A-2

454 42 1
                                    

"Hai" sapa Renjun canggung.

"Aku Huang Renjun" Ucapnya singkat, matanya menelusuri setiap sudut ruangan, ia mengamati ekspresi seluruh orang-orang yang heboh atas perkenalannya.

"Aku Huang Renjun" Ucapnya singkat, matanya menelusuri setiap sudut ruangan, ia mengamati ekspresi seluruh orang-orang yang heboh atas perkenalannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Gambaran kelas Renjun, 10-2)

"Gila, cantik banget"

"Mirip campuran surga"

"Oh dia"

"Kok jadi insekyur"

"Eh dia tuh yang katanya pernah kecelakaan terus amnesia bukan sih?"

"Huang? Bukannya Marganya Park ya"

"Amensia total ya katanya"

"Ih kasian"

Itulah beberapa yang Renjun dengar, ia berjalan menuju bangku kosong paling pojok sudut kiri, ia menarik kursinya dan duduk. Entahlah ia mungkin belum terlalu terbiasa dengan situasi seperti ini, tapi mungkin nanti akan terbiasa. Tujuannya disini hanya untuk belajar dan memberikan hasil yang baik pada Kakaknya.

"Huang Renjun ya?" Sapa seorang gadis di depannya dan Renjun mengangguk.

"Kenalin gue Zhong Chenle" ia mengulurkan tangan sambil tersenyum, membuat matanya terlihat sipit.

Renjun membalas uluran tangan Chenle tanpa berkata-kata, ia sungguh masih bingung.

"Temenan sama gue ya, nanti kita keliling sekolah" ucapnya dan Renjun kembali mengangguk.

Chenle sendiri masih 1 bulan bersekolah disini dan belum terlalu hapal denah sekolah, tapi setidaknya ia mengakrabkan diri dengan murid baru tersebut. Berhubung Chenle juga belum memiliki teman.

***

Jaemin memasuki kelasnya yang dikenal heboh, para Namja lalu mendekati Jaemin dan menanyakan perihal kembalinya Renjun.

"Dikelas mana Renjun?"

"Gila itu anak, makin cantik aja"

"Minta nomor hp nya dong Jaem?"

"Istirahat ke kelasnya yuk"

"Aih~ awas, awas orang ganteng mau lewat" ucapnya menerobos perkumpulan tukang gibah yang tengah menghalangi jalannya.

Tidak heran Jaemin percaya diri dengan dirinya, karena anak-anak di sekolah juga mengakui kalau Jaemin adalah laki-laki tampan dan idaman para gadis.

Dari semua murid yang sibuk membahas Renjun hanya ada satu yang duduk dengan tenang, ia sepertinya tidak tertarik disaat semua orang membicarakan kembalinya Renjun.

Guru pun masuk dan pelajaran dimulai, Jaemin yang duduk di pojok kanan paling belakang terus menguap saat guru tersebut menjelaskan fisika. Rasanya ia seperti sedang didongengkan dan membuatnya mengantuk. Ya, Jaemin memang murid yang kurang suka dengan pelajaran, kalau bukan karena ia ingin mendapatkan ijazah ia tidak akan mau disini.

Amnesia [COMING SOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang