chapter 4

10.1K 1.2K 487
                                    

Kedua kelopak mata milik pemuda manis itu perlahan terbuka. Dahinya mengeryit begitu cahaya putih yang berasal dari lampu ruangan serba putih itu menyorot maniknya.

Tanpa harus bergumam Jungwon tau jika dirinya tengah terbaring diatas ranjang rumah sakit. Terlebih ia juga menghirup bau obat-obatan yang sedikit membuatnya pening.

"Sshh..". Ringisnya sembari mendudukkan dirinya.

" Jungwon?". Sebuah suara memanggil namanya. Sontak ia pun mendongak dan mendapati sosok pemuda bersurai blonde yang berdiri diambang pintu. Dengan segera iapun menghampiri Jungwon.

"Kau sudah bangun, Won? Astaga.. Seharusnya kau berbaring saja."

Tanpa menyahut, Jungwom lantas menghamburkan dirinya dan memeluk sosok Jay erat. Iapun juga menumpahkan tangisannya disana.

"Hey.. Kau kenapa menangis? Apa ada yang sakit? Katakan padaku". Bisa Jay rasakan pemuda dalam dekapannya itu menggeleng dan semakin terisak.

Jay hanya dapat memberikan usapan lembut menenangkan di punggung pemuda manis itu.

Setelah sedikit lebih tenang, Jay mengurai pelukannya. Ia menatap wajah sembab kekasihnya dengan hidung dan mata yang memerah.

"Kau belum menjawab pertanyaanku Won, kenapa kau tiba-tiba menangis hm?". Tanya Jay sembari menyeka bekas air mata di sudut mata kekasihnya.

" A-aku.. takut Jay. Aku pikir, aku akan benar-benar mati".

Jay menggeleng lantas membelai pipi berisi milik Jungwon dengan lembut. "Itu.. Tidak akan terjadi. Kau akan tetap hidup Won. Jadi, tak usah memikirkan hal buruk begitu lagi ya? Kau juga tak usah takut. Aku ada disini bersamamu"

Jungwon mengangguk kecil. Namun tak lama setelahnya, Jungwon teringat sesuatu. Ya, dia teringat pada Haruto. Pemuda yang mengalami kecelakaan bersamanya. Iapun menatap kekasihnya itu dengan wajah yang gelisah.

"J-jay..". Panggil Jungwon dengan suara yang bergetar.

Jay menatap kekasihnya itu penuh perhatian. " Ya?".

Jungwon menghela nafas beratnya. Sungguh, dia seolah kehilangan kata-katanya setelah mengingat kembali keadaan terakhir kali saat ia melihat Haruto. Apakah pemuda itu baik-baik saja? Jungwon berharap seperti itu.

"Kau ingin mengatakan sesuatu?".

"Haru..". Gumam Jungwon.

Jay seketika bungkam begitu mendengar nama pemuda lain yang disebut oleh kekasihnya.

Jungwon menatap sosok dihadapannya itu dengan kedua manik matanya yang berembun. " Apakah.. Dia baik-baik saja?".

Jay tak segera menyahut. Ia hanya menatap kekasihnya itu dalam kebungkaman.

"Jay...".

Masih tak mendapatkan respon yang berarti. Jungwon pun mengguncang tubuh pemuda Park itu.

" Katakan sesuatu Jay!? Kenapa kau hanya diam?".

Tanpa Jungwon tahu, Jay mengepalkan kedua tangannya. Pemuda Park itu lantas menggelengkan kepalanya beberapa kali.

Tanpa harus mendengar ucapan pemuda itu, Jungwon sudah tahu artinya.

yandere | jaywon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang