-5-

90 10 0
                                    

...

Leo terpaku, setelah sekian tahun lamanya. Kenapa Leo harus di pertemukan lagi dengan perempuan yang sudah membuat luka yang paling dalam di hatinya. Bahkan, sampai sekarang pun. Luka itu, masih tetap ada.

Agatha tersenyum manis, dulu senyuman Agatha sangat candu bagi Galileo. Namun, sekarang sepertinya tidak akan. "Udah lama ya, kita gak ketemu." Ungkap  Agatha

Leo memalingkan wajahnya. "Ya." Jawaban singkat Galileo, sangat menyakitkan hati Agatha

"Leo? Apa kita bisa bicara?" Tanya Agatha

"Gabisa, gua haruss bantuin nyokap." Leo pun melangkahkan kakinya, Agatha langsung memegang lengan Galileo.

"Please, sekali ini aja." Mohon Agatha dengan tatapan yang sangat memohon. Leo melepas tangan Agatha yang ada di lengannya, dan memalingkan wajahnya.

"Gue gabisa, gua lagi sibuk" Tegas Galileo

"Nanti malem, jam 7. Di taman  dekat sini, aku mohon. Tolong Leo, " Leo menghela nafasnya, ia memang sudah tidak ada perasaan lagi sama Agatha. Tapi, kenapa dia harus luluh dengan permohonan dia?

"Ya," Walaupun dengan satu kata, berhasil membuat Agatha berbinar.

...

Leo kembali ke dapur, dan membantu Saline. Sore, sekitar jam lima-an. Pelanggan perlahan menurun, hingga Saline dan para karyawannya tidak kewalahan seperti tadi.

"Leo? Kamu pasti capek banget ya bantuin Mama?" Tanya Saline sambil mengusap keringat Galileo yang bercucuran

"Gak juga," Jawab Galileo

"Sampe keringetan gini, kamu pulang duluan aja ya? Langsung mandi lho!" Leo mengangguk, ia pun mencium punggung tangan Saline dan beranjak pergi keluar area Resto

Ia melajukan motornya dengan kecepatan perlahan, ia masih ingat dengan ucapan Agatha. Yang memohon-mohon, untuk bicara bersamanya. Apalagi yang harus ia bicarakan? Toh, hubungan mereka sudah selesai berapa tahun yang lalu.

Apakah ia sudah lupa, kalau Leo sudah menjalin hubungan dengan perempuan lain. Yang tak lain adalah Risa? Seharusnya itu bisa membuat dia tau, kalau Leo sudah melupakan dia. Sudahlah, Leo sudah tidak mau mengingat perempuan itu lagi.

...

Sekarang Hatha sedang bermain video game bersama Jakha, alias mabar. Saat sedang asik-asiknya bermain, Tiba-tiba saja ada panggilan masuk dari Viana. Sebetulnya ia merasa terganggu, tapi ya mau bagaimana lagi.

"Hallo Vi? Kenapa?" Tanya Hatha  setelah panggilan tersambung

"Gapapa sih, cuma aku kangen aja sama kamu. Malem ini kita bisa ke taman? Hirup udara segar!"

"Yaudah deh, mau jam berapa?"

"Jam tujuh aja gimana? Sekalian cari makan malem."

"Yaudah boleh deh, ntar aku jemput."

"Oke sayang, bye love you!!"

"Iya too." Viana pun mematikannya secara sepihak, Hatha pun melirik jam di dinding kamar Hatha, sudah jam lima pikirnya.

"Ayo Hat! Lanjut!!" Hatha menggeleng

"Gabisa, gua mo balik." Jakha memasang wajah heran

"Balik kemana? Ke rahmatullah?" Gurau Jakha yang dihadiahi oleh Hatha dengan sebuah pukulan kecil di kepalanya

Ptak!

"Aw!" Jakha meringis sambil memegangi kepalanya. "Sakiit dodol!" Kesal Jakha

"Makanya, kalo ngomong jangan sekate-kate!" Jawab Hatha tak kalah kesal dari Jakha

KETOS GIRL VS COOL BOY [BUKU 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang