Hongjoong x Seonghwa
Meski terlihat kalem dan lembut, Hongjoong selalu berkata kalau Seonghwa itu kelewat usil. Si manis Park itu selalu berhasil membuat Hongjoong pusing dengan segala tingkahnya. Seonghwa tidak setiap hari berlaku usil, hanya saat-saat tertentu dia akan mengganggu Hongjoong hingga suaminya itu ngambek. Seperti sekarang.
Sabtu ini, secara tiba-tiba Yunho menelponnya, mengajak untuk bertemu dan bermain bowling bersama di tempat langganan mereka. Hongjoong awalnya menolak, mengingat dia ingin menghabiskan waktu akhir pekannya dengan Seonghwa juga Jongho, anak adopsi mereka. Namun, setelah berpikir sejenak ia akhirnya menginyakan ajakan Yunho. Sudah sejak lama ia tidak menghabiskan waktu untuk berkumpul bersama dengan temannya.
Hongjoong segera bersiap dan hal terakhir yang harus dia lakukan sekarang adalah meminta izin suaminya.
"Seonghwa? Di mana?"
"Di taman belakang, Joong!"
Hongjoong bergegas ke asal suara. Menemukan Seonghwa tengah duduk di gazebo bersama Jongho di pangkuannya.
"Ayah! Ayah! Ayah!"
Jongho yang awalnya tenang langsung bergerak dengan semangat, ia mengulurkan tangan meminta gendong yang langsung dituruti Hongjoong. Anak berusia kurang dari dua tahun tersebut menciumi pipi Hongjoong beberapa kali sebelum menyembunyikan kepalanya di leher sang Ayah.
"Aku mau pergi ke arena bowling sama Yunho. Paling Mingi sama Wooyoung juga ikut. Nggak papa kan kalau aku pulang agak sorean? Kayaknya mereka bakal ngajak makan dulu sebelum pulang,"
"Nggak papa, kalau mau makan malam sekalian di luar juga boleh." Dia bangkit, mengambil Jongho dari gendongan Hongjoong, dan mencium pipi suaminya singkat. Seonghwa kemudian kembali menyamankan diri di gazebo. "Hati-hati di jalan!"
"Hmm, terima kasih. Nanti aku kabarin kalau mau makan di luar. Kalau gitu aku berangkat sekarang. Kita ketemu lagi nanti malam, love you!"
"Hmm, have fun, Joong!"
Hongjoong menghentikan langkahnya, kembali memutar tubuh menghadap ke yang lebih tua dengan alis terangkat sebelah. Seonghwa sendiri fokus dengan Jongho yang kembali bertanya tentang banyak hal. Menunjuk beberapa objek yang menarik perhatiannya.
"Hwa?" panggilnya pelan.
"Hongjoong kok masih di sini?"
Dia mengerucutkan bibirnya, menyilangkan tangan di depan dada. "Kamu nggak bales."
"Bales apa?"
"Serius Park Seonghwa? Kamu cuma bales 'have fun'?" Seonghwa semakin mengernyit saat Hongjoong mendudukkan diri tepat di sampingnyan seraya mengeluarkan ponsel. "Kayaknya aku nggak jadi pergi, sebentar aku chat Yunho dulu,"
"Kok nggak jadi pergi? Kamu udah lama nggak ngumpul sama mereka loh. Kalian kan sama-sama sibuk, ada kesempatan gini malah nggak jadi pergi,"
Seonghwa kelabakan sendiri jadinya.
"Ini lebih penting. Kamu nggak jawab pas aku bilang 'love you' malah jawab 'have fun'. Aku ngelakuin kesalahan apa lagi Park Seonghwaa?"
Hongjoong merengek. Sejujurnya ia masih bingung, clueless dengan sikap Seonghwa sekarang. Suaminya itu selalu menjawab segala ungkapan sayangnya kecuali ia melakukan suatu kesalahan. Sementara hari ini, ia merasa tidak melakukan kesalahan sekecil apapun. Ia bangun tepat waktu, membantu memandikan Jongho saat Seonghwa sibuk dengan urusan dapur, berkebun dan membersihkan taman belakang. Semua tugas wajib sudah dia kerjakan.
"Aku salah atur jarak antar benihnya yaa? Atau aku lupa naruh cucian kotor ke keranjang lagi?" gelengan Seonghwa menambah rasa frustrasi Hongjoong. "Hoho tau ayah salah apa?" Jongho justru tertawa karna kupu-kupu yang lewat di depan gazebo, tidak menaruh perhatian sama sekali ke ayahnya. Hongjoong berdecak pelan.
Ekspresi berpikir keras ala Hongjoong sungguh lucu. Bibirnya dicebikkan, dahinya mengkerut, ditambah dengan jari telunjuk yang diketukkan ke ujung dagu. Menggemaskan dan Seonghwa tidak bisa menahan tawanya. Mengundang tatapan bertanya dari suami serta anaknya.
"Kenapa ketawa?" jawaban ketus Hongjoong dibalas dengan cubitan gemas di pipi. Mengabaikan pekikan kaget sang korban, pelakunya kembali tertawa melihat pipi gembil si Kim yang kini memerah. Namun, dia akhir acara mari mencubit pipi Hongjoong itu ia bubuhkan ciuman beberapa kali.
"Kamu nggak salah apa-apa, Joong. Aku cuma pingin ngerjain kamu aja. Udah sana pergi, aku mau nidurin Jongho." Seonghwa berlalu begitu saja. Memfokuskan diri ke Jongho yang terus menguap, meninggalkan Hongjoong dengan wajar daftarnya yang menahan sebal.
"Oke, aku pergi main sekalian makan malam di luar. Jangan nungguin aku kalau mau makan!"
Merujuk adalah hal terakhir yang dilakukan Hongjoong. Ia berjalan cepat mendahului Seonghwa yang terkikik pelan. Percayalah, sepulang dari main nanti suaminya itu sudah kembali menempelinya dan meminta perhatian tanpa henti.
"Love you too, Ayah! Jangan lupa bawa oleh-oleh jajanan,"
21.08.17
Em.teexAaa, akhirnya kapal official muncul juga hehe.
Aku sempet ragu buat up chap ini. Yah.. ini tulisan pertengahan tahun kemaren dan pas baca ulang aku sedikit geli. Semoga kalian ga ngerasa geli juga yaw 😃
Oh, ini juga terinspirasi dari salah satu vt yang lewat di fyp aku, ga inget akunnya karena udah lamaaaaaa banget. Terus bayangan Hongjoong ngambek tiba-tiba aja muncul. Mesti lucu gemas!
Dan jadilah chap joonghwa :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Serene | Ateez
FanfictionATEEZ Oneshot Collection -Spesial buat penganut semua kapal Ini BXB! Jangan salah lapak~