‘’CHASTER! Momma home!’’ sahut seoarang wanita berambut curly berwarna maroon itu‘’Ck kenapa kesini sih, aku bisa sendiri.’’ Jawab lelaki ber rahang tajam itu.
‘’Oh anak mami udah gede,hehe’’ kekeh wanita yang berbalut Versace basic dress itu.
‘’Mom stop, mau ngapain kesini..’’ celetuk Chaster yang sedang duduk di sofa ruang tengah manisonnya
‘’Aduh iya ini in..’’
TOK TOK
Pintu utama manison Chaster terdengar diketuk seseorang. Chaster langsung mengisayaratkan pelayannya untuk mengecek tamu tersebut, setelah itu pelayan itu mengecek monitor bel rumah yang Chaster pasang lengkap dengan kamera.
Pelayan itu mendekat ke arah Chaster dan membisikan sesuatu, yang mengukir senyum indah di bibirnya.
‘’Suruh masuk, sediakan camilan dan bawakan barang yang ku pesan kemarin. Dan keluar kan juga yang satu lagi.’’ Titah tuan muda satu itu.
‘’Baik tuan.’’ Pelayan itu membukuk dan bergegas membuka kan pintu untuk tau ‘penting’ tuan Chaster.
‘’CHASTER!’’ sahut lelaki beralis hitam yang cukup tebal itu.
Sahutannya dibalas Chaster dengan sahutan pula. ‘’Ayoo Lucas.’’
‘’Como você está?’’ Tanya Lucas sambil menjabat tangan saudara nya itu.
‘’Nice, gua kira lu datang nanti malem. Kalau tau gini gua suruh maid buatin lunch dulu.’’
‘’Haha bisa aja lu, lagi sendiri lu char?’’ Tanya Lucas ke Chaster.
‘’Ada nyokap sih, tiba-tiba aja datang tadi, kaget gua. Untung ‘barang-barang’ udah gua beresin.’’ Jelasnya.
‘’Lu belum makan kan?’’
‘’Iya nih. Ko tau lu?’’
‘‘Ck udah lah, cepet minta ijin mak lu, Eu trato você’’
‘’Wih, yessirr’’ jawab Chaster sambil meletakan tangannya di atas alis tanda memberi hormat.
"Cepetan siap siap bocil.''
"Sabar om, gua ada sesuatu nih buat lu." Chaster memberikan Lucas beberapa bingkisan dan..
"Weh anjir, lu Dateng ke acara launching nya?" Tanya Lucas bersemangat, ia kini menggenggam kunci Jeep Wrangler Rubicon.
"Iya, kemaren gabut aja trus gua pikir warna cocok di elu"
Chaster, sering dipanggil char oleh orang terdekatnya. Merupakan tuan dari segala tua muda, kedua orang tuanya merupakan maniak bisnis negara. Kemana pun ia pergi rasanya karpet merah selalu mengikutinya. Semua orang pasti ingin menjadi dirinya, tak perlu memikirkan berapa biaya yang kamu keluarkan hari ini, apa yang akan ku makan esok? Apakah baju ini terlalu mahal? Hal seperti itu pasti saja belum pernah melewati pikiran Chaster. Ia juga dikenal sebagai anak yang rajin, ramah, dermawan juga ahli dalam hal olahraga. A perfect guy~
KAMU SEDANG MEMBACA
It's me or not again? || on going📍
Teen Fiction''LU MIKIR LAH BRENGSEK KALAU DIA SAMA LU, SESENGSARA APA HIDUPNYA'' '' Cowo sama cewe mana bisa sih cuma sahabatan tanpa rasa, lu yakin ther?'' ''Ga nyangka gua lu punya hati se iblis ini, gue kira lo sahabat gua !'' Cerita seorang Esther remaja...