Renjun berangkat seperti biasa dengan Jaemin, menggunakan Motor dengan jaket yang ia ikat dipinggangnya, guna menghalangi angin yang mungkin saja mengangkat rok yang teramat pendek itu.
Baru sana tiba, Chenle langsung merangkulnya dan membawanya kabur dari Jaemin, membuat Jaemin ditegur oleh Haechan yang juga baru sampai.
"Emang ya buaya ga berubah selalu aja ganggu, biarin Renjun sama teman barunya. Mending lo temenin gue ke kantin"
"Idih gue nemenin loh? Ga level, sorry" ejek Jaemin.
Haechan pun tak peduli dan menarik lengan Jaemin dan membawanya ke kantin, Jaemin tentu saja memberontak tapi tangannya dicubit oleh Haechan hingga ia akhirnya pasrah. Haechan muak jika Jaemin berada di lorong kelas 10, ia pasti akan tebar pesona lalu menggoda para gadis disana.
Renjun digandeng tangan oleh Chenle, mereka bukan menuju kelas 10-2 melainkan 12-1.
"Bukannya ini kelas Jaemin" ucap Renjun yang sadar bahwa ini menuju kearah kelas temannya.
"Maaf ya Renjun, gue ga sempet bilang tadi"
Renjun tersenyum dan mengangguk, "Gapapa"
"Atau lo mau tunggu disini? Atau mau langsung duluan ke kelas?"
Renjun melirik jam arlojinya masih ada sekitar 15 menitan menuju bel masuk, ia pun akhirnya ikut masuk kelas tersebut.
Semua tertuju pada Chenle, tidak, Melainkan Renjun, ia bisa merasakan mereka sedang bisik-bisik. Ia mulai merasakan kalau mereka mungkin sedang membicarakannya, ya sudahlah kata Jaemin ia memang pernah terkenal bukan? Apa sebegitu jeleknya hingga mereka memandangnya begitu.
"Kak boleh pinjam kursinya?" Ijin Chenle pada lelaki yang duduk di hadapan Jeno.
"Oh silahkan, silahkan"
"Emm... Re-Renjun" seseorang menawarkan bangku padanya dan Renjun menerima bangku tersebut.
"Makasih" ucapnya.
Tujuan Chenle kemari adalah untuk menanyakan perihal soal Matematika yang ia tidak mengerti. Renjun tidak ikut berbicara dan hanya mendengarkan mereka, jelas sekali kalau kemarin pelajaran Matematika tidak ada tugas, lalu kenapa Chenle mengeluarkan beberapa hvs dengan puluhan soal?
"Park Renjun kan ya?"
"Dia dikelas 10-2 sekarang"
"Wah gila sih, dia tadi natap gue biasa aja kaya ga kenal. Apa sebegitu parahnya ya"
"Katanya dia sekarang makin rajin"
"Masih suka ngincer ga tuh!"
"Tapi makin cantik ya Renjun"
"Makin seksi plus tomboy ga si sekarang tuh? Dulu kan dia kek lebih cute gitu"
"Tapi gila sih, auranya jadi beda banget"
"Sekarang kaya agak dingin gitu ya ga si?"
Begitulah yang Renjun dengar, ia tidak mendengarkan semua yang mereka bicarakan karena kini Renjun tengah sibuk mengetik sesuatu di ponselnya.
Seseorang masuk ke kelas, meletakan tas ranselnya sembarangan. Ia lalu mendekati Renjun sambil melipat tangan, memandangnya tak suka.
"Wah, wah, wah, wah. Siapa ini!" Katanya pada Renjun sambil bertepuk tangan.
Renjun diam, ia masih sibuk dengan ponselnya.
"Hei kalau orang nanya, ya jawab" bentaknya
Renjun yang terkejut pun menengakankepala, gadis di depannya ternyata berbicara padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amnesia [COMING SOON]
Fanfiction...PROSES MENGETIK... Note: Renjun Harem Renjun mengalami kecelakaan yang hampir merenggut nyawanya, ia koma 8 hari dan dinyatakan Anterograde Amnesia atau Amnesia permanen. Ia tidak dapat mengingat siapapun termasuk orang-orang penting yang dulu mu...