4

22.4K 366 18
                                    

Karena aku terlalu malu untuk bertemu adrian aku harus mengendap endap untuk pergi ke ruangan osis

" h-hai kak... " aku sungguh canggung mendapati kak dhika tengah mengeringkan rambutnya yang basah menggunakan handuk

Damn so hot

Dia masih menggunakan baju basket

Dia melihatku lalu menganggkat satu alisnya

" oh hana, tolongin dong dek " dia seperti melambai lambaikan tangannya menyuruhku masuk

Ruangan osis hanya aku dan dia

Dia menyuruhku untuk duduk di atas meja

" boleh minta bantu keringin? " tanyanya membuat degup jantungku berdetak cepat

Aku mengangguk kecil lalu dia tersenyum dan menunduk

Aku mengambil handuknya dan menggosokkan kpalanya menggunakan handuk

" hm.. kak nasya kemana? " tanyaku berani, dari kemarin akuntak memlihat kak dhika bersama pacarnya

" kita sudah putus "

" EH DEMI?! Yes "

Oh no

Kak dhika mengangkat kepalanya melihat ku, jantungku masih berdetak cepat

" maaf ka bukan maksud.. "

Dia malah tersenyum lalu mengusap kepalaku

" lakukan lagi " dia menarik tanganku ke kepalanya

Aku tak akan sanggup berlama lama berada di ruangan ini bersama kak dhika, bisa bisa aku tak sadarkan diri mendadak


Rapat osis di mulai

Fokus ku sudah pada kak dhika seorang, pikiran ku menghantui kejadian tadi, benar benar seperti mimpi

Aku meliriknya sedikit, dia tengah sibuk menjelaskan event yang akan di lakukan sekolah, dia sudah tak mempunyai pacar, ku harap ini giliranku!


Seusai rapat sudah jam 18.00, huh capenyaaa

" udah malem dek, apa gapapa pulang sendirian? " tanya kak dhika

" dia berdua ama gua " aku menoleh kebelakang melihat adrian, baru pertama kali ini aku melihat adrian tanpa seragam

" aku bisa pulang naik taxi kok "
Jawabku ketika melihat mereka berdua saling bertatapan sengit

" woi culun, lo babu gua, ikutin kata gua " adrian menarik tanganku pergi menjauh

Aku berlari mengikuti langkah adrian yang cepat

Adrian lebih dulu menaiki motornya

" bisa kaga? "

Motor setinggi ini gimana caranya aku naik menggunakan rok

Adrian turun lalu tiba tiba menggendongku menaiki motornya, aku sempat kaget namun dia menatapku datar

" jangan ngebut ka.. "

Mana sempat keburu manusia ini membawa ku ke alam sebelah

Aku enggan memeluknya lebih memilih menahan diri walau dia membawaku dnegan kecepatan tak waras

" berani nyium tapi kg berani meluk? "

Aku kaget lalu memalingkan wajah

Karena takut aku mau atau tidak mau memeluknya erat dan menutup mata, guna melawan takut dan rasa malu

Ketika aku membuka mata

" kak ini bukan jalan rumahku "

" siapa yang bilang mau kerumah lu "

hana chose.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang