16. MOCPA

4K 968 242
                                    

Jeongwoo benar-benar menikmati hari pertama akhir pekannya di minggu ini. Rumah sedang sepi karena Mamah dan Papah sedang pergi kondangan bersama Naeun dan Gunhoo, sedangkan Jeongwoo tak ikut karena minggu ia harus pergi latihan paduan suara di sekolah.

Sendirian di rumah, stok makanan berlimpah, wifi lancar, tetangga kiri kanan lagi gak ada di kandang. Itu semua adalah kombinasi yang tepat untuk melakukan me time ala Park Jeongwoo yang kini sedang maskeran. Masker organik yang lagi viral adalah pilihannya.

Tapi sayang, ketenangan yang remaja itu harapkan seketika sirna kala saudara sepupu yang seusianya mengirim pesan suara agar Jeongwoo segera menjemputnya. Siapa lagi kalo bukan Wonyoung.

"Sesulit itukah permintaan hamba, Tuhan?" gumam Jeongwoo setelah membersihkan wajahnya dari masker berbahan safron itu. "HambaMu ini hanya ingin hidup tenang tanpa gangguan dari manusia-manusia dzolim."

Bukan Jeongwoo namanya kalo gak penuh drama.

"Mana Si Tetech dibegal Bang Woojin lagi," keluh Jeongwoo, mengingat Vario techno hitamnya dipakai oleh Sang Kakak sepupu. "Brownpy diculik Mba Hanna," scoopy coklat favoritnya juga tak ada di garasi. "Ya kali gue bawa tesla."

Mobil listrik yang kalo kata Jeongwoo sih modifikasi dari sutet itu adalah mobil milik Sang Mamah. Mobil hitam dengan model x yang pintunya kebuka keatas seperti sayap naga itu harganya lebih mahal dari Mercedes Haruto.

Ya... Mercedes Uto kebeli satu dapet kembalian lah.

From: Nyai Won
LO DIMANA? CEPET JEMPUT
📍Lokasi

Tak ada pilihan lain, Jeongwoo kembali ke dalam rumah untuk mengambil kunci mobil listrik lawan KRL itu. "Mah, kalo mobil kesayangannya baret. Jangan salahin putra sulungmu yang tampan ini ya." Entah berbicara pada siapa, remaja itu kini sudah menekan rem mobil dan pintu mobil hitam itu tertutup sendiri, lalu disusul dengan menyalanya mesin.

"Tenang Woo, Anna masih lebih sayang sama anaknya kok." Sebuah mantra untuk menenangkan diri kalau-kalau Jeongwoo nabrakin mobil 2 milyar lebih itu ke tiang listrik.

---

"Lah, inimah komplek perumahan Dera ..." gumam Jeongwoo kala ia masuk ke dalam perumahan dimana google maps dari Wonyoung membawanya.

"Lah anying! Beneran rumah Dera!" umpat Jeongwoo kala ia diberitahu kemana arah selanjutnya oleh Mba Google.

Jeongwoo langsung memarkirkan mobil hitam tersebut di depan pagar rumah berwarna abu. Mengambil ponselnya untuk menelpon Wonyoung, memberitahu bahwa ia sudah berada di titik jemput.

"Nyaiii lo ada di mana?"

"Lo udah jemput gue? Lo ada dimana?"

"Ini gue ada di rumah Dera, lo share lokasi dimana sih?"

Terdengar suara bisik-bisik dari ponsel Jeongwoo, "Lo turun ke rumah itu, gue ada di dalem."

"Ngapain lo? Lagi jadi sales?"

"Cepet turun anjir!"

Jeongwoo langsung menjauhkan ponselnya dari telinga, teriakan Wonyoung mampu mengguncang gendang telinga Jeongwoo. Bahkan rumah siput di telinganya berubah menjadi rumah singgah.

"Iya, iya gue turun."

Jeongwoo langsung turun dari mobil hitam tersebut, bergegas untuk masuk ke dalam rumah yang pagarnya tidak ditutup itu.

Motor-motor ninja yang berjejer langsung menyambut Jeongwoo, "Gila, ini sih geng Warrior lagi kumpul di sini," gumam Jeongwoo yang dengan randomnya menyebut geng motor yang dipimpin oleh Boy William Si Anak Jalanan.

SKINCARE [Park Jeongwoo]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang