-7-

87 10 0
                                    

...

"A.. Apa? Mantan?" Viana melirik Hatha sekilas

Agatha mengangguk. "Lebih tepatnya, saya mantan Leo waktu SMA dulu." Viana mengulum bibirnya

"Okay, gua salah sangka." Viana tersenyum malu

Leo menghembuskan nafasnya. "Ada-ada aja, ngapain juga gue selingkuh."

"Ya kan wajar dong gue salah sangka sama lo, orang lu sama Risa LDR kan? Ya, siapa tau aja. Lu gak kuat iman, terus khianatin sahabat gue!" Jujur Viana

"Artinya lo gak percaya sama gue?" Viana mengangguk cepat

"Percaya kok." Hatha yang sadar, kalau Viana sudah terlampau malu dengan Galileo pun bersuara

"Yaudah ya, kalo gitu kita permisi. Mari" Sambil memegang kedua bahu Viana, Hatha membawanya menjauh dari Leo dan Agatha

"Apa ku bilang, Leo gak selingkuh!" Tegas Hatha, setelah menjauh dari Galileo dan Agatha

"Ya maaf, aku udah gegabah. Gak percaya kata kamu" Akui Viana

Hatha menghela nafasnya. "Yaudah, lain kali percaya sama aku." Viana mengangguk

"Tapi, kok Leo punya mantan?" Tanya Viana mulai penasaran

"Cowo seganteng dan setajir dia, masa gak punya mantan. Orang yang mau jadi pacarnya aja antri.."

"Apalagi mantan!! Pasti banyak kan mantan Galileo!!" Viana langsung memotong ucapan Hatha

"Enggak Vi, kalo mantan Galileo mah cuma satu." Ujar Hatha

"Apa? Cuma satu?" Rasanya sulit dipercaya, Hatha mengangguk.

"Iya, cuma sih Agatha"

"Jadi, nama dia Agatha?" Hatha mengangguk. "Gak mungkin banget sih, kalo Leo cuma punya mantan satu. Sulit dipercaya" Ucap Viana jujur, Hatha memegangi lengan Viana

"Ya wajar aja sih kalo menurut aku, dulu kan Leo dingin banget kek kutub utara. Setiap cewe nembak dia, selalu dia tolak mentah-mentah."

"Iya sih,"

...

Pagi yang cerah, membuat Risa sangat bersemangat. Hari ini, Risa tidak ada kelas. Jadi, ia berniat untuk menghabiskan waktu bersama Galileo. Walaupun hanya bertemu lewat layar kaca laptop.

Risa sedikit merenggangkan otot-ototnya sebelum kembali duduk di meja belajar nya. Ya, hari ini memang tidak ada kelas. Namun sayang, dia diberikan tugas oleh dosennya. Untuk membuat makalah, bukan Risa namanya kalau tidak menyelesaikan tugas itu dalam waktu singkat. Dan  sekarang dia bebas dari tugas

Risa mulai menelfon Galileo sekarang, namun tumben sekali Leo lamaa mengangkat panggilan darinya.

Leo kemanaa ya? Risa membatin

Risa melirik sekilas jam dinding di kamarnya, baru jam delapan pagi. Kalau di indo jam tujuh malam, belum malem-malem banget kan? Kok?

Dengan sabar Risa menunggu, panggilannya tersambung. Akhirnya, setelah dua kali memanggil, tersambung sudah.

"Kok lama angkat telfonnya?" Tanya Risa setelah panggilan tersambung

"Iya sorry, aku lagi di luar soalnya."

Risa mengamati Leo dalam layar laptopnya, melihat background Galileo sekarang. Risa sepertinya tau, Leo sekarang sedang berada dimana.

"Kamu lagi ke taman ya?" Tanya Risa, sekedar memastikan saja.

"Eee... Iya,"

"Ohh, eh tapi iitu kayak taman.. " Risaa menjeda ucapannya sebentar. "Itu taman waktu kamu nembak  aku kan?" Tanya nya setelah ingat

Leo mengangguk kaku. "I.. Iya, masih inget ya kamu."

"Ya jelas lah inget, masa gak inget sih. Itu kan sakral banget buat kita."

"I... Iya"

"Ngapain kesana? Cari udara segar?"

Leo mengelilingkan pandangannya. "I.. Iya, nyari udara segar. Trus, pengen ngelepas kangen juga."

Risa tersenyum haru. "Leo pasti kangen banget  sama aku." Risa membatin

"Pokoknya kamu tunggu aku ya? Aku pasti bakal rajin belajar, dan bakal cepet selesaiin kuliah aku disini."

Leo tersenyum senang mendengar ucapan Risa, rasanya Leo sudah menaruh harapan besar kepada Risa. "Aku selalu tunggu kamu Ca."

Risa tersenyum. Perlahan senyumnya memudar, setelah melihat keberadaan seorang perempuan di samping Leo.

"Leo? Kamu masih disinii?"

Siapa dia? Risa membatin

Leo berusaha bersikap tenang, walaupun rasaa gugup terus menghantui dirinya. "Iya."

"Siapa Le?" Tanya Risa akhirnya, dia ingin tau siapa perempuan itu. Daripada iaa menerka tidak jelas seperti ini

Namun sepertinya pertanyaan Risa tidak digubris oleh Leo. "Yaudah kalo gitu, aku duluan ya. Makasih ya udah sempetin waktu, untuk ngobrol sama aku."

Ngobrol? Tadi katanya dia lagi ngelepas kangen. Leo bohong?! Risa membatin

Risa harus menahan rasa cemburu dan kesalnya dibohongi ini.

Leo kembali menatap Risa lewat layar ponselnya. "Itu.. Tem.. En aku, dia nanyain tugas. Dan.. " Leo semakin gugup ditatap Risa serius gitu

Leo gugup. Risa semakin yakin, kalau Leo menyembunyikan sesuatu darinya. Risaa sengaja tidak bersuara, menunggu Leo menyelesaikan ucapannya.

"Please, jangan salah paham. Dia cuma tem... temen aku! Gak lebih."

"Oh, ya gapapa. Kalo gitu, aku mau siap-siap dulu. Aku tutup ya? Bye." Tanpa menunggu respon Galileo, Risa langsung mematikan panggilan secara sepihak. Dia badmood, iya badmood.

Trriinggg~

Ponselnya yang berada di nakas berdering, Risa beranjak dari tempat duduknya dan mengambil ponselnya.

"Hallo Carles? Ada apa?" Tanya Risa setelah iaa mengangkat panggilannya

"Yes Risa, apa kamu mempunyai waktu luang hari ini?" Tanya Carles dengan berbahasa Inggris

"Ya ada, memangnya ada apa?"

"Ehm tidak, aku hanya ingin mengajak mu minum kopi saja. Dan ingin mengobrol banyak bersamamu"

Iya sih, lebih baik aku minom kopi sama Carles. Siapa tau, mood aku bisa membaik. Risa membatin

"Tentu saja bisa, dimana?"

"Aku ikut  denganmu saja."

"Baik, tunggu share loc dariku."

"Okay, selamat bertemu nanti."

Risa mematikannya secara sepihak, ia rasa memang tidak ada salahnya minum kopi bersama Carles. Ditambah, Carles adalah seorang pendengar yang baik. Siapa tau aja, setelah bercerita sambil meminum kopi bersama Carles. Bisa membuat mood Risa membaik.

...

KGVSCB

Vote dan komen kalian selalu ditunggu ヾ(^-^)ノ
Share aja kalo kalian mau(≡^∇^≡)

Selama membaca part selanjutnya (˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)

KETOS GIRL VS COOL BOY [BUKU 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang