Stay With Me

1.8K 213 83
                                    

Stay With Me
Written by: Fifi (iffyiffyya)

-angst (?)-

Warning : violence, self-harm, harsh word

~✿~

Jungwon melangkahkan kakinya di koridor sebuah tempat yang hampir tiga tahun ini dia kunjungi sekaligus tempatnya menuntut ilmu, sekolah. Dengan memasukkan kedua tangannya ke dalam kantung hoodie-nya—hoodie yang awalnya berwarna hitam dan kini telah berganti warna karena memudar akibat sering dia pakai—dia berjalan tanpa mengindahkan tatapan murid lain yang menatapnya aneh sekaligus penasaran.

Mereka menatap Jungwon seperti itu karena melihat ada beberapa lebam di wajah cowok manis yang cuek dan dingin itu. Sebenarnya bukan hal yang langka, nyaris setiap hari malah Jungwon datang ke sekolah dengan tampilan seperti itu. Tapi mereka selalu saja menatap Jungwon dengan pandangan seperti itu. Mungkin mereka bertanya-tanya, dengan siapa kali ini Jungwon berkelahi. Dan di antara mereka nggak ada yang tahu.

Jungwon terus saja berjalan hingga dia sampai di kelasnya. Dia mendudukkan dirinya di salah satu kursi yang ada di pojok belakang. Paling belakang dan duduk sendirian. Dia nggak punya teman dan nggak ada yang mau menemaninya  Alasannya karena mereka nggak tahan kalau disuruh duduk sama Jungwon.

Bagaimana bisa bertahan kalau setiap jam pelajaran teman duduknya selalu dia kacangi. Bukan hanya saat jam pelajaran saja, tapi saat istirahat maupun jam kosong dan waktu lainnya. Hal itu yang membuat mereka nggak tahan dan akhirnya menyerah.

Jungwon memakai tudung hoodie-nya, lalu menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya di meja. Dia merasa lelah dan butuh tidur sekarang. Mumpung bel masuk masih agak lama, dia pun memutuskan buat memejamkan matanya sejenak menuju alam mimpi.

Tapi semuanya gagal karena seseorang tiba-tiba menggebrak mejanya. Tepat di samping kepalanya,  membuat kepalanya yang berdenyut makin berdenyut. Kelas yang awalnya ramai kini hening, mereka menatap kedua orang itu dengan tegang sekaligus penasaran apa yang akan dilakukan orang itu pada Jungwon.

"Jungwon!"

Orang itu, murid cowok dengan seragam yang nggak dimasukkan, celana yang agak sobek di bagian lutut dan rambut yang acak-acakan nggak dia sisir yang malah membuatnya terkesan tampan, dia menyangga tangannya di meja Jungwon. Menunggu Jungwon menyahutinya.

Nggak ada tanggapan dari Jungwon. Dia masih saja menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya. Mengabaikan cowok itu dan sebisa mungkin nggak menanggapinya. Dia lelah.

"Lo gak denger gue manggil lo?"

"Lo budeg?"

Karena risih dan agak terganggu mendengar suara cowok itu. Akhirnya Jungwon mengangkat kepalanya. Menatap cowok itu tanpa ekspresi, seperti biasa.

"Apa?" Sahutnya datar. Matanya enggan menatap cowok di depannya itu.

Cowok itu diam sejenak mengamati wajah Jungwon yang lebam-lebam. Lalu dia mendekatkan wajahnya pada Jungwon, menatapnya dengan jarak yang amat dekat. Sesekali matanya melirik ke bibir ranum milik Jungwon.

"Kali ini siapa?" Tanyanya dengan nada rendah.

Jungwon menatap malas cowok itu. Lalu mendorong wajah di depannya agar menjauh dari wajahnya.

[ ✔ ] HydrangeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang