"Hhh.. belummm. Gue bagusan pakai ringer patch bawahan rok span warna hitem panjangnya separuh paha atau hoodie tye dye bawahan boyfriend jeans?"
"Gue sih mending... lo pakai sweater warna colorful bawahannya high waist jeans. Jangan pakai rok, lo kan sie pubdok." "Kalau udah, gue mau ganti baju."
"Eh, bentar Ri"
"Apaan?" Jawab gue dengan setengah kesabaran yang udah mulai memudar seiring Hanna kembali berjalan ke lemari bajunya.
"Gue rasanya nggak ada high waist jeans deh. Eh, rasanya ada deh? Apa masih di laundry-an ya?"
"Lo punya laundry tapi laundry ke toko laundry lain? Kalau nggak ada, nanti gue bawain ke sekolah. Lo pakai celana lain dulu, tapi sopan. Terus ganti disana. Apa mau gue gojek-in? Atau nitip Haechan biar sekalian jalan."
"Ya kali gue cuci baju ke toko laundry lain. Nggak ah, buang-buang bensin plus uang. E--ehh.. yakin lo mau bawain?"
"Ya.. kenapa nggak? Iya, gue yakin, nanti gue bawain. Apa? Lo takut kelupaan bawa kaya celana pendek baby doll nya Lanny waktu itu? Udah berapa bulan nginep di lo, Han?" Ujar gue panjang lebar seraya tertawa.
"Nah itu lo tau. Eh, tapi udah balik ke pemiliknya seminggu yang lalu kok tanpa luntur warnanya. Ri, lo.. kenapa sih? Kayanya daritadi kaya mikir sesuatu. Mark punya selingan?"
😐
"Mark itu saudara gue, sepupu gue, anak dari tante gue. Nah, mama gue punya adik, dia mak nya Mark. Kan gue sama dia masih ada ikatan sedarah, Hanna... btw, gue.. emang banyak pikiran. Ya udah ya, gue end VC nya, udah jam empat sore soalnya, gue belum mandi dan lain-lain. Bye." Gue langsung mematikan panggilan video itu yang kira-kira selama satu jam berlangsung, cuma bahas mix and match baju, natural make up buat anak SMA, sepatu dan hal random lainnya. Btw, emang bener yang dikatakan Hanna beberapa menit lalu. Gue nggak berhenti kepikiran omongan Jaemin kemarin waktu gladi resik.
LINE
Ha to the Nna Heh
🌜Taeri ? Ga important
Ha to the Nna Ga penthing Tp di bales Tadi gue blm selesai ngomong Lo sama Mark g kaya saudaraan Nempel mulu si Mark ke lo kaya lem alteco
"Kan nggak penting.. terlalu random ni orang. Heran gue, kok bisa gue temenan sama Hanna." Monolog gue sambil membaca isi chat Hanna dan meletakkan sebentar handphone gue di atas meja belajar. Mandi dulu.
LINE
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
