"Jaehyun gue hamil!"
"HAH? KOK BISA?"
"Hah? Lu gak inget? Jelas-jelas kita dalam keadaan sadar pas malam itu."
"Bukan anak gue kali."
"GUE GAK PERNAH TIDUR SAMA COWOK LAIN."
"Coba inget-inget lagi. Lo kan punya banyak temen cowok."
"Tapi gue gak se...
sebelumnya maaf kalo ada typo, mohon dimaklum karena udah malem jadi gak baca ulang wkwk
enjoyyy
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
Jennie hembusin napas panjang, dan gak terasa air matanya jatuh membasahi pipinya. Dia gak tau harus mendefinisikan perasaannya seperti apa, intinya dia lega tapi juga sesak hatinya.
Statusnya sekarang sudah menjadi istri Jaehyun, lebih tepatnya istri sementaranya Jaehyun.
Dia udah siap sama yang akan terjadi kedepannya, jadi janda di usia muda.
Oh, kenapa dia nyesel banget sekarang?
"Jen..."
Jennie makin nyembunyiin wajahnya dibantalnya.
"Jen, boleh gue masuk?"
"Masuk aja."
Pintu terbuka, itu Joy.
Joy hembusin napas pelan terus nutup pintu, jalan kearah sahabatnya yang masih berbaring diranjangnya dengan bantal yang nutupin wajahnya.
Joy duduk disisi ranjang terus ngelus pundak Jennie pelan, "Jen, ayo makan."
Sekarang udah jam sembilan malam dan sejak acara pernikahannya--- yang cuma dihadiri keluarga dan kerabat terdekatnya selesai sejak jam dua siang, Jennie belum juga keluar kamar dan belum makan apa-apa.
Joy khawatir.
"Jen, ayo dong makan. Jangan bikin gue khawatir ih." Joy nepuk-nepuk lengan Jennie pelan.
Jennie menggeleng cepat, dia masih gak mau ketemu orang-orang. Apalagi dia tau, kalo Jaehyun dan kedua orangtuanya masih ada di rumahnya.
Jennie benci satu ruangan sama Jaehyun.
"Yaudah, gue bawain makanannya kesini aja yah?"
Sebenarnya, Jennie udah lapar banget, berjam-jam nangis tanpa makan apapun.
Nangis juga butuh energi.
Tapi Jennie terlalu gengsi buat bilang iya ke Joy, jadi dia diem aja gak ngerespon Joy.
Semoga Joy ngerti dan peka.
Joy mengusap tangan Jennie yang lagi meluk erat bantal yang nutupin wajahnya, terus bangkit dan berjalan keluar dari kamar bernuansa putih itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
