihat itu. "Jadi, apakah ada yang bisa kubantu, Princess? Siapa tahu, kau butuh bantuanku kali ini."Sejujurnya, kedatangan Seera kemari hanya untuk melarikan diri dan berusaha melupakan kekesalannya. Tapi ketika kedua matanya menangkap kedatangan Abercio bersama dengan kakaknya, tiba-tiba Seera terpikirkan satu ide gila.
Wanita itu langsung menoleh kearah Troy yang masih setia menatap lekat kearahnya.
"Sepertinya, aku memang butuh bantuanmu."
Troy tampak tersenyum lebar, "Tentu saja ...."
"Bantu aku membuatnya cemburu."
Troy terkesiap. Bukan hanya karena tak siap karena Seera yang tiba-tiba langsung duduk diatas pangkuannya, tapi kejutan tak terduga lainnya yang membuat semua orang di sana sampai ternganga adalah Seera yang tiba-tiba mencium bibirnya, menyatukan mulut mereka bersamaan dengan munculnya Abercio dan Ares melewati gerbang barak pelatihan Istana.
Beberapa ksatria dan pengawal disana segera membuang muka dan berdehem canggung.
Abercio jelas tidak menyadari momen itu sebelum Ares tiba-tiba menghentikan langkah kedua kakinya. Secara impulsif, Abercio kemudian mengikuti arah pandang Ares, mencari tahu apa yang berhasil mencuri fokus Ares sampai pria iblis itu harus berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mate Bond
FantasySequel : Soulmate Terlahir sebagai seorang putri dari sang penguasa kegelapan, membuat hidup Seera terasa sangat membosankan. Terlalu banyak larangan, di balik alasan demi kebaikannya sendiri. Hingga pada akhirnya iblis wanita itu memutuskan untuk k...