9

14.5K 344 5
                                    


Hana mulai bergerak tidak nnyaman, adrian masih sibuk menggesekan jarinya di bawah sana

Yang hana takutkan adalah kantin mulai ramai karena bell sekolah baru saja berbunyi tanda istirahat, dan mereka dari tadi sedang bolos

Hana mencengkram tangan andrian ketika adrian memasukan satu jarinya

Hana menatap adrian yang berlagak biasa saja

" stop " lirih hana sambil menggigit bibirnya

Adrian malah memasukan dua jarinya, hana melotot dan menahan diri untuk tidak berteriak

" kita lanjut di rumah mu saja " jawab hana meyakinkan adrian, bisa gawat ada yang mengetahui perbuatan mereka di kantin ini, nama baiknya akan tercoreng

" deal " adrian mencabut jarinya lalu tersenyum dan pergi

Hana menghela nafas lega, dan dia memikirkan perkataanya tadi, lalu dia kembali menyesal, bisa bisanya dia mengatakan hal tersebut, bisa bisa tidak bisa berjalan dia sehabis pulang dari rumah adrian

Ketika hana menoleh ke depan kembali dia melihat dhika sedang memandangnya aneh

" mikirin apaan dek sampe pusing begitu " kekeh dhika

Hana langsung membenarkan rambutnya yang tadi dia acak acak

" bukan apa apa " jawab hana singkat dengan nada rendah

" oh iye, gw pgn minta maaf perihal kemarin, maaf gabisa jaga emosi, kamu jadi kebawa masalah kita juga " dhika menyerahkan satu cup ice cream vanila di atas meja

" kamu juga kemarin belum sempat makan ini kan? "
Ucap dhika smbil tersenyum

Hana masih dengan hatinya yang sudah meleleh tak karuan, sungguh indah sekali senyuman makhluk tuhan satu ini

" gapapa kak " hana memcoba untuk bersikap biasa saja dan menutupi groginy

" tadi gw udh minta maaf sama adrian "

Hana sontak kaget takut mereka berdua berkelahi lagi mengingat perangai adrian

" hah? Lalu? "

Dhika tersenyum lalu menjawab " dia bilang suruh sampein ke kamu aja "

Hana menunduk lalu bertanya pada dirinya sendiri
' apakah adrian sudah tau bahwa dia menyukai kak dhika? '

Entah datang dari mana perasaan merasa bersalah itu membuat hana bimbang

' oh no hana tidak mungkin iblis itu suka padamu '
Hana mencoba meyakinkan dirinya sendiri

" na? Kenapa? Hei? " tersenyata dari tadi dhika memmanggil dirinya yang sedang berkelahi dengan diri sendiri, sungguh sangat aneh

Hana menggeleng geleng kan kepala tanda tidak apa apa

Tiba tiba hpnya berdering, hana segera memeriksanya dan ternyata itu adalah alarm, alarm yg ia pasang di hpnya untuk pertanda minum siang.
Bukan minumannya tapi minuman Adrian

Sperti biasa, bila tidak di turuti maka akan mengamuk

" kenapa? "Tanya dhika heran tentang hp hana yg berdering tadi

" ada sedikit urusan yang hana harus kerjain " senyum hana lalu pamit kepada dhika

Hana segera mencari minuman yang biasa adrian gemari

Hana lalu pergi mencari keberadaan manusia iblis itu

Hana lalu pergi kelapangan, disana sudah ada puluhan gadis yg duduk di pinggir lapangan menyoraki Adrian padahal disana terdapat 3 orang yang tengah bermain, ya siapa lagi selain rifan dan panjul

Apakah aku harus berbaris di barisan para pemuja si brengsek ini?, ucap batin hana yang kesal melihat para gadis itu beeteriak histeris adrian membuka bajunya dan menampilkan badannya

" halah seegitu doang teriak, hana udah liat semuanya biasa aja " gumam hana sombong pada dirinya sendiri

Ketika melihat adrian berjalan kearah pinggir lapangan di seberang sana, para gadis itu bergegas untuk menghampiri adrian, ya apa lagi klo bukan caper ngasi minum

Hana merasa lelah untuk bertanding memberi minum pada brengsek itu

" udahlah paling udah keyang minum dari air pemuja dia itu cih " hana duduk di bangku taman sambil meminum minuman yang ia beli tadi

" woi babu, mana minum gua? "

Mendengar suara itu hana sontak terkejut melihat adrian datang kearahnya

" lah kirain udah kenyang minum air dari fans fans kakak itu " ucap hana tak bersalah lalu tersenyum dan meminum cola itu lagi

Adrian lalu terkekeh melihat sifat hana, dia lalu merebut cola itu dari hana lalu meminumnya

" lah iya yang ini kg enak dah " adrian memasanh wajah kecut di depan hana, hana yang melihatnya merasa jengkel

" udah sana lah minta sama fans kakak lagi, jadiin babu aja gantiin hana, cape hana mau jadi babu kak dhika aja " entah kenapa tiba tiba saja hana tanpa sadar mengeluarkan kata kata itu dengan wajah marahnya

Adrian terlihat dari wajahnya ingin sekali tertawa terbahak bahak, namun dia hanya tersenyum lalu mengangkat rahang hana dan menciumnya

Hana tersipu ketika adrian kembali mengangkat wajahnya menjauh

" aishh gaboleh gitu di sekolah " ucap hana sambil melihat sekitar

Adrian segera menoyor keningnya pelan

" kenapa tadi? Cemburu? " tanya adrian dengan wajahnya yang membuat hana kesal

hana chose.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang