Cium Paksa

53.4K 1K 71
                                    

-

Kedua kaki beralaskan sepatu snackers putih, terlihat berlari disepanjang trotoar. Menyalip setiap pejalan kaki yang mirip siput. Sesekali tangannya mengangkat tali Tote Bag yang hampir jatuh.

Rok pendeknya menari-nari kesana-kemari, bahkan hampir memerlihatkan dalaman. Dengan nafas yang tidak beraturan, akhirnya Carissa berhasil memasuki pintu bus yang hampir saja berjalan meninggalkannya.

Tangannya memasukkan uang kedalam kotak yang disediakan, lalu Carissa menuju kebelakang untuk mencari tempat duduk kosong. Dilihatnya delapan puluh persen penumpang adalah anak SMA dari sekolah lain. Dan banyak juga cowok ganteng.

Carissa berbalik, mengaca pada cermin kecil yang selalu sedia didalam sakunya. Tampak cantik, tidak ada yang berantakan. Sudah memastikannya, Carissa mengibaskan rambut yang senantiasa ia gerai.

Dengan langkah pelan dan lenggak-lenggok, gadis itu akhirnya duduk di kursi urutan empat dari belakang. Kursi tunggal yang diduduki oleh Carissa, tampak nyaman. Ditambah lagi, kini semua mata tertuju padanya.

"Cantik banget,"

"Itu anak SMA NASIONAL 2?"

"Pasti selebgram, atau model,"

"Bisa saja dia kembaran Selena Gomez!"

"Tubuhnya bagus, kayak botol Le Mineral,"

"Bisa saja oprasi plastik!"

Segala pujian diterima baik oleh telinga Carissa. Gadis itu berusaha keras untuk membuat ekspresi biasa saja, seakan memang sangat terbiasa. Padahal, dalam hati Carissa terdalam ia begitu kegirangan bak memenangkan lotre.

Tak lama kemudian, bus pun berhenti. Carissa yang sampai pada halte SMA nya, segera turun. Masih sama semua mata tidak ada kerjaan itu terus menatapnya. Tidak sedikit laki-laki mesum yang menatap benjolan bokong Carissa.

Tidak terlalu besar, namun sempurna.

"Makasih Pak," ujar Carissa, lalu turun dari Bus.

Saat gadis beraroma mawar itu melangkah menuju gerbang, ia melihat motor sport hitam yang ditumpangi Raga dan Aurella. Keduanya terlihat berpacaran, terbukti dengan tangan Aurella yang melingkari perut Raga.

"Raga, bajingan," desis Carissa.

Seraya menghentakkan kakinya, Carissa berjalan cepat menuju ke area SMA NASIONAL 2. Tidak langsung menuju ke kelas, gadis itu malah menghampiri Aurella di parkiran.

Gadis polos dengan rambut bergelombang disana, terlihat tersenyum bahagia sembari memberikan helm kepada cowoknya yang sudah selingkuh. Carissa tidak terima, Aurella yang malang.

"Aurel!" panggil Carissa, langsung menarik tangan gadis itu menjauh dari motor Raga.

"Heh, gue belum selesai sama cewek gue!" ketus Raga, menarik kembali Aurella.

Carissa tidak mau kalah, gadis itu menarik lengan Aurella menggunakan dua tangan. Dan Raga, dengan sekali tarikan kuat, Aurella berhasil menabrak dadanya yang bidang. Di peluklah Aurella oleh cowok itu.

"Gak usah ikut campur!" peringat Raga, lalu membawa Aurella pergi.

"Langsung ke kelas ya, Carissa," kata Aurella, menoleh sekilas kearah Carissa.

Carissa mengepalkan kedua tangannya. Jika saja Carissa memberitahu Aurella bahwa Raga telah mengkhianatinya, apakah gadis lugu itu akan percaya? Bisa-bisa Carissa dituduh telah memfitnah Raga.

Dengan perasaan kesal, Carissa melangkah lebar mendahului Raga dan Aurella. Gadis itu mendekatkan tubuhnya kearah Raga.

"Jangan sampai pacar kedua lihat," bisik Carissa, diakhiri senyuman miring yang menyebalkan.

DASAR MESUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang