#1. First

31 5 3
                                    

"Lupakan apa yang terjadi, buka lembaran baru...
Tapi bagaimana kemistisan itu membuatku semakin susah move on..."

                             ----||||||----

Keluargaku adalah keluarga yang percaya dengan hal hal yang berbau mistis, sejarah sejarah yang dialami indonesia dahulu mereka semua sepertinya sangat pakar, dan ibu ku adalah keturunan putri keraton. Istilahnya mereka semua punya (ilmu) dari kakek, nenek, sampai buyut ku mereka semua bisa.

Malam ini terasa lebih dingin dari biasanya terasa lebih nyaman, namun... ada yang aneh dengan diriku. Aku merasa, aku sedang memikirkan sesuatu yang sudah usai dalam hidupku apa ini? Mengapa pikiran ini datang lagi.

DUKKK!!

Terdengar suara lemparan dari luar kamar namun apa, aku mencoba keluar dari kamar saat itu pukul 21.30PM, kaki ku melangkah perlahan sembari menahan rasa takut, entah mengapa pikiran itu terus muncul dan terlintas begitu saja. Saat aku buka pintu...

Hanya kegelapan dari ruang tamu yang terlihat tak ada penerangan sedikit pun, suasana malam yang begitu sejuk dan gemuruh rintikan hujan dari luar membuatku seakan berada di sebuah dimensi lain. Tak ada seorang pun diruangan ini.

"Ibuuu?" Lirihku

Tapi tak ada seorang pun yang menjawab. Aku tau semua orang sudah terlelap dimalam yang sejuk ini, dan betapa bodohnya aku, mengapa aku sok tau dan ingin keluar dan mengecek siapa itu. Pikiran terus memikirkan mereka (makhluk halus) yang selalu usil dan ingin menunjukkan keberadaan mereka kepadaku.

Yaa aku memang sudah tak setakut dulu namun...
Hal hal yang terjadi dimasa lalu kembali ku ingat.

                              ----||||||----

"Kiaa tidur sudah malam, ibu sudah selesai sholat juga nih" suruh ibu.

Yang terdengar dari kamarnya.

"Hmm iya buu" jawab ku lemas.

Aku bersiap untuk tidur setelah menemani ibuku sholat isya. Iya ibuku suka sholat isya malam malam tidak tau mengapa, terkadang aku yang disuruh menemaninya.

Aku masuk ke kamar lalu menebah nebah kan kasurku sebelum tidur, ibu bilang... kalau mau tidur kasurnya jangan lupa ditebahin agar aku tidak tidur bersama setan katanya. Tubuhku terbaring dan tanpa kusadari aku terlelap.

Saat diriku sudah terlelap. Angin berhembus dari celah pentilasi udara membuat lelapku semakin nyaman.

TIK! TOK! TIK! TOK

Suara jarum jam di kesunyian.

"Heyy siapa kau?"

Orang itu tidak menoleh sedikit pun tetapi ia tau bahwa aku memanggilnya.

"Beraninya kau masuk ke kamar ku tanpa izin! IBUUU"
Aku terus memanggil ibu

"Hey kenapa kia?"

"Lihat siapa dia" sambil menunjuk ke arah seseorang dengan badan yang sedikit membungkuk, kepalanya botak, dan membawa tongkat.

"Dia masuk ke kamar ku tanpa izinnn"

"Siapa?? Coba beri tau ibu"

Aku mengajak ibu ke kamar ku agar ibu tau siapa yang ku maksud.

"It-"

"Hey dimana?, dimana orangnya??"

"T tadi kia lihat ada dipojok dinding buu, dia kia panggil ga mau mengahadap kia" jelas ku

"Ya ampun kamu halusinasi kali nak, sudahlah jangan aneh aneh. Huh... ibu kira ada apa" ibu pun langsung kembali ke dapur.

"Aneh siapa orang itu, padahal tadi jelas jelas ada"

Open your eyes!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang