Prolog

1.8K 48 0
                                    

Di kediaman Nadira kini tengah ramai orang orang yang membantu untuk persiapan pernikahan antara Rama Dan Dira yang akan dilaksanakan sebentar lagi.

Flashback

Seminggu yang lalu.

"Nduk, ibu sama bapak mau bicara sama kamu. Ucap bu Rahmi kepada putri nya.

Nadira yang tengah membereskan meja makan itu pun langsung menghentikan kegiatannya dan langsung duduk menunggu orang tuanya berbicara.

" Ada apa toh pak, bu?. Tanya nadira saat kedua orang tuanya tak kunjung berbicara.

Bu Rahmi dan pak Hadi sebenarnya ragu untuk mengatakan nya, tetapi apa boleh buat janji tetaplah sebuah janji yang harus ditepati oleh keduanya.

"Sebenarnya kami telah menjodohkan kamu dengan salah satu putra teman kami, nduk. " Akhirnya pak Hadi membuka suara setelah keterbungkamannya.

"Apaaa??? " Kejutan Dira saat mendengar penuturan orang tuanya yang akan menjodohkan nya dengan putra temannya, bagai disambar petir di siang bolong rasanya bagaimana tidak dirinya baru genap 18 tahun tapi sudah akan dijodohkan.

Flashback off

Disinilah akhirnya Nadira, didepan cermin menampakkan wajah cantik bersanggul dengan kebaya warna putih nampak anggun. Tapi berbeda dengan suasana hatinya yang tengah dilanda kegundahan, ternyata ia baru tahu dia bukan hanya di jodohkan dengan duda melainkan mendapat paket komplit plus plus dua buntut nya.


~Akankah aku bisa mengemban tugas ku dengan baik menjadi seorang istri sekaligus ibu untuk mereka ya Allah.~

"Sudah selesai mbk, mbk cantik sekali saya yakin pasti calon suami mbk pangling liatnya. Ucap sang perias membuyarkan lamunannya.

Nadira hanya membalas nya dengan senyum yang dipaksakan.

~Kok aku merasa pernikahan nya seperti terkesan dipaksakan ya, astagfirullah kenapa aku berfikir begitu. Batin sangat perias melihat wajah sang pengantin yang terlihat murung sedari tadi di rias~

Tak lama kemudian pintu dibuka, ternyata bu Rahmi dan calon mertuannya yang masuk.

"Sudah siap nduk? " Tanya bu Rahmi kepada putri nya yang sebentar lagi akan di pinang oleh lelaki.

"Ya ampun ayune mantuku,wes pasti Rama klepek klepek iki ya mbk. " Puji bu yuni calon mertua Nadira.

"Matur nuwun bu, Dira sampun siap bu. " Ucap Dira membalas kedua orang tua di depanya dengan senyum paksa nya, ia tak ingin orang tua nya terutama ibunya melihat kesedihan nya.











Segini dulu ya
Besok insyaallah update lagi kalo udh selesai ngerjain USPBK nya do'ain ya temen temen semoga aku bisa ngerjain ujian dengan baik dan dapet nilai yang memuaskan👌

Selamat membaca😉







Mas Duda RamadhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang