Tidur

978 30 5
                                    

Yunho x San

"Jadi, gimana rasanya tidur sama pacar?"

Pertanyaan dengan nada mengejek itu selalu dilontarkan kepada San setiap berpapasan dengan teman-temannya. San awalnya mengira jika mereka hanya akan mengungkit ini satu hari saja lalu melupakannya di hari esok. Nyatanya, ini sudah seminggu berlalu dan ia masih mendengar pertanyaannya itu keluar dari mulut teman-temannya. San malu sekali. Padahal ia tidak melakukan perbuatan yang dimaksud. Ini bukan konteks "tidur" yang macam-macam kok, San berani bersumpah!

"Diam, Jung Wooyoung! Lo buat orang mikir macem-macem dengernya,"

Wooyoung tertawa lebih keras. Dia menarik pipi San gemas sebelum kabur menghindari amukan yang lebih tua.

Semua ejekan "tidur" ini berawal dari kejadian pada malam Selasa minggu lalu.

Sudah lewat tengah malam, tetapi mata San tak kunjung memejam. Padahal biasanya ia sudah berkelana di alam mimpi tepat saat jarum jam menunjuk angka sebelas.

Biasanya ia akan menelepon Yunho kalau berada di kondisi seperti ini, tetapi mengingat jadwalnya full di hari Senin mengurungkan niat San. Terlebih tadi kekasihnya sempat mengabari kalau malam ini akan rapat himpunan lalu dilanjut mengerjakan tugas. Kemungkinan sang pacar masih nengerjakan tugasnya sekarang. San mana tega mengganggu.

Jadi setelah sekian lama memandangi ruang obrolan mereka San memutuskan untuk menutup aplikasi chat tersebut. Lebih baik ia menghitung domba sampai tertidur.

Ting!

Bunyi notifikasi chat justru terdengar dihitungannya yang baru kelima. Pesan dari Yunho.

Bear 🐻

|Meng?
|Tadi kok online, belum bobok??
|Ini jam 00.37 loh.

Gak bisa tidur ╥﹏╥ |

Tak ada balasan dari seberang. Panggilan video justru masuk. San memiringkan tubuhnya ke sisi kanan, ponselnya disandarkan ke gelas di meja nakas.

"Yuno belum tidur?"

Yunho tertawa. Ia mengubah posisi tidurnya menjadi terlentang.

"Baru selesai nyerahin rekapan data ke Bang Hongjoong. Niatnya mau tidur, ngecek chatmu bentar, eh ternyata abis online. Kok belum tidur? Mesti tadi siang minum kopi, ya?"

San merengut. Mencoba mengingat-mengingat kegiatannya hari ini. Kelas seperti biasa, makan siang bareng di kantin, terus—

"Hehe iya. Tadi Wooyoung beli varian baru di cafe habis belokan itu. Awalnya buat Yeosang, tapi anaknya keburu pergi. Yaudah Sannie minta,"

Yunho meringis, San tersenyum tanpa dosa. Sudah tau kalau minum kopi sedikit bakal susah tidur, ini malah minum satu cup.

"Kenapa nggak ngabarin dari tadi? Aku kan bisa nemenin kamu sampai tidur,"

"Kan Yuyu sibuk, Sannie nggak mau ganggu. Nggak nemenin Sannie aja baru selesai jam segini, apalagi nemenin, kan?"

Yunho menggangguk, menyetujui ucapan sang pacar. Ia memang harus menyelesaikan semua tugasnya untuk hari ini. Tidak bisa ditunda karna besok ia masih punya tugas lain yang harus digarap. Dalam hati Yunho bersyukur memiliki pacar seperti San yang pengertian.

"Mana Wooyoung?" tanya Yunho.

Pemuda Jung itu menyadari bahwa kamar asrama sang pacar terlalu tenang untuk dihuni dua orang berisik macam mereka. Wooyoung memiliki kebiasaan memutar night lullaby sebelum tidur, dan Yunho tidak mendengar suara apapun kecuali suara manis milik San.

"Katanya sih tadi mau ngerjain tugas di kamar Yeosang. Halah, paling juga nanti endingnya kelon mereka," cibir San. Ia terlampau hafal dengan kelakuan dua teman dekatnya itu kalau sudah berada di dalam ruangan yang sama. Nempel, tidak bisa dipisahkan.

Yunho kembali tertawa melihat San yang masih mengomel tentang betapa bucinnya dua makhluk yang mengaku teman masa kecil itu. Mimik wajah San yang ekspresif tiap bercerita selalu menahan Yunho fokus memperhatikan.

San lanjut bercerita tentang kegiatannya hari ini. Dari dosen kelas paginya yang mengadakan quiz dadakan. Yeosang yang entah sadar atau tidak mencium Wooyoung di kantin saat ia terlalu banyak berbicara dan tidak menyuap makan siangnya sama sekali. Kalau menurut San, Yeosang sedang membuktikan ke kumpulan cowok di sebrang meja mereka kalau Wooyoung milik dia, ia cemburu. Terus jam satu kembali kelas. Sorenya dia bermain futsal dengan teman kelasnya dan makan malam bersama. Lalu selesai.

San baru menyadari selama bercerita Yunho tidak berkomentar satu katapun. Layar ponselnya menampakkan wajah tenang sang pacar yang tertidur. San tersenyum lembut, memaklumi Yunho yang tertidur duluan. Pemuda kelewat tinggi itu mesti lelah setelah melewati hari senin yang padat. 

Si Choi masih memandang wajah tenang Yunho beberapa saat kemudian. Suara hembusan nafasnya yang teratur menjadi lullaby sendiri bagi San. Tak butuh waktu lama ia juga sudah menyusul ke alam mimpi.

***


Tepat pukul satu, Wooyoung akhirnya pulang dengan tampang kusut setengah ngantuk miliknya. Perkataan San tadi benar, ia memang cuddle dengan Yeosang tentu setelah semua tugasnya selesai lalu tertidur karena elusan lembut Yeosang di punggungnya. Fyi, Yeosang tidak akan membiarkannya tidur sebelum tugas selesai, haram hukumnya. Sayangnya dua jam kemudian ia terbangun dan menemukan Yeosang yang masih sibuk dengan layar laptop. Wooyoung memutuskan untuk balik ke kamarnya setelah mengecup pipi pacarnya singkat dan mengucapkan selamat malam.

"Sannie?"

Niat untuk merebahkan diri dan melanjutkan mimpi indahnya segera sirna begitu netranya menangkap pemandangan yang menurutnya lucu. Mengabaikan rasa kantuknya, Wooyoung segera mengeluarkan ponsel dan memotret objek di hadapannya. Tanpa basa-basi mengirimkan foto tersebut ke grup. Jangan lupa caption dengan nada mengejek di sana.

"Liat, siapa yang ditinggal nugas udah tidur sama pacarnya?? つ﹏⊂"

Foto yang dikirim Wooyoung adalah foto San yang tertidur menghadap ponsel dengan panggilan video yang masih terhubung ke Yunho.

21.03.13
Em.teex



Aku bisanya nulis fluff.. Ga bisa nulis yang macem-macem. Padahal aku pengen bisa nulis angst atau horor, huhuhu.

Kalian yang baca, jangan bosen kalau isinya manis manis pait yaa~

Serene | AteezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang