Aku sudah gila membawa cowo masuk ke dalam apartermentku, kalau orang tua ku tau, aku bisa di marahiKak adrian sudah masuk ke dalam toilet dan aku menunggu nya di sofa
Deg
Aku baru mengingat bahwa aku menggantung dalamanku di dalam toilet
Aku segera berlari bergegas untuk menuju toilet
Tok tok tok
Bruk
Pintu itu menabrak kepalaku
" shhh " aku mengelus elus kepalaku
" apa? "
" e-heh maaf kak, anu... " aku melihat wajahnya sangat datar dan biasa saja, apakah dia tidak melihatnya?
" ngapain lu? Mau ngintip? " dia menatapku tajam, karena takut aku memilih untuk menunduk
Sret
Aku terkejut, dia menbuka ikat pinggangnya
" heh kak.. "
" kenapa? Pengen liat kan? "
Aku sontak mundur dan menutup mataku, kurasakan tangannya menahan punggungku
" kak jangan.. "
aku merasakan bahwa kak adrian membuka kancing seragamku" jangan... " aku menggenggam tangan kak adrian kuat untuk mencegahnya
Dia menghempaskan tanganku
Aku menangis, dia merobek seragamku
Dia tidak memperdulikanku
Tanganku di tahan olehnya
" kak kumohon kak jangan "
Aku sudah merengek padanya
Dia melepaskan braku
Aku semakin menangis di buatnya
" diam "
Dia menatap mataku tajam membuat aku ketakutan di buatnya, dia terlalu kasar, dia meremas kuat payudaraku lalu mencubit dan menarik nipplenya
Tangisku tak terbendungi
" hiks s-sudah... " isakku
Kak adrian malah mengulum nippleku lalu menggigitnya
" ku bilang diam lah "
Aku menahan isakan, lalu kembali berteriak ketika dia melucuti rok dan celana dalamku
Dia... dia melihat tubuhku yang telanjang, aku malu.
" c-cukup hiks, jangann "
Adrian mengangkat tubuhku ke kasur
Kulihat kak adrian sudah seperti kesetanan, dia tak memberiku pengampunan ataupun belas kasihan
Setiap aku berteriak dia akan menggigitku
" arghh hikss "
Dia memasukan jarinya, aku tak tau jari yang mana, aku hanya merasakannya
" shhh sakit... jangan.. "
Dia kembali menggigit payudaraku ketika ku berteriak
" hiks.. "
Plak
Dia menampar pahaku dan membuatku ingin berteriak lagi
Aku mencoba menahannya, sampai dia memasukan kepalanya untuk menjilati vaginaku
Aku menutup mataku dengn telingku
" sudah kumohon " lirihku, ini bukan yang ku mau
Dia malah mengangkat kepalanya lalu merangkak sehingga menyamakan kepalanya dengan kepalaku
Dia menatapku yang sedang menangis
" jelek "
Ucapnya lalu
" arghh s-sakittt "
Sesuatu menerobos kedalam vaginku
Sangat besar hingga memenuhi rongga vaginaku rasanya
" j-jahat, sudah ini sakit " isakku merasakan perih sekali
Adrian seperti tuli dan malam menghujamku terus terusan, aku tidak bisa menikmati ini, terlalu kasar
Benda ini sangat besar, terlalu menyakitkan...
Kurasakan benda itu semakin membesar di bawah sana, kulihat adrian yang semakin ganas memompa gerakannya
Aku takut untun menatap wajahnya, akuhanya memilih terisak sambil menutup mataku
Aku benci dia
" hah... " aku merasakan semburan hangat di rahimku, bajingan ini menumpahkn bibitnya di rahimku
Karena badanku sakit dan tubuhku kelelahan ku memilih untuk tidur tanpa sadar
KAMU SEDANG MEMBACA
hana chose.
Short Story21+, bocil di larang join. Kehidupan sekolah hana sang gadis culun