5

20.5K 322 13
                                    


Aku sudah gila membawa cowo masuk ke dalam apartermentku, kalau orang tua ku tau, aku bisa di marahi

Kak adrian sudah masuk ke dalam toilet dan aku menunggu nya di sofa

Deg

Aku baru mengingat bahwa aku menggantung dalamanku di dalam toilet

Aku segera berlari bergegas untuk menuju toilet

Tok tok tok

Bruk

Pintu itu menabrak kepalaku

" shhh " aku mengelus elus kepalaku

" apa? "

" e-heh maaf kak, anu... " aku melihat wajahnya sangat datar dan biasa saja, apakah dia tidak melihatnya?

" ngapain lu? Mau ngintip? " dia menatapku tajam, karena takut aku memilih untuk menunduk

Sret

Aku terkejut, dia menbuka ikat pinggangnya

" heh kak.. "

" kenapa? Pengen liat kan? "

Aku sontak mundur dan menutup mataku, kurasakan tangannya menahan punggungku

" kak jangan.. "
aku merasakan bahwa kak adrian membuka kancing seragamku

" jangan... " aku menggenggam tangan kak adrian kuat untuk mencegahnya

Dia menghempaskan tanganku

Aku menangis, dia merobek seragamku

Dia tidak memperdulikanku

Tanganku di tahan olehnya

" kak kumohon kak jangan "

Aku sudah merengek padanya

Dia melepaskan braku

Aku semakin menangis di buatnya

" diam "

Dia menatap mataku tajam membuat aku ketakutan di buatnya, dia terlalu kasar, dia meremas kuat payudaraku lalu mencubit dan menarik nipplenya

Tangisku tak terbendungi

" hiks s-sudah... " isakku

Kak adrian malah mengulum nippleku lalu menggigitnya

" ku bilang diam lah "

Aku menahan isakan, lalu kembali berteriak ketika dia melucuti rok dan celana dalamku

Dia... dia melihat tubuhku yang telanjang, aku malu.

" c-cukup hiks, jangann "

Adrian mengangkat tubuhku ke kasur

Kulihat kak adrian sudah seperti kesetanan, dia tak memberiku pengampunan ataupun belas kasihan

Setiap aku berteriak dia akan menggigitku

" arghh hikss "

Dia memasukan jarinya, aku tak tau jari yang mana, aku hanya merasakannya

" shhh sakit... jangan.. "

Dia kembali menggigit payudaraku ketika ku berteriak

" hiks.. "

Plak

Dia menampar pahaku dan membuatku ingin berteriak lagi

Aku mencoba menahannya, sampai dia memasukan kepalanya untuk menjilati vaginaku

Aku menutup mataku dengn telingku

" sudah kumohon " lirihku, ini bukan yang ku mau

Dia malah mengangkat kepalanya lalu merangkak sehingga menyamakan kepalanya dengan kepalaku

Dia menatapku yang sedang menangis

" jelek "

Ucapnya lalu

" arghh s-sakittt "

Sesuatu menerobos kedalam vaginku

Sangat besar hingga memenuhi rongga vaginaku rasanya

" j-jahat, sudah ini sakit " isakku merasakan perih sekali

Adrian seperti tuli dan malam menghujamku terus terusan, aku tidak bisa menikmati ini, terlalu kasar

Benda ini sangat besar, terlalu menyakitkan...

Kurasakan benda itu semakin membesar di bawah sana, kulihat adrian yang semakin ganas memompa gerakannya

Aku takut untun menatap wajahnya, akuhanya memilih terisak sambil menutup mataku

Aku benci dia

" hah... " aku merasakan semburan hangat di rahimku, bajingan ini menumpahkn bibitnya di rahimku

Karena badanku sakit dan tubuhku kelelahan ku memilih untuk tidur tanpa sadar

hana chose.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang