Lean On Me

3.3K 337 70
                                    

Lean on me

Written by: Key (bbe_yu)
-fluff (yg cringe 😬)/blind! Jungwon/-

Ref song : 내게 기대 (Lean On Me) - Acourve

~✿~

"I want to be a part of your page. I want to interfere in your story."

.
.

Angin berhembus menerpa tubuh kurus Jungwon, membuatnya mengeratkan pelukannya pada tubuh sang kekasih—Jay; mencari posisi ternyaman di sana sambil menunggu matahari menghilang, terbenam dan menyisakan pendar cahaya diatas permukaan laut yang cukup tenang—meski Jungwon sendiri tak dapat melihat itu semua.

Rasa hangat dari sinar matahari yang jatuh diatas kulit mereka tak dapat mengusir rasa dingin dari angin musim semi kala itu, membuat Jay menarik selimut yang tergeletak di pangkunya naik menutup tubuh mereka berdua, berharap dapat mengurangi rasa dingin.

Kakinya yang sedikit menapak pada permukaan pasir di bawahnya bergerak mengayun sehingga ayunan yang mereka naiki bergerak dan membuat Jungwon semakin terlelap dipelukannya. Jay tahu hari semakin gelap karena matahari kini sudah hampir tak terlihat lagi, tapi mereka masih betah duduk di sana menikmati suasana yang menenangkan di dalam pelukan satu sama lain.

"Kau tahu, awalnya aku ragu untuk menjalani hubungan ini." Jay berucap pertama kali, memecah keheningan yang terjadi selama beberapa menit kebelakang. Jay bergerak menggenggam tangan Jungwon, membungkus tangan kecil itu dengan telapak tangannya yang cukup besar dan hangat. Dia berusaha untuk menyalurkan rasa gugupnya tanpa kata-kata saat Jungwon justru terdiam, tak menanggapi ucapannya.

"Kenapa? Apa karena aku—"

Dengan cepat Jay memotong ucapan Jungwon yang dia tahu akan kemana arahnya. "Bukan. Demi Tuhan bukan karena itu, Yang Jungwon." Jay mengerang kesal. Dia selalu tak suka saat Jungwon justru merasa rendah diri karena kekurangannya. Bagi jay semua kekurangan yang jungwon miliki itu bukanlah masalah.

Dia pun sama banyak memiliki kekurangan dan selama tiga tahun menjalani hubungan, Jungwon tak pernah sekalipun mengeluh karena kekurangan yang dimiliki Jay, lalu kenapa Jay harus merasa terbebani dengan kekurangan yang Jungwon miliki? Bukannya suatu hubungan itu justru untuk menyempurnakan bagian yang kurang dari pasangannya, pikir Jay.

Jika Jungwon memiliki kekurangan pada penglihatannya maka dengan senang hati Jay akan menjadi 'mata' untuk Jungwon.

"Lalu?" Jungwon membenamkan wajahnya di depan dada Jay, mengusap-usap pipi lembutnya di atas serat kain yang Jay kenakan membuat dia terlihat seperti anak kucing yang manis.

Jungwon tahu, Jay tengah kesal karena ucapannya barusan, dan dia tahu juga bagaimana cara untuk meredakan kekesalan dari kekasihnya itu.

"Kau terlalu indah, itu yang membuat aku ragu." Usapan lembut Jay bubuhkan di atas helaian surai hitam milik Jungwon, mengusakinya dengan gerakan lembut, membuat sang empunya terlihat nyaman dengan perlakuan itu.

"Cih, gombal. Basi." Jungwon mendengus geli. Dia tahu Jay itu seorang 'tukang gombal' yang ulung, dan itu sudah menjadi makanannya sehari-hari, tapi tetap saja rona merah muda halus selalu tercetak di permukaan pipi gembilnya.

[ ✔ ] HydrangeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang