Tania melangkahkan kakinya dengan wajah kesal ke arah kelas Nathan, dengan segala keberanian ia berniat menerobos kerumunan laki-laki yang sedang bercanda di tangga menuju kelas XII IPS 2, kelas yang katanya banyak cowok cowok ganteng dan bersuara berat sayangnya Tania tidak peduli dengan hal itu.
Saat sudah berada beberapa langkah dari kerumunan laki-laki itu, ia mulai memelankan laju langkahnya berfikir sejenak agar tidak salah pilih langkah, apalagi saat ia tidak sengaja melihat Andra si mantan gebetan yang sampai sekarang masih saja terlihat tampan.
"Apa gue puter balik aja ya? Tapi kalau balik, kan nanggung!" Dia mulai memikirkan cara agar bisa melewati kerumunan laki-laki itu tanpa harus mengalami yang namanya gugup, "Gue trobos ajalah!" Tania menarik nafas dalam lalu menghembuskannya pelan pelan.
"Eh ada neng Nia"
"Cie, nyariin Andra ya?"
"Wiihh ngapain nih anak IPA main kesini?"
"Terbukti kan? Kalau IPA 1 cewek ceweknya cantik semua"
"Dia nyariin siapa dah?"
Tania berusaha menutup telinga tanpa harus menggunakan tangan, berharap agar di berikan anugrah ketulian sementara oleh tuhan.
Hap!
Tolong jangan sekarang! Semoga yang ia fikirkan tidak benar, semoga yang menggenggam tanganya saat ini bukan Andra tapi orang lain yang hanya ingin mengingatkan kalau dahinya berkeringat, semoga semoga semoga!
"Lo ngapain ke kawasan IPS?"
"Nyari temen"
"Tumben sendiri?"
"Urusannya sama lo?"
Andra mendekatkan dirinya ke arah Tania, "Lo belum lepas dari gue"
"Ngaco! Jangan kurang ajar ya, gue bisa laporin lo ke guru BK!"
"Oh, silahkan aja"
Sial! Tania di sudutkan ke tembok, teman-teman Andra mulai bersiul menggoda, yatuhan tolong datangkan seseorang untuk membantu Tania!
"Mau mojok? Salah tempat"
Suara seseorang berhasil mengalihkan pandangan Andra, Nathan sudah berdiri beberapa langkah dari tempat mereka berdua, sembari memegang satu buah apel ia berjalan mendekati Tania dan Andra.
"Makasih banget sumpah makasiiihhh bangeettt, lo pahlawan gue banget!" Bisik Tania di telinga Nathan
"Hm"
Andra menatap Nathan dengan penuh kebencian, ia dan teman-temannya langsung meninggalkan kawasan tersebut, karena malas mencari masalah dengan si Raja kulkas 2 pintu.
Nathan hendak pergi, tapi suara seseorang menghentikan langkahnya.
"Eh, bales chat gue kek! Dikit lagi 4 juta followers nih!"
"Gak"
"Lama lama gue nikahin juga lo!"
"Boleh"
Tania membulatkan matanya melihat Nathan yang dengan santainya mengatakan hal itu, tak mau memperpanjang percakapan ka langsung berlari pergi meninggalkan Nathan yang masih terus menatapnya intens.
"Kalau persiapan nikahnya udah siap, baru gue bales chat lo!"
"BODO AMAT, WLEKK"
——L a s t P a g e——
Bagaimana prolognya? Tertarik untuk membaca kisah pangeran es dan selebgram lemot? Berikan komentar dan vote untuk menyampaikan ketertarikan kalian ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Lyrics
Teen FictionKadang menjadi seseorang bersifat ramah itu tidak menyenangkan, Apalagi punya banyak teman yang ternyata cuma pengen naikin popularitas karena followers kita banyak, Tania sudah membuktikan semuanya. Di usianya yang masih muda, yaitu 17 Tahun ia sud...