Flaw - Taejin

confession

Kamar Taehyung sudah gelap dan lampu tidur sudah dinyalakan. Seokjin sudah dalam posisi berbaring dan sepertinya, dia sudah terlelap. Pelan-pelan Taehyung bergerak melewati Seokjin untuk mencapai ujung sisi ranjang yang berhadapan dengan tembok.

Posisi tidur mereka saling berlawanan. Ranjang kecil selebar dua bahu orang dewasa membuat punggung mereka mudah bersentuhan jika bergerak sedikit.

Taehyung belum mengantuk. Obat tidurnya tidak berfungsi. Kegelisahan pun masih dia rasakan. Namun, karena tidak ingin menganggu Seokjin, dia berusaha menenangkan diri. Mungkin, dengan memejamkan kedua matanya, dan memaksakan diri untuk tidur, gelisahnya akan sirna.

"te"

".."

"udah tidur ya?"

"gue pikir lo udah tidur"

"ga. Gue gabisa tidur"

"oh"

"te"

"hm?"

"gue boleh nanya sesuatu?"

"iya. Biasanya juga lo langsung nanya"

"haha iya juga"

Ada jeda yang cukup lama dari kalimat yang terakhir kali Seokjin lontarkan. Mereka masih dalam posisi saling memunggungi satu sama lain.

Ketika Taehyung hendak membuka suara, Seokjin sudah melanjutkan lebih dulu.

"te"

"ya"

"sejak kapan lo minum obat tidur?"

Deg.

Taehyung mematung. Ia berusaha tetap tenang. Dia tidak langsung menjawab pertanyaan Seokjin. Keheningan itu kembali hadir. Dia bertanya-tanya dari mana Seokjin tahu itu. Seingatnya, tadi di kamar mandi semua tampak rapi.

Atau justru itu yang Taehyung tidak sadari. Susunan botol itu terlalu rapi. Taehyung biasa menaruh botol-botol obatnya asal-asalan.

Seokjin tampaknya sudah tahu.

Dari kejauhan, terdengar suara gemuruh yang akhirnya memecah keheningan di antara mereka. Akan sulit bagi Taehyung untuk menyangkal seluruh pertanyaan yang akan Seokjin ajukan selanjutnya. Maka sedikit yang dapat Taehyung lakukan, adalah menjawab dan juga bersikap tenang.

"dari kuliah. Lo kan tau, gue sering susah tidur karena tugas"

"oh.. Iya. Gue lupa lo pernah cerita"

Taehyung tidak sepenuhnya berbohong.

"te"

"ya"

"i didn't mean to interfere your privacy. Tapi, tadi gue liat anti depresan di kamar mandi lo" 

Deg.

".."

"itu.. Punya lo?"

Deg.

"ah itu. Bukan. Lo salah liat kayanya. Itu cuma vitamin dan itu punya sepupu gue, ketinggalan"

"oh.. Mungkin. Sorry"