Karena aku terlalu malu untuk bertemu adrian aku harus mengendap endap untuk pergi ke ruangan osis
" h-hai kak... " aku sungguh canggung mendapati kak dhika tengah mengeringkan rambutnya yang basah menggunakan handuk
Damn so hot
Dia masih menggunakan baju basket
Dia melihatku lalu menganggkat satu alisnya
" oh hana, tolongin dong dek " dia seperti melambai lambaikan tangannya menyuruhku masuk
Ruangan osis hanya aku dan dia
Dia menyuruhku untuk duduk di atas meja
" boleh minta bantu keringin? " tanyanya membuat degup jantungku berdetak cepat
Aku mengangguk kecil lalu dia tersenyum dan menunduk
Aku mengambil handuknya dan menggosokkan kpalanya menggunakan handuk
" hm.. kak nasya kemana? " tanyaku berani, dari kemarin akuntak memlihat kak dhika bersama pacarnya
" kita sudah putus "
" EH DEMI?! Yes "
Oh no
Kak dhika mengangkat kepalanya melihat ku, jantungku masih berdetak cepat
" maaf ka bukan maksud.. "
Dia malah tersenyum lalu mengusap kepalaku
" lakukan lagi " dia menarik tanganku ke kepalanya
Aku tak akan sanggup berlama lama berada di ruangan ini bersama kak dhika, bisa bisa aku tak sadarkan diri mendadak
Rapat osis di mulai
Fokus ku sudah pada kak dhika seorang, pikiran ku menghantui kejadian tadi, benar benar seperti mimpi
Aku meliriknya sedikit, dia tengah sibuk menjelaskan event yang akan di lakukan sekolah, dia sudah tak mempunyai pacar, ku harap ini giliranku!
Seusai rapat sudah jam 18.00, huh capenyaaa
" udah malem dek, apa gapapa pulang sendirian? " tanya kak dhika
" dia berdua ama gua " aku menoleh kebelakang melihat adrian, baru pertama kali ini aku melihat adrian tanpa seragam
" aku bisa pulang naik taxi kok "
Jawabku ketika melihat mereka berdua saling bertatapan sengit" woi culun, lo babu gua, ikutin kata gua " adrian menarik tanganku pergi menjauh
Aku berlari mengikuti langkah adrian yang cepat
Adrian lebih dulu menaiki motornya
" bisa kaga? "
Motor setinggi ini gimana caranya aku naik menggunakan rok
Adrian turun lalu tiba tiba menggendongku menaiki motornya, aku sempat kaget namun dia menatapku datar
" jangan ngebut ka.. "
Mana sempat keburu manusia ini membawa ku ke alam sebelah
Aku enggan memeluknya lebih memilih menahan diri walau dia membawaku dnegan kecepatan tak waras
" berani nyium tapi kg berani meluk? "
Aku kaget lalu memalingkan wajah
Karena takut aku mau atau tidak mau memeluknya erat dan menutup mata, guna melawan takut dan rasa malu
Ketika aku membuka mata
" kak ini bukan jalan rumahku "
" siapa yang bilang mau kerumah lu "
KAMU SEDANG MEMBACA
hana chose.
Short Story21+, bocil di larang join. Kehidupan sekolah hana sang gadis culun