final chapter

13.3K 1.2K 628
                                    

Warning⚠ : This chapter contains elements of violence, blood. if something is uncomfortable it is allowed to leave for convenience

chapter ini lumayan panjang 3000 words dan juga banyak narasi. Mohon maaf jika agak membosankan🙏

Italic = Flashback yaa.





**


Jungwon menghempaskan tubuhnya berbaring diatas ranjang tidurnya. Ya, sesampainya dirumah ia langsung bergegas naik ke kamarnya.

Jungwon menatap langit-langit kamar sambil merenungkan perkataan Junghwan.

Jungwon mengusap pipinya. Bekas tamparan pemuda itu bahkan masih terasa, sedikit perih.

'Drrt.. Drrt'

Getar ponsel miliknya membuatnya bergeming. Jungwon lantas merogoh saku mantelnya mengambil benda persegi tersebut. Setelahnya iapun mendapati sebuah panggilan masuk dari sebuah nomor yang asing.

Tak ingin larut dalam rasa penasaran, akhirnya Jungwonpun menjawab panggilan itu.

"Halo?".

Terdengar deru nafas yang terengah diseberang sana. Jungwon mengeryitkan keningnya.

"Jungwon..".

" Ya? dengan siapa ini?".

"I-ini aku.. Soyeon. Kau masih mengingatku kan?".

Jungwon diam sebentar sambil mencoba mengingat.

"Soyeon?".

"Kau lupa? Im Soyeon. Kita pernah satu sekolah dulu. Apa kau ingat sekarang?".

"Ah... Iya aku ingat. Omong-omong darimana kau dapat nomorku?".

"Aku masih menyimpan semua kontak teman sekelas. Lalu aku coba saja menghubungimu kupikir kau sudah berganti nomor ternyata masih sama".

Jungwon hanya mengangguk meski begitu Soyeon diseberang sana tak dapat melihatnya.

" Oh ya Won, aku punya sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu".

"Kalau begitu katakan saja".

" Kurasa akan sedikit memakan waktu kalau disini. Bagaimana jika kita bertemu saja disebuah tempat? Aku tidak minta besok juga kok yang penting kapan saja saat kau punya waktu luang".

Jungwon terdiam sebentar. Iapun lantas berucap, "Baiklah kalau begitu. Nanti kukabari lagi saja ya?".

"Okay, aku akan menunggu. Maaf mengganggu waktumu sebelumnya. Selamat malam!".

Jungwon menaruh ponselnya begitu panggilan itu terputus.















Esok harinya..

Jungwon sudah duduk manis di sebuah meja kantin sementara Jay sedang mengantri sekaligus membawakan makan siangnya.

Jungwon mengulas senyumannya begitu sang kekasih menoleh kearahnya ditengah antrian. Jay pun membalasnya dengan senyuman.

'Tringg'

Sebuah notifikasi pesan mencuri atensinya. Jungwon menatap benda persegi yang ia letakan diatas meja. Sebuah pesan masuk dari Soyeon.

Ya, omong-omong sejak pagi tadi Jungwon sempat berkirim pesan dengan gadis itu untuk membahas pertemuan mereka.

[Won, kita bertemu di Enha's Cafe saja ya?]

yandere | jaywon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang