Blessed Love

1.3K 152 6
                                    

Blessed Love
Written by: Kumiko (lullabykumiko)

-hurt/comfort-

~✿~

jemari lentiknya menekan tuts demi tuts dan menghasilkan alunan nada yang memanjakan indera pendengaran. dengan lembut jari-jarinya menari di atas tuts hitam dan tuts putih. pelan dan nadanya rendah. terdengar suram. menyedihkan.

d minor yang ia mainkan. kunci paling menyedihkan, katanya. kunci yang menghasilkan nada rendah nyaris sedih. kunci yang katanya mampu menyampaikan perasaan sedih sang pianis. kunci yang dipilih oleh park jongseong.

ia memainkan sonata in d minor op. 31, no. 2, III movement milik beethoven. pilu. sangat pilu. yang mendengarkan bisa menangis karenanya. beruntung jongseong berada di ruang musik seorang diri. tak ada yang menangis dibuatnya. hanya jongseong yang jatuh seorang diri dalam kesedihannya.

ceklek.

jongseong masih fokus pada permainannya meskipun ia mendengar suara pintu dibuka. ia tak menghiraukan orang yang masuk ke ruang musik itu. ia tak menghiraukan orang yang baru saja datang dan bisa mengganggunya. ia tak menghiraukannya. karena rasa sedihnya, hanya bisa ia tumpahkan dalam tuts tuts piano itu.

"cukup jongseong." ujar orang itu. jongseong tak hentinya memainkan piano itu. ia bergerak semakin cepat. rasa sedihnya berubah menjadi rasa marah. tapi ia tak tahu alasannya. kenapa ia marah. kepada siapa ia marah.

"hentikan jongseong!" orang itu berteriak dan jongseong mengakhiri permainannya menekan tuts dengan keras. suaranya menggema di ruang musik itu.

"ini bukan salahmu." jongseong tidak bergerak. namun napasnya terengah-engah. tidak membalas ucapan orang itu.

"bukan salahmu kalau jungwon kecelakaan." lanjut orang itu. jongseong menutup kedua matanya. air mata turun membasahi pipinya. bibirnya bergetar pelan. ia menangis dalam diam. untuk kesekian kalinya.

"jangan seperti ini, atau jungwon akan sedih." orang itu menepuk bahu jongseong. menenangkannya. dan mengatakan, "operasi jungwon berhasil."

jongseong membuka kedua matanya. mengusap pipinya, menghapus air matanya. ia berdiri dan menarik napas dengan pelan. kemudian berjalan keluar dari ruang musik itu. sebelumnya ia mengucapkan terima kasih pada orang itu. pada sahabatnya.


/


jongseong menggenggam tangan jungwon. ia memandangi sosok kekasihnya yang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. dengan beberapa peralatan medis. jongseong masih menyalahkan dirinya. masih menyalahkan dirinya sebagai penyebab jungwon mengalami kecelakaan. namun ia cukup lega karena melihat jungwon berhasil dioperasi.

ia terus menunggu di samping tubuh jungwon. terduduk lemah sembari menggenggam tangan kiri jungwon. berdoa kepada tuhan agar jungwon segera disembuhkan dari penyakitnya. ia berdoa tanpa henti. hanya untuk jungwon.

sudah enam jam jongseong seperti itu. sahabatnya, sunghoon, memintanya untuk makan terlebih dahulu. agar memiliki tenaga untuk menjaga jungwon. dan jongseong menolaknya. tak ada gairah. tak ada napsu katanya.

"kalau tidak mau makan, jungwon akan sedih. jangan begini, jongseong." dan jongseong tak menghiraukannya. ia masih terduduk. berdoa tanpa henti di dalam hatinya. memandangi wajah lesu jungwon.

[ ✔ ] HydrangeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang