Pertengkaran

693 45 1
                                    

Pagi hari di Mumbai

Hooaamm...
Ooh ya ampun ini sudah pagi, sambil melihat jam yang menunjukkan pukul 7 pagi,
Tiba-tiba
Mallika.. ada yang memanggil dirinya
Iyaaa (Mallika sambil berdecak kesal)
Sudah bangun rupanya (sambil mengelus-elus rambut Mallika)

Mallika : ah ibu ini, aku sudah besar bu
Gunjan : walaupun kau sudah besar, bagi ibu kau masih anak kecil
Mallika : sudahlah bu aku ingin mandi
Gunjan : baiklah, setelah itu turun untuk sarapan

Mallika pun bergeas untuk mandi

Di ruang makan
Vijay : dimana Mallika ?

Gunjan : Dia sedang mandi, sebentar lagi aka turun
Itu diaa, Mallika sarapan dulu biar kamu gak sakit .

Mallika : iya ibu
Bu aku pergi dulu
Vijay : mau kemana kau Mallika (dengan nada sedikit tegas)
Mallika : ayah, aku ingin bertemu dengan teman²ku .
Vijay : bertemu dengan teman²mu dengan pakaian seperti itu

Vijay : bertemu dengan teman²mu dengan pakaian seperti itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mallika : memangnya kenapa ayah

Vijay : kau harua memakai saree dan memakai sindur di kepalamu (dengan membentak)

Mallika : selalu saja saree dan sindur, aku ini belum menikah ayah, kenapa ayah selalu memaksaku untuk memakai itu semua (dengan nada tinggi) . Dan ya, sekalipun aku sudah menikah dimana suamiku, siapa dia, apa pekerjaannya . Kenapa kalian diam, kalian tidak bisa menjawabnya, iya ?

Taaarrrr... Satu tamparan melayang di pipi Mallika hingga membuatnya menangis

Vijay : beraninya kau berbicara denga nada tinggi kepada orang tuamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vijay : beraninya kau berbicara denga nada tinggi kepada orang tuamu .

Mallika : ayah selalu saja memaksaku untuk memakai saree dan sindur layaknya seorang perempuan yang sudah menikah. Aku tidak mau ayah. Rasanya aku sudah tidak tahan lagi, aku ingin pergi saja dari rumah ini.

Gunjan : Mallika tunggu nak, jangan pergi nak tunggu . Gunjan terus mengejar Mallika sampai ke depan gerbang rumah sambil menangis .

Vijay : sudah Gunjan jangan dikejar lagi, dia itu memang keras kepala .

Gunjan : apa yg kai katakan Mallika itu putri kita, mengapa kau tidak mencegahnya untuk pergi . Gunjanpun terus menangis.

Vijaypun mencoba untuk menenangkan Gunjan.

Akhirnya Mallika pun sampai dirumah Monika, dia menangis sejadi jadinya
Dia bercerita apa yang terjadi dengannya dan keluarganya .
Monika pun berusaha menenangkan Mallika.
Tak lama kemudian Mallika bergegas untuk pergi .
Mallika : Monika sekarang aku harus oergi, terimakasih sudah mendengarkan curhatan isi hatiku .

Monika : tapi Mallika kau mau pergi kemana, kau tetao disini saja bersamaku ya (tawar Monika)

Mallika : tidak Monikka, aku harus pergi.

Monikka : baiklah kalau itu yg kau inginkan, tapi ingat jikau kau butuh apapun jangan sungkan untuk datang kepadaku ya

Mallika : iya Monika, terimakasih telah menjadi teman baikku .
Akhirnya Mallika pun pergi

Akhirnya Mallika pun sampai disuatu tempat, di sebuah bar .
Dia mengunjungi tempat kotor itu lagi, ujar seseorang .
Rupanya ada yang mengikuti Mallika di belakang .
Dan tak lain itu Devesh, mantan kekasih Mallika. (mereka mengakhiri hubungan karena ayah Mallika tidak suka dengan Devesh)

Kaulah TakdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang